Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

image-gnews
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Artificial Intelligence (AI) kini semakin populer digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, teknologi kecerdasan buatan ini memang memungkinkan kita mengedit video atau audio untuk hiburan. 

Namun, yang semula untuk lucu-lucuan, hoaks berupa deepfake kian marak ditemui di media sosial. Ada banyak kasus deepfake yang menipu konsumen, juga menimbulkan berupa kerugian finansial bagi perusahaan.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main. Dampak serius ini muncul tidak hanya dari segi jumlah deepfake-nya, tapi juga jumlah kerugian. 

Dilansir dari IT-Online, survei dari AltIndex.com menyebutkan bahwa sepertiga bisnis telah terkena dampak penipuan buatan AI. Perusahaan-perusahaan itu mengakui AI memberikan keuntungan bagi para penipu, membantu mereka berevolusi dari penjahat dunia maya menjadi penyerang betulan yang canggih. 

Baru-baru ini, PT Indonesia Digital Identity (VIDA) juga membeberkan survei mereka mengenai dampak teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia. Tren ancaman deepfake setiap tahunnya juga mengalami peningkatan yang serius. Menurut Niki, selama 2017 hingga 2019 korban penipuan akibat kejahatan dunia maya ini meningkat hampir 900 persen. “Untuk kerugian global sebanyak US$ 250 juta hingga 2020 lalu,” ucap Founder and CEO Group Vida, Niki Luhur.

Group Vida menilai bahwa kejahatan dunia maya serupa deepfake sangat berbahaya dan harus diantisipasi. Deepfake yang diproduksi menggunakan AI mampu, kata Niki, menciptakan video dan audio palsu yang tampak realistis. Survei yang dilakukannya mencatat bahwa kasus penipuan akibat fenomena ini sudah merugikan banyak pihak dan perusahaan.

“Terutama di luar negeri. Sangat banyak kejahatan yang ditimbulkan akibat deepfake ini. Kasus terbaru dirasakan oleh perusahaan di Hong Kong, sekitar Rp 401 miliar asetnya hilang akibat deepfake,” ujar Niki.

Dari sisi konsumen, deepfake berpotensi merugikan masyarakat. Di Korea Selatan, seorang wanita bernama Jeong Ji-sun ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai miliarder Elon Musk dan kehilangan lebih dari US$ 50.000 atau setara Rp 811 juta. Menurut NDTV, dia yakin berinteraksi dengan sosok Elon Musk di Instagram. Namun kenyataannya, itu hanyalah video aplikasi deepfake yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Alhasil, deepfake perlu kita waspadai agar orang-orang di sekitar kita tidak turut menjadi korban.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Seorang Anak Terserang Virus dari Angin di Jayapura?

Sebuah video beredar di WhatsApp, dan beberapa akun Facebook, yang diklaim memperlihatkan seorang anak yang tertular virus dari angin di Jayapura, Papua. Video itu memperlihatkan seorang anak berkaus merah sedang tidur. Di kulit tangan dan wajahnya terdapat bentolan-bentolan yang dikatakan dampak dari virus yang menular dari angin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Anak dalam video yang beredar sesungguhnya sedang terserang cacar air, bukan cacar monyet atau virus dari angin sebagaimana narasi yang beredar.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Tentara Cina Masuk ke Daerah-daerah di Indonesia Karena Prabowo-Gibran Kalah Pemilu 2024?

Dalam video disebutkan bahwa orang-orang yang sedang membawa koper adalah tentara dari Cina yang ditempatkan di daerah-daerah di Indonesia. Mereka dikatakan datang secara sembunyi-sembunyi alias ilegal, tanpa melewati bandara internasional. Disebutkan juga bahwa mereka akan menunggu momen kerusuhan di Indonesia karena Prabowo-Gibran kalah dalam Pilpres 2024. Narasi yang beredar mengatakan mereka akan menggunakan momen itu untuk menginvasi RI.

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

1 hari lalu

Anna (kanan), seorang pendukung mantan calon presiden Anies Baswedan, mendatangi rumah Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad, 5 Mei 2024. Anna datang dari Sukabumi untuk memenuhi undangan halalbihalal yang ternyata hoaks. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks


Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

3 hari lalu

Komunitas Pers Politeknik Tempo (KORSTE) berfoto bersama Pembina KORSTE Rachma Tri Widuri, Direktur Politeknik Tempo Shalfi Andri, serta tim Cek Fakta Tempo Inge Klarasafitri dan Aditya Sista pada Jumat, 3 Mei 2024. Anggota KORSTE telah resmi menyelesaikan pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo yang telah berlangsung selama dua bulan ini. Dok. Rachma Tri Widuri.
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.


CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

4 hari lalu

Baliho sosialisasi visi dan misi tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 yang terpasang di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, Selasa, 9 Januari 2024. Baliho sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui visi dan misi ketiga paslon capres-cawapres 2024 serta mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024


AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

5 hari lalu

Ketua AJI Sasmito Madrim berbicara dalam acara di @America, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023, untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei. ANTARA/Katriana
AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

11 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

13 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

14 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital


Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

15 hari lalu

Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

18 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

25 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima