Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #265 Was-was Sindikat Perdagangan Orang di Balik Penipuan dan Judi Online

image-gnews
Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Penipuan (scam) dan judi online sungguh kian meresahkan. Begitu banyak kisah pilu para korban–bahkan dari orang-orang terdekat kita–yang nasibnya terpuruk. Selain kerugian secara finansial, penipuan dan judi online merusak kesehatan mental dan rasa aman masyarakat yang mengalaminya.

Namun, tahukah Anda bahwa para pelaku penipuan dan judi online sejatinya juga korban dari perbudakan modern lantaran secara ilegal dipekerjakan tanpa bayaran di Myanmar, Kamboja, dan negara ASEAN lainnya? Para penipu ini menjalankan ratusan akun untuk merayu para korban di balik ruangan sempit selama lebih dari 14 jam, di bawah ancaman setruman, dan tanpa istirahat. Bagaimana modus operandinya?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Judol part 1

Was-was Sindikat Perdagangan Orang di Balik Penipuan dan Judi Online

Korban penipuan (scam) dan judi online tidak cukup didefinisikan sebagai seseorang yang menjadi objek dari penipuan semata. Sebab sosok-sosok yang menjadi admin akun penjerat ini juga korban kejahatan. Kejahatan transnasional itu melibatkan eksploitasi manusia melalui berbagai metode; seperti pemaksaan, penipuan, atau ancaman, juga termasuk sebagai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Menurut catatan Satgas TPPO Polri, modus yang dilakukan oleh tersangka yakni iming-iming menjadikan korban sebagai Pekerja Migran Legal (PMI)/ Pembantu Rumah Tangga (PRT). Ada pula modus membuat  korban menjadi Anak Buah Kapal (ABK) dan Pekerja Seks Komersial (PSK). Bahkan ada modus eksploitasi anak.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, kejahatan TPPO kini juga menunggangi teknologi. Mulai fase eksploitasi sejak iklan perekrutan pekerja, meyakinkan bahwa pekerjaannya bergaji tinggi, hingga menerapkan standar metode untuk menjerat calon mangsa berikutnya. 

Contohnya di Kamboja. Dilansir BBC, sindikat penipuan judi online sudah terjadi di sana selama tujuh tahun terakhir. Mereka menargetkan orang-orang dari negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, yang membutuhkan pekerjaan. Para WNI yang direkrut itu, kemudian dipindahtangankan dari satu negara ke negara lain, dari satu perusahaan ke perusahaan lain untuk menjadi admin di balik akun-akun penipuan dan judi online.

Tim Cek Fakta Tempo menemui salah satu admin yang berhasil lolos dari sindikat bisnis penipuan dan judi online ini di Surabaya. Kamis lalu, ia berani melaporkan dua perekrutnya yang berasal Madura dan Blitar berdomisili di Malaysia, ke Polda Jawa Timur

Pria asal Blitar ini diperdagangkan ke sebuah tempat eks kasino di perbatasan Kamboja-Thailand sebagai scammer yang dipaksa menipu target lewat berbagai media sosial. Dalam sehari, dia harus memenuhi target berupa membuat akun-akun palsu dan menjalin komunikasi dengan calon mangsa. “Sehari kerja 14 jam lebih, istirahat cuma untuk makan. Kalau ketahuan mengantuk, pengawas yang berdiri di belakang akan menyetrum,” ujarnya. 

Dari berbagai kisah para admin korban perdagangan orang lainnya dan pria Blitar itu, Cek Fakta Tempo merangkum modus operandi sindikat penipuan dan judi online Asia Tenggara tersebut:

  1. Admin penipuan dan judi online diinstruksikan membuat akun palsu dengan mencuri dari akun selebgram atau warganet biasa. Untuk itu, kita harus selalu mengecek keaslian akun manapun yang berinteraksi dengan kita terlebih dahulu. Caranya ialah dengan kroscek dan melakukan pencarian terbalik menggunakan Google Reverse Image atau cara lain apabila tampak seperti buatan AI. Anda bisa baca tipsnya di nawala edisi ini.
  2. Setelah membuat akun palsu, mereka diminta mendekati mangsa seolah-olah tulus menjalin pertemanan dunia maya. Misalnya, dengan membalas dari story atau postingan yang dibuat, “Wah, mobilmu bagus ya, aku juga suka mobil seperti itu,” atau “Hewan peliharaanmu lucu sekali, aku boleh tahu namanya nggak?”
  3. Semakin lama berinteraksi, para admin penipu akan mencoba mendapatkan data-data pribadi seperti nama asli, tanggal lahir, pekerjaan, umur, nomor telepon, dan lain-lain. Nantinya, data-data ini akan dikembangkan lagi agar skenario penjeratan korban bisa mulus. Tindakan ini disebut social engineering atau rekayasa sosial, yakni manipulasi psikologis seseorang untuk menguak informasi rahasia.
  4. Usai mengumpulkan informasi-informasi pribadi, para admin secara perlahan dan meyakinkan mengajak investasi abal-abal, misalnya cryptocurrency. Sebagian lagi menggunakan taktik love scamming (penipuan asmara). Kita seolah-olah sedang menjalin asmara dengan sosok pasangan idaman, tapi ujung-ujungnya dirayu agar kita mengirimkan sejumlah uang. Kita perlu waspada ketika berteman dengan akun asing. Jangan pernah memberikan data-data pribadi.

Penipuan–dalam bentuk apapun–selalu berupaya mengaduk-aduk alias memanipulasi emosi Anda. Maka, jangan ragu berbagi keresahan atau kecurigaan dengan orang-orang sekitar kita agar tak terpedaya. Termasuk bertanya melalui chatbot Cek Fakta Tempo mengenai kebenaran suatu informasi.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Starbucks Ganti Brand Demi Hindari Boikot Produk Israel?

AD_4nXfbwF3LdE0qvfvl-Kz-LJM8SzQ5DJn5gMhGJEMIvRrLb0zvsge2Vw2-xwJlo2cyWqddBdsHHtnZGNZZeUPk-SYQvXO0WzVOuNvh9bJyJtp2ZRy1a8xaVtBXaP_5Ikc8Cxb4isuzOpF28IJFLdrS.png

Sebuah foto diunggah akun pengguna media sosial Meta, Thread, dengan narasi Starbucks mengganti nama jenama (brand) menjadi Vista Coffee karena tidak tahan dengan boikot produk Israel. Dalam keterangan unggahan, si pengunggah menuliskan: Starbucks melakukan penggantian nama brand menjadi Vista Coffe? Kog bisa? apakah karena boycott yg dilakukan sekelompok massa pro Palestina?Sebagian orang berpendapat bahwa penggantian brand tsb, karena imbas boycot?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo memeriksa foto yang digunakan dalam unggahan Thread tersebut. Foto yang menjadi ilustrasi unggahan itu identik dengan foto yang diunggah oleh akun Instagram Khas Muslim, berikut tulisan “Waduh! Tidak tahan dengan boikot, Starbucks ganti nama jadi Vista Coffee”. Disebutkan bahwa lokasinya di Starbucks, Bandara Dublin, Irlandia. Faktanya, pihak bandara menjelaskan bahwa Vista Coffee hanyalah merek sementara, sebelum brand lokal baru akan menempati gerai tersebut secara permanen pada Maret 2024. Melalui situs web resmi Bandara Dublin, pergantian nama itu dilakukan karena kontrak Starbucks telah habis pada Desember 2023 lalu.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video yang Diklaim Kompas TV Tayangkan Investigasi Situs Judi Slot Online A200M?

AD_4nXfhrC17JhcSGHJAowsLInuhNZzzQ-abDLNa4sM_LfIctBF6rHQHX2jAuKygAS0QTFt3JdJqSe3tFv9kWcHF9auiP0UOyt3XiUZQuMAmpGETB7NmX8HxuAvAUokMEHgNGUB3viMHhXXa-ec1746D.png

Sebuah video dengan klaim bahwa Kompas TV menayangkan investigasi tentang situs judi slot online A200M disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook. Video itu terdiri dari beberapa video yang digabung dengan pembuka seorang presenter Kompas TV. Isi video itu seolah-olah Kompas TV mengungkap seorang admin situs judi online (judol) A200M dalam wajah bertopeng. Pria dalam topeng itu mengatakan bahwa lewat A200M kemenangan dan kekalahan bisa diatur. 

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

WhatsApp Channel

Facebook

Twitter

Instagram 

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog UGM: Judi Mirip Film Ipar Adalah Maut

6 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie akan mengumumkan karyawan dari Kementerian Kominfo yang bermain judi online, pada Kamis, 27 Juni 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Psikolog UGM: Judi Mirip Film Ipar Adalah Maut

Permainan judi menurut dosen Fakultas Psikologi UGM itu memang mengasyikkan. Seperti dalam karya sastra disebut suspen.


Mendagri Tito Karnavian Ancam Copot Penjabat Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

7 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Mendagri Tito Karnavian Ancam Copot Penjabat Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

Tito Karnavian mengancam keterlibatan mereka di judi online juga bisa disebarluaskan kepada publik sebagai bentuk hukuman.


Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

7 jam lalu

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan lebih dari 1.000 orang di lingkungan DPR dan DPRD terlibat dalam judi online.
Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

Data 82 anggota DPR yang ditengarai terlibat judi online itu akan diserahkan ke Majelis Kehomatan Dewan


Perputaran Uang Judi Online Tembus Rp 600 Triliun, Bandar Masih 'Aman' di Luar Negeri

7 jam lalu

Petugas membawa barang bukti uang usai konferensi pers pengungkapan kasus judi online, Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.  Periode 23 April- 17 Juni 2024, Satgas Pemberantasan Perjudian Online yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo telah mengungkap 318 kasus judi online dan menetapkan 464 tersangka, serta menyita barang bukti berupa 67,5 miliar, 494 ponsel, 36 leptop, 257 rekening, 98 akun judi online dan 296 kartu ATM. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perputaran Uang Judi Online Tembus Rp 600 Triliun, Bandar Masih 'Aman' di Luar Negeri

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto mengungkap alasan belum memutus sumber utama dari permasalahan, yaitu bandar judi di luar negeri.


Jawa Barat Jawara Judi Online, Polda Lakukan Ini

8 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie akan mengumumkan karyawan dari Kementerian Kominfo yang bermain judi online, pada Kamis, 27 Juni 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jawa Barat Jawara Judi Online, Polda Lakukan Ini

Posisi kedua ditempati oleh Daerah Khusus Jakarta dengan 235.568 pelaku judi online dan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.


Inilah Daftar Provinsi, Kota, dan Kecamatan dengan Jumlah Pelaku dan Transaksi Judi Online Terbanyak di Indonesia

8 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Inilah Daftar Provinsi, Kota, dan Kecamatan dengan Jumlah Pelaku dan Transaksi Judi Online Terbanyak di Indonesia

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah merilis data kota/kabupaten dan kecamatan dengan jumlah pelaku dan transaksi judi online terbanyak di Indonesia.


ASN, TNI-Polri, Wartawan, hingga Anggota DPR Terjerat Judi Online

9 jam lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menkopolhukam Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa satgas judi online telah mengantongi data ratusan jurnalis yang bermain judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
ASN, TNI-Polri, Wartawan, hingga Anggota DPR Terjerat Judi Online

Satgas Judi Online menyatakan para pemain judi online berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ASN, TNI-Polri, wartawan hingga anggota DPR.


1.000 Lebih Anggota DPR Main Judi Online, Apa Respons MKD DPR?

10 jam lalu

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan lebih dari 1.000 orang di lingkungan DPR dan DPRD terlibat dalam judi online.
1.000 Lebih Anggota DPR Main Judi Online, Apa Respons MKD DPR?

MKD meminta PPATK menyerahkan daftar nama anggota DPRD yang bermain judi online.


Komnas HAM: Indonesia Darurat TPPO Online Scamming

10 jam lalu

Jajaran Komisioner Komnas HAM bersama Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam acara Peluncuran Kajian TPPO Komnas HAM 2023 di Laprima Hotel, Labuan Bajo, NTT, Kamis, 27 Juni 2024. Foto: TEMPO/Ahmad Faiz
Komnas HAM: Indonesia Darurat TPPO Online Scamming

Kasus TPPO dengan modus online scamming mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.


Kemenlu Ungkap Jumlah Kasus Penyelundupan Manusia Jauh Lebih Tinggi Dibanding TPPO

13 jam lalu

Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis pengungkapan perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional Indonesia-Kamboja berupa penjualan organ tubuh di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 20 Juli 2023. Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan 12 orang tersangka lintas profesi dengan barang bukti sebanyak 18 kartu ATM beserta buku tabungan, 16 paspor, uang tunai senilai Rp 950 juta, dan 15 buah handphone, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 122 orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kemenlu Ungkap Jumlah Kasus Penyelundupan Manusia Jauh Lebih Tinggi Dibanding TPPO

Kementerian Luar Negeri mengungkapkan kasus penyelundupan manusia sebenarnya jauh lebih tinggi dibanding kasus TPPO. Apa penyebabnya?