Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Bluetooth hampir selalu ada di perangkat elektronik yang digunakan, seperti laptop, ponsel, pengeras suara, tetikus, hingga jam tangan. Belakangan, para peneliti di University of California San Diego, Amerika Serikat menemukan bahwa bluetooth rentan mengekspos lokasi penggunanya. Menurut penelitiannya, seseorang bisa melacak lokasi seseorang lewat sinyal bluetooth yang aktif di perangkatnya.
Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah klaim tentang ribuan orang di Indonesia meninggal usai divaksin Covid-19.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
______________________________________________________________________
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab
Bluetooth Bisa Disalahgunakan untuk Melacak
Para peneliti di University of California San Diego, Amerika Serikat menemukan bahwa bluetooth rentan mengekspos lokasi penggunanya. Menurut penelitian, seseorang bisa melacak lokasi seseorang lewat sinyal bluetooth yang aktif di perangkatnya. Adapun bluetooth selama ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bluetooth hampir selalu ada di perangkat elektronik yang digunakan, seperti laptop, ponsel, pengeras suara, tetikus, hingga jam tangan.
Sebagian besar dari pengguna tidak khawatir tentang keamanan Bluetooth, dan percaya enkripsi akan menggagalkan potensi serangan siber. Namun, peneliti sebenarnya berfokus pada perangkat sidik jari yang berkomunikasi dengan Bluetooth Low Energy (BLE). Teknologi BLE dirancang untuk mengurangi konsumsi daya Bluetooth tradisional dengan mengorbankan sedikit bandwidth dan jangkauan.
Tuntutan daya yang rendah (terkadang 1 persen dari Bluetooth tradisional) berarti bahwa perangkat yang dilengkapi BLE dapat dan melakukan siaran secara konstan. Alih-alih mencoba memecahkan enkripsi data di dalam sinyal, para peneliti malah berfokus mengidentifikasi fitur unik dari sinyal radio yang disiarkan. Semua pemancar nirkabel memiliki varian sinyal yang unik untuk setiap telepon. Ketidaksempurnaan ini memanifestasikan dirinya dalam sinyal dan dapat diisolasi dari data yang mendasarinya, menciptakan penanda unik (atau sidik jari) untuk perangkat penyiaran.
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Hasil uji lapangan pun dilakukan oleh para peneliti ini. Hasilnya, tingkat positif-negatif palsu berada dibawah 5 persen. Untuk perangkat Pixel 5, mereka memiliki tingkat periksa negatif palsu sebesar 0 persen, yang berarti tidak pernah ada kasus ketika tidak diidentifkasi dengan benar.
Beberapa chipset BLE memproduksi imperfections untuk membuat identifikasi keunikan semakin sulit untuk dilakukan. Untuk sidik jari juga bisa berubah berdasarkan temperatur, dan membatasi teknik pada lingkungan yang stabil.
Jika anda khawatir, langkah untuk mencegahnya pun mudah. Anda tinggal menonaktifkan fitur bluetooth di perangkat anda.
Waktunya Trivia!
Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.
WhatsApp dilaporkan merilis fitur privasi baru ‘Kontak Saya Kecuali’ yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol siapa saja yang bisa melihat informasi mereka di aplikasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memilih siapa yang dapat melihat informasi mereka seperti status, foto profil, dan deskripsi di WhatsApp. Ini akan menjadi opsi keempat bersama dengan ‘Semua Orang’, ‘Kontak Saya’, dan ‘Tidak Ada Orang’ di menu pengaturan last seen atau terakhir dilihat.
Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Sejumlah 3 Perusahaan Teknologi Ini Berhenti Beroperasi di Cina. Karena iklim bisnis yang kurang mendukung, beberapa perusahaan teknologi asal barat berhenti beroperasi di Cina. Adapun, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, iklim bisnis kurang mendukung yang kemudian menjadi penyebab berhentinya beroperasi beberapa perusahaan tersebut adalah regulasi sensor yang terlalu ketat.
Europol Menangkap 12 Tersangka yang Bertanggung Jawab atas Lebih dari 1.800 Serangan Ransomware di 71 Negara. Para tersangka dianggap sebagai target bernilai tinggi dan sedang diselidiki dalam beberapa kasus high-profile di berbagai yurisdiksi. Agen Europol menyita sejumlah barang bukti saat penggerebekan, termasuk simpanan uang tunai $ 52.000, lima kendaraan mewah, dan beberapa perangkat elektronik yang mungkin digunakan dalam melancarkan aksinya.
Facebook menyetop fitur pengenalan wajah dan berjanji menghapus semua datanya. Keputusan ini muncul ketika raksasa media sosial itu berganti nama menjadi “Meta” dan berusaha untuk memperbaiki reputasinya untuk privasi sambil tetap mendorong pengaturan keamanan yang baik.
Survei Kaiser Family Foundation menyatakan, hampir 80% persen orang Amerika telah terpapar misinformasi tentang Covid-19. Misinformasi yang paling banyak didengar antara lain, informasi soal angka kematian akibat Covid dari pemerintah dan seputar vaksin. “Apakah vaksin mengandung microchip atau apakah vaksin bisa mengubah DNA manusia,” kata peneliti.
Periksa Fakta Sepekan Ini
Dalam sepekan terakhir, klaim-klaim seputar politik paling mendominasi. Selain itu, ada pula klaim keliru sebuah video yang dikaitkan dengan kecelakaan yang menimpa artis Vanessa Angel. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Menyesatkan, Foto Petugas Dinas LH Jakarta Menyiram Taman saat Hujan
- Menyesatkan, Foto yang Diklaim Megawati Mengusung Ganjar sebagai Capres PDIP
- Keliru, Anies Baswedan-Ganjar Pranowo Deklarasi sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024-2029
- Keliru, CEO Pfizer Ditangkap FBI karena Penipuan dan Pemalsuan Data Vaksin
- Keliru, Jong China Tidak Bergabung dalam Kongres Pemuda yang Melahirkan Sumpah Pemuda
- Keliru, Video Amatir Kecelakaan Mobil Vanessa Angel
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.
Ikuti kami di media sosial: