Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #217 5 Tips Agar Orang Tua Terhindar dari Hoaks

image-gnews
Ilustrasi fake news. shutterstock.com
Ilustrasi fake news. shutterstock.com
Iklan

Halo pembaca nawala cek fakta Tempo!

Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Maret 2021 menemukan bahwa banyak orang membagikan informasi yang salah di media sosial karena tidak memperhatikan kontennya. Sebaliknya, masyarakat akan cenderung tidak membagikan informasi yang salah setelah diminta benar-benar jeli dalam menilai keakuratan suatu berita atau informasi. Artinya, masyarakat–terutama lansia–bisa membedakan mana hoaks dan fakta dengan cukup meluangkan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi sumber yang sedang dibaca.

Dikutip dari NPR, berikut ini lima tips untuk mencegah penyebaran misinformasi dan disinformasi di kalangan lansia, termasuk orang tua kita:

Periksa sumber dan konteksnya

Apakah situs yang ditemukan, tergolong sumber yang terpercaya atau tidak? Sebabnya, informasi yang salah dapat datang dari berbagai arah.

“Yang terbaik adalah memiliki filter yang diterapkan pada semua informasi,” kata Breana Clark, direktur asosiasi operasi program Older Adults Technology Services (OATS).

Sumber yang terpercaya bisa diketahui dari sufiks alias akhiran alamat situs web. Misalnya, jika memang valid dari pemerintahan, biasanya diakhiri dengan .gov atau .go.id. Atau jika situs web resmi lembaga pendidikan, diakhiri dengan .edu atau ac.id.

Perhatikan gambar; rekayasa atau sungguhan

Cari sudut yang terputus-putus dan/atau pencahayaan yang aneh untuk mendeteksi apakah suatu gambar sudah direkayasa.

Selain itu, perhatikan sumber dan konteksnya. Orang tua juga perlu memahami konteks apakah konten yang diterima adalah fakta alias realita yang lucu, atau sekadar sindiran maupun guyonan.

Direktur pendidikan di News Literacy Project, John Silva, membahas foto ular dengan tonjolan berbentuk senapan di tubuhnya di suatu kelas. Ketika dia menanyakan pendapat peserta lansia mengenai gambar tersebut, salah satu dari mereka bertanya mengapa ada ular yang memakan senjata. 

Ternyata, ular palsu itu adalah sebuah karya seni. Karena diambil di luar konteks, orang-orang mungkin mengira ada ular sungguhan yang menelan pistol.

Opini atau fakta?

Lansia musti mampu membedakan antara opini dan fakta, karena di era digital, siapa pun dapat memposting konten secara online.

Maka, lansia juga perlu menguasai bagaimana memverifikasi informasi saat Anda membaca melalui teknik ‘membaca lateral’. Istilah membaca lateral ini pertama kali digunakan oleh Stanford History Education Group. Pertanyaan kunci untuk ditanyakan pada diri sendiri saat melakukannya: “Siapa di balik informasi itu? Apa buktinya? Apa kata sumber lain?” Cek Fakta Tempo pernah mengulasnya di sini.

Beri jeda sebelum bereaksi atau berbagi

Jeda, pertimbangkan, dan tahan klik ‘share’. Ingatlah bahwa ada aktor jahat yang mengambil keuntungan berupa pendapatan uang dari likes, memancing emosi, dan komentar di dunia maya. 

Jika teman atau keluarga berbagi informasi salah secara online, tawarkan diri untuk mengecek faktanya sebelum ada orang lain terpedaya.

Hati-hati dengan bot dan troll

Bot adalah akun otomatis palsu. Sedangkan trolls adalah manusia yang mengoperasikan akun dan dengan sengaja menjadi pembuat onar di dunia maya.

Identifikasi mereka dengan mengamati apakah suatu akun itu baru. Apalagi jika sedikit pengikutnya, tanpa foto, namanya aneh dengan banyak nomor, dan komentar yang tidak masuk akal atau menghasut. Baik bot maupun troll seringkali bikin rusuh.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Penemuan Kitab Suci Al-Qur'an Raksasa yang Jatuh dari Langit?

Akun Facebook ini mengunggah sebuah video penemuan kitab bertuliskan huruf Arab disertai klaim bahwa kitab tersebut merupakan kitab suci Al-Qur'an raksasa yang jatuh dari langit. Video berdurasi 2 menit 17 detik tersebut diunggah pada 11 Juli 2023.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait di internet dengan menggunakan kata kunci "Al-Qur'an jatuh dari langit". Hasilnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Sidoarjo Jawa Timur memastikan kitab tersebut adalah mushaf yang dibeli seharga Rp 24 juta. Pemilik rumah mengakui keberadaan kitab raksasa itu bukan turun dari langit, tetapi sengaja diatur agar seperti kejadian tidak biasa.  

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Makan Buah-buahan saat Perut Kosong Bisa Obati Kanker?

Sebuah klaim beredar menyebutkan bahwa makan buah-buahan saat perut kosong atau sedang merasa sangat lapar, bisa mengobati kanker. Narasi itu berdasarkan pengalaman dokter Stephen Mak, yang menyatakan tingkat keberhasilan terapi tersebut 80 persen. Kemudian diterangkan beberapa jenis terapi buah untuk kesehatan. Salah satunya dari Dr Herbert Shelton menyarankan masyarakat memakan jeruk dan lemon sebelum makan nasi. Asam tinggi yang terkandung, dikatakan akan menjadi alkalin (basa) di dalam tubuh bila dimakan dalam keadaan perut kosong. 

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

4 hari lalu

Pembawa acara Kompas TV, Aiman Witjaksono, tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Aris Budiman pada Rabu, 11 Oktober 2017. Tempo/Adam Prireza
Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

Aiman Witjaksono akan diperiksa polisi pada lusa mendatang. Dia meminta bantuan dari tim hukum TPN Ganjar-Mahfud.


Ramai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel, Bos Apindo Sebut Dampaknya ke Penjualan hingga Risiko PHK

5 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani (tengah) bersama anggota Apindo lainnya dalam konferensi pers Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Ramai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel, Bos Apindo Sebut Dampaknya ke Penjualan hingga Risiko PHK

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani buka suara mengenai ramai boikot produk Israel.


Bentrok Ormas di Bitung, Menkominfo Minta Masyarakat Lakukan Ini

6 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan kasus judi online di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2023. Menkominfo juga melaporkan langkah yang dilakukan perusahaan teknologi Meta dalam memberantas konten judi online. Meta ternyata merespons teguran tersebut dengan menghapus lebih dari 1,65 juta konten perjudian, serta lebih dari 450 ribu iklan perjudian yang menargetkan pengguna Indonesia serta melanggar kebijakan Meta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Bentrok Ormas di Bitung, Menkominfo Minta Masyarakat Lakukan Ini

Menkominfo Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrok antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung,


Bentrokan Massa di Bitung, Menteri Budi Arie: Mari Wujudkan Indonesia Damai

7 hari lalu

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo Budi Arie Setiadi saat ditemui di Rumah Indonesia Maju, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Bentrokan Massa di Bitung, Menteri Budi Arie: Mari Wujudkan Indonesia Damai

Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara.


Cara Mengenali Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

8 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Cara Mengenali Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan membagikan kiat-kiat bagi publik untuk mengenali hoaks jelang masa kampanye Pemilu 2024.


Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

9 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

hoaks akan menjelma dan menyesuaikan narasinya sesuai fase-fase dalam Pemilu


Video Viral Penculikan di Pakuhaji Tangerang, Begini Cerita dan Faktanya

11 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Video Viral Penculikan di Pakuhaji Tangerang, Begini Cerita dan Faktanya

Kapolres Metro Tangerang Kota ungkap kronologi peristiwa dugaan penculikan yang viral di media sosial.


11 Sekolah di Malaysia Terima Ancaman Bom, Polisi Duga Hanya Hoaks

12 hari lalu

Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS
11 Sekolah di Malaysia Terima Ancaman Bom, Polisi Duga Hanya Hoaks

Sebelas sekolah di Lembah Klang dan Penang, Malaysia menerima ancaman bom pada Selasa pagi, sementara polisi menduga hanya ancaman palsu


CekFakta #234 Tahan Klik Agar Selamat dari Banjir Informasi di Mesin Pencari

16 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com
CekFakta #234 Tahan Klik Agar Selamat dari Banjir Informasi di Mesin Pencari

Supaya terhindar dari hoaks, biasakan bersikap kritis, melakukan cekfakta sederhana.


Polda Metro Akan Minta Klarifikasi Pelapor Aiman Witjaksono Soal Tudingan Polisi Tidak Netral

19 hari lalu

Pembawa acara Kompas TV, Aiman Witjaksono, tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Aris Budiman pada Rabu, 11 Oktober 2017. Tempo/Adam Prireza
Polda Metro Akan Minta Klarifikasi Pelapor Aiman Witjaksono Soal Tudingan Polisi Tidak Netral

Polda Metro Jaya belum membuat agenda pemeriksaan terhadap Aiman Witjaksono.