Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #223 Mewaspadai Gempuran Hoaks Obat Palsu dan Pengobatan Alternatif

image-gnews
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Kesehatan adalah aset paling berharga dalam hidup. Usai menghadapi pandemi, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kini meningkat. Namun ini bukan yang hal mudah jika kita digempur kabar palsu setiap hari. Iklan-iklan obat palsu dan pengobatan alternatif hilir mudik di gawai.

Karena pengobatan konvensional dirasa tak kunjung memberi solusi, Anda mungkin pernah tergoda untuk mencobanya. Nah, sudahkah Anda mengecek mitos dan risiko di balik hoaks obat palsu dan pengobatan alternatif itu?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (39)
Mewaspadai Gempuran Hoaks Obat Palsu dan Pengobatan Alternatif

Familiar dengan kalimat ini? “Untuk teman-teman yang tangannya sering kram, kebas, kaku, nyeri juga akibat dari asam urat, radang sendi, atau pun stroke. Jika merasakan itu coba gunakan teknik ini, rutinkan selama beberapa minggu. Insya Allah sembuh ya.”

Atau aneka artikel yang dikemas dalam bentuk nasehat? Mulai tips singkat menyembuhkan stroke, makan labu siam agar asam urat seketika hilang, teknik tertentu untuk atasi kanker, sampai minum ramuan herbal agar tidak sakit gigi selamanya.

Pengobatan alternatif sungguh lihai menarik perhatian kita. Selain harapan sembuh, mereka menggunakan kalimat berbungkus jargon keyakinan agama maupun budaya. Salah satu mitos yang umum digunakan adalah pengobatan alternatif pasti efektif karena sudah digunakan turun-temurun sejak lama. Bahkan lebih aman dibandingkan pengobatan konvensional. 

Begitu pula obat palsu. Obat palsu kerap menebar ketakutan (fear-mongering) sembari menawarkan solusi berupa tautan menuju laman produk abal-abal. Tak jarang, iklan obat mencatut tokoh-tokoh dunia kedokteran riil atau pakar yang tidak jelas asal-usulnya. Agar lebih meyakinkan, si aktor jahat menambahkan seolah-olah terdapat sejumlah testimoni dari para pengguna. Ditambah lagi, videonya didesain semirip mungkin dengan tayangan televisi asli.

Padahal, baik iklan pengobatan alternatif dan obat palsu, membawa potensi bahaya lantaran mensabotase akal dalam mengambil keputusan informasi terkait aset terpenting kita: kesehatan.

Untuk itu, kita harus berhati-hati terhadap hoaks pengobatan alternatif dan obat palsu yang dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial. Disarikan dari Peraturan dan Laporan Tahun 2022 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut ciri-ciri iklan obat palsu dan pengobatan alternatif berbahaya:

  1. Tidak memiliki kandungan yang tertera secara rinci pada kemasan
  2. Harga yang terlalu murah dibandingkan dengan produk sejenis
  3. Iklan menggunakan klaim maupun janji yang tidak masuk akal atau berlebihan, seperti menyembuhkan penyakit kronis dalam waktu singkat atau tanpa efek samping
  4. Iklan tidak memiliki izin edar dari BPOM
  5. Iklan menggunakan testimonial palsu dari tokoh terkemuka atau tidak jelas asal-usulnya
  6. Iklan menggunakan gambar atau logo yang mirip dengan produk asli untuk menipu konsumen

Kita perlu tetap kritis dan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk mencoba pengobatan alternatif atau mengonsumsi obat-obatan dari iklan di media sosial. Kesehatan adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Ada Penipuan dengan Modus Penggantian ID PLN Secara Berbayar?

Sebuah foto memperlihatkan penipuan dengan modus tanda bukti pembayaran biaya penggantian nomor atau ID pelanggan PLN senilai Rp 400 ribu. Foto ini beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Keterangan yang disertakan mengatakan kuitansi itu bagian dari modus penipuan orang-orang yang mengaku sebagai petugas PLN. Mereka datang ke rumah-rumah dan mengatakan akan melakukan penggantian ID pelanggan dengan meminta pembayaran Rp 400 ribu.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Foto yang memperlihatkan kuitansi pembayaran penggantian ID pelanggan PLN sebesar Rp 400.000, beredar di internet yang disebut sebagai modus penipuan. PLN melalui akun Instagramnya menganjurkan masyarakat berhati-hati pada penipuan dengan modus penggantian ID pelanggan PLN.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Klaim Penanganan Korban yang Tertusuk Paku Berkarat?

Sebuah akun media sosial Instagram pada 5 Agustus 2023 mengunggah foto kaki dan paku berkarat yang menancap di sebuah papan. Narasi dalam foto tersebut: Info Kesehatan. Jika tertusuk paku berkarat, awas tetanus. Segera lakukan ini. Unggahan itu memberikan tips sebagai pertolongan pertama mengatasi kaki yang tertusuk palsu yakni dengan menempelkan kain yang telah dibakar ke kaki yang luka. Setelah menempelkan kain, kemudian dipukul-pukul menggunakan batu hingga darah kotor keluar.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

1 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

7 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

14 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

21 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter


CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

28 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

beragam siasat dilakukan para pelaku online scam alias penipuan daring dalam mencari mangsa. Ada yang bernama "investasi", "kemitraan", "undian".


Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

29 hari lalu

Tempo menjadikan independensi sebagai roh dalam pemberitaan sehingga menjadi media yang tepercaya sejak terbit pertama kali dalam format majalah pada 1971. Dengan itu pula Tempo turut merawat Indonesia. TEMPO
Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

PT Tempo Inti Media Tbk atau Tempo Media Group membuka lowongan kerja untuk bergabung menjadi awak Cek Fakta Tempo. Informasi lowongan pekerjaan ini diperoleh dari akun linkedin Yenny Rositia. Ia adalah seorang recruiter di Tempo Media Group.


CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

35 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

Disinformasi punya kemampuan yang berbahaya: menebar kebencian dan memecah belah masyarakat.


Polisi Lepas Peluang Selidiki Bandar Judi Online MR T, Tuduh Benny Rhamdani Sebar Hoaks

35 hari lalu

Polisi menuduh Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyebarkan berita bohong soal identitas Mister T sebagai pengendali judi online.
Polisi Lepas Peluang Selidiki Bandar Judi Online MR T, Tuduh Benny Rhamdani Sebar Hoaks

Polisi menuduh Benny Rhamdani menyebarkan berita bohong atau hoaks saat menyebut identitas Mister T sebagai bandar judi online.


Kronologi Kerusuhan Inggris: Rumor Palsu Hingga Serangan ke Hotel Penampung Imigran

36 hari lalu

Sebuah mobil terbakar selama demonstrasi anti-imigrasi di Sunderland, Inggris, 2 Agustus 2024 dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. Kerusuhan dalam sepekan terakhir menjadi yang terburuk di Inggris dalam 13 tahun terakhir. TikTok @whatsthecracklike/via REUTERS
Kronologi Kerusuhan Inggris: Rumor Palsu Hingga Serangan ke Hotel Penampung Imigran

Kerusuhan Inggris dipicu rumor palsu yang menyebar bahwa tersangka adalah seorang imigran muslim.