Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #221 Kenali Modus Hoaks Bagi-bagi Uang dan Hadiah dengan Mudah

image-gnews
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Siapa yang tak suka hadiah atau pemberian secara cuma-cuma? Kata “gratis” adalah pemicu emosional yang sangat kuat dan memancing ketertarikan. Di dunia pemasaran, strategi diskon, bonus, atau hadiah dibungkus dalam agar pembeli melirik produknya.

Namun, aktor-aktor jahat juga menggunakan siasat ini untuk menipu lewat dunia maya. Bagaimana caranya agar bisa dengan mudah mengenali dan menghindarinya?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (37)
Kenali Modus Hoaks Bagi-bagi Uang dan Hadiah dengan Mudah

Menurut Dan Ariely dalam bukunya “Predictably Irrational”, pola perilaku seseorang bisa seketika mudah dikuasai ketika sesuatu yang gratis datang. Emosi memainkan peran besar dalam ketertarikan orang terhadap barang gratis. Saat ditawari hadiah yang tak terduga, muatan positif dialami dan sensasi kegembiraan itu akan mempengaruhi pilihan si penerima. Termasuk jika ternyata itu hoaks belaka.

Mari kenali ciri-ciri “hoaks abadi” dengan modus bagi-bagi uang atau hadiah. Cek Fakta Tempo menyebutnya sebagai “hoaks abadi”, lantaran terus berulang dan beredar dengan sedikit modifikasi nama saja.

  • Hoaks, jika meminta klik tautan maupun mengunduh aplikasi tertentu dari Playstore 

Modus penipuan pemberian hadiah atau giveaway sangat banyak. Biasanya tak jauh-jauh seputar ulang tahun bank atau lembaga tertentu, bahkan mencatut artis atau tokoh terkemuka yang kaya raya. Ini sengaja dilakukan si penipu agar tampak meyakinkan di mata Anda.

Informasi tersebut biasanya beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp, lalu Anda diminta mengeklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal. 

Bagaimana aktor jahat bisa mencuri data Anda? Secara tidak sadar, perintah dalam tautan hoaks bagi-bagi hadiah disusun sedemikian rupa sehingga menuntun Anda untuk memberikan data-data pribadi seperti nomor KTP, alamat rumah, nama lengkap, nomor ponsel, dan lain-lain. 

Ada pula yang mencuri data Anda lewat perintah mengunduh aplikasi di PlayStore atau AppStore. Sebelum jemari mengklik Unduh, selalu pastikan untuk mengecek pada bagian “Tentang Aplikasi Ini” agar tahu siapa pengembang (developer) di balik aplikasi tersebut. 

Pelajari hoaks pendaftaran PKH Online dan bansos Kementerian Sosial di sini

  • Hoaks, jika meminta Anda untuk menghubungi nomor WhatsApp tidak resmi

Tim Cek Fakta Tempo pernah membongkar hoaks berjudul “Presiden Jokowi Bagikan Puluhan Juta Rupiah dengan Daftar Melalui Whatsapp”.

Biasanya, perintah untuk menghubungi nomor WhatsApp diklaim untuk proses pencairan hadiah. Namun ini merupakan modus penipuan agar pengguna mengirimkan data pribadinya ataupun mengarahkan pengguna pada pinjaman online ilegal. Sekali lagi, berhati-hatilah mengklik tautan yang berujung pada meminta data-data pribadi Anda.

  • Hoaks, jika dimuat oleh akun media sosial atau situs tidak kredibel

Tak hanya meyakinkan kita sebagai penerima pesan lewat logo atau aplikasi PlayStore, aktor jahat juga menggunakan taktik melalui situs media. Tim Cek Fakta Tempo pernah membongkar hoaks dengan modus bagi-bagi token listrik gratis di sini.

Cara mudah mengenali situs media itu kredibel atau bukan, ialah dengan memperhatikan kontennya. Media yang tidak kredibel, biasanya mencuri informasi dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya dan menambahkan informasi yang tidak terkonfirmasi. 

Situs tidak kredibel juga tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi dan nomor kontak serta alamat perusahaan. Padahal, media wajib mencantumkannya karena sudah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Video Presiden Jokowi Beri Bantuan Tunai Rp 1,2 Juta dengan Cara Menyukai Akun TikTok?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah video reels yang memperlihatkan Presiden Jokowi mengumumkan pemberian bantuan tunai senilai Rp 1,2 juta beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klam bahwa bantuan dapat diperoleh dengan cara memberikan “Like” akun TikTok Jokowi. Di Facebook, video itu dibagikan akun ini [Arsip]. Pemilik akun juga meminta konfirmasi nomor rekening dan bantuan melalui tautan WhatsApp yang telah ditautkan.  

| Hasil Pemeriksaan fakta

Jokowi memang pernah meluncurkan Program Penyaluran Bantuan Tunai senilai Rp 1,2 juta pada 2021 yang diperuntukkan bagi pedagang kaki lima, pemilik usaha warung-warung kecil di seluruh Indonesia. Program tersebut diluncurkan Jokowi saat mengunjungi Kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada 9 Oktober 2021. Namun, untuk mendapat bantuan tersebut bukan dengan cara mencantumkan tanda “Like” pada akun TikTok Jokowi, melainkan mendaftar pada Dinas Koperasi Kabupaten/Kota atau situs resmi Kementerian Koperasi dan UKM.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Perusahaan Cina Larang Pengibaran Bendera Merah Putih di Morowali?

Sebuah video berisi klaim bahwa perusahaan Cina melarang bendera Merah Putih berkibar, beredar di media sosial Snack. Narasi dalam video itu menyebut, perusahaan asal Cina, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, melarang pengibaran bendera merah putih. Video itu menampilkan dua orang pekerja menurunkan bendera dari atas truk merah, yang diduga karena dilarang perusahaan. Dikatakan pelarangan itu justru terjadi saat masyarakat bersiap merayakan kemerdekaan RI ke-78.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

7 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

14 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

20 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter


CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

28 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

beragam siasat dilakukan para pelaku online scam alias penipuan daring dalam mencari mangsa. Ada yang bernama "investasi", "kemitraan", "undian".


Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

29 hari lalu

Tempo menjadikan independensi sebagai roh dalam pemberitaan sehingga menjadi media yang tepercaya sejak terbit pertama kali dalam format majalah pada 1971. Dengan itu pula Tempo turut merawat Indonesia. TEMPO
Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

PT Tempo Inti Media Tbk atau Tempo Media Group membuka lowongan kerja untuk bergabung menjadi awak Cek Fakta Tempo. Informasi lowongan pekerjaan ini diperoleh dari akun linkedin Yenny Rositia. Ia adalah seorang recruiter di Tempo Media Group.


Hindari Penipuan, Nasabah Diminta Kenali Akun dan Kontak Resmi BRI

30 hari lalu

Ilustrasi nasabah BRI sedang transaksi perbankan menggunakan telepon genggam. Dok. BRI
Hindari Penipuan, Nasabah Diminta Kenali Akun dan Kontak Resmi BRI

BRI secara aktif mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan bank.


CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

34 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

Disinformasi punya kemampuan yang berbahaya: menebar kebencian dan memecah belah masyarakat.


Polisi Lepas Peluang Selidiki Bandar Judi Online MR T, Tuduh Benny Rhamdani Sebar Hoaks

35 hari lalu

Polisi menuduh Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyebarkan berita bohong soal identitas Mister T sebagai pengendali judi online.
Polisi Lepas Peluang Selidiki Bandar Judi Online MR T, Tuduh Benny Rhamdani Sebar Hoaks

Polisi menuduh Benny Rhamdani menyebarkan berita bohong atau hoaks saat menyebut identitas Mister T sebagai bandar judi online.


Kronologi Kerusuhan Inggris: Rumor Palsu Hingga Serangan ke Hotel Penampung Imigran

36 hari lalu

Sebuah mobil terbakar selama demonstrasi anti-imigrasi di Sunderland, Inggris, 2 Agustus 2024 dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. Kerusuhan dalam sepekan terakhir menjadi yang terburuk di Inggris dalam 13 tahun terakhir. TikTok @whatsthecracklike/via REUTERS
Kronologi Kerusuhan Inggris: Rumor Palsu Hingga Serangan ke Hotel Penampung Imigran

Kerusuhan Inggris dipicu rumor palsu yang menyebar bahwa tersangka adalah seorang imigran muslim.