Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #207 Tips Mendeteksi Hoaks Foto Olahan Artificial Intelligence

image-gnews
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Anda mungkin pernah melihat gambar yang dibuat oleh teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Gambar atau foto yang dihasilkan oleh teknologi ini dikenal sebagai AI Generatif. Karena tampak sangat realistis, gambar buatan AI kerap disalahgunakan aktor jahat untuk memanipulasi warganet.

Bagaimana Anda bisa membedakan gambar asli dari gambar hoaks yang dihasilkan komputer? Mari mulai menerapkan beberapa langkah mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (24)
Tips Mendeteksi Hoaks Foto Olahan Artificial Intelligence 

Berbagai tools Artificial Intelligence terbaru seperti Midjourney, DALL-E, Craiyon, atau Stable Diffusion, mampu menghasilkan gambar dari ramuan database gambar dalam jumlah tak terbatas. AI menggabungkan gambar-gambar ini dari database-nya, mendekonstruksinya, dan kemudian merekonstruksi foto piksel demi piksel. Nah, aktor jahat menjadikan tools ini sebagai senjata untuk menciptakan hoaks gambar isu-isu politik.

Misalnya, banjir gambar yang dihasilkan AI beredar di Twitter setelah pertemuan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping pada 20 Maret 2023. Yang lain menggambarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai pemungut sampah karena sampah menumpuk di jalan-jalan Paris di tengah pemogokan massal atas reformasi pensiun yang kontroversial.

Dibandingkan isu-isu politik internasional, hoaks gambar yang beredar di Indonesia masih cenderung hasil editan sederhana seperti foto Presiden Jokowi dan Ida Dayak dalam artikel Cek Fakta Tempo di sini. Namun, tak ada salahnya kita menguasai tips mendeteksi hoaks foto olahan AI yang dilansir AFP-FactCheck berikut ini:

  • Temukan gambar pertama yang diunggah dengan alat Reverse Image

Pencarian gambar terbalik (reverse image) dapat membantu dengan melihat apakah gambar tersebut pernah diindeks di mesin pencari dan menemukan postingan lama dengan foto yang sama. Jika Anda tidak dapat menemukan foto aslinya, pencarian gambar terbalik dapat menghasilkan versi gambar dengan kualitas lebih baik jika telah dipotong atau dimodifikasi saat dibagikan.

  • Petunjuk visual

Bahkan tanpa mengetahui sumber foto, Anda mungkin dapat menganalisis gambar itu sendiri menggunakan petunjuk visual.

  • Cari watermark

Watermark atau penanda gambar biasanya tersembunyi di dalam foto. Ini bisa digunakan sebagai petunjuk awal bahwa suatu foto pernah diolah oleh kecerdasan buatan. DALL-E, misalnya, secara otomatis menghasilkan bilah warna-warni di kanan bawah semua gambarnya. Crayion menempatkan pensil merah kecil di tempat yang sama.

  • Temukan inkonsistensi visual

Meskipun AI Generatif disebut sangat cerdas dalam menghasilkan gambar, ia masih mungkin memunculkan kesalahan alias cacat visual. Verdoliva dari Frederick II University of Naples menyebutkan, sejauh ini gambar AI kesulitan menghasilkan efek pantulan. 

Maka, cara yang baik untuk mengenali AI adalah dengan mencari bayangan, cermin, atau air. “Termasuk memperbesar mata dan menganalisis pupil karena biasanya ada pantulan saat Anda mengambil foto. Kita juga sering melihat bahwa ukuran matanya tidak sama, terkadang dengan warna yang berbeda.” Anda bisa menggunakan kaca pembesar di alat Invid-WeVerify.

  • Periksa latar belakangnya

Cara terbaik untuk mengenali anomali ini adalah dengan mengintip latar belakang foto. Meskipun pada pandangan pertama tampak normal, foto yang dihasilkan AI sering kali mengungkapkan kesalahan. “Semakin jauh suatu elemen, semakin banyak objek yang kabur, terdistorsi, dan memiliki perspektif yang salah,” kata Terrasi.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Pilot Susi Air Bekerja Sama dengan KKB Serang TNI dan Warga Papua?

Sebuah tautan beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp dengan narasi pilot Susi Air bekerja sama dengan KKB untuk menyerang TNI dan warga Papua. Apabila penerima mengklik tautan dalam pesan berantai tersebut, ia akan diarahkan menuju sebuah halaman artikel yang membahas kasus penculikan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM). Berjudul “HOT NEWS! TNI Kepung Sarang KKB Papua, Temukan Fakta Keterlibatan Pilot Susi Air, Jenderal Dudung Murka”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo memverifikasi klaim-klaim itu menggunakan informasi dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu mesin pencari juga digunakan untuk mengetahui asal video yang digunakan dalam unggahan di media sosial Halo, yang dijadikan sumber informasi.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah HAARP Sebabkan Tsunami Aceh 2004 dan Digunakan untuk Krisis Pangan Dunia?

Tempo menerima permintaan warganet untuk memeriksa tentang konten yang memuat klaim bahwa proyek High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) telah digunakan untuk memunculkan tsunami Aceh pada tahun 2004 dengan jumlah korban lebih dari 200 ribu jiwa. 

Dikatakan juga bahwa saat ini HAARP tengah diarahkan untuk menciptakan krisis pangan di dunia. Informasi itu diklaim dibocorkan oleh Edward Snowden, seorang whistleblower yang membocorkan informasi yang sangat rahasia dari Badan Keamanan Nasional pada tahun 2013, dalam sebuah buku berjudul ‘Konspirasi Bencana Alam’ atau ‘Weather Warfare’ yang ditulis oleh Smith Jeffrey. 

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

19 jam lalu

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada akan membangun pusat laboratorium biodiversitas Indonesia untuk melestarikan genetik tanaman dan fauna  langka di Indonesia . Foto : UGM
Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Budi Setiadi Daryono menyebut kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dioptimalkan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati.


Baidu Luncurkan Model AI Medis untuk Industri

1 hari lalu

Bocoran antarmuka Windows 11. Kredit: Baidu/The Verge
Baidu Luncurkan Model AI Medis untuk Industri

Perusahaan layanan web asal Cina, Baidu, seperti tak mau kalah dalam urusan kemajuan teknologi pemanfaatan kecerdasan buatan.


Ganjar Respon Positif Penggunaan AI untuk Layanan Publik

3 hari lalu

Calon presiden Ganjar Pranowo  saat hadir di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Senin 18 September 2023. Kehadiran Ganjar Pranowo dalam rangka mengisi acara Kuliah Kebangsaan dengan tema
Ganjar Respon Positif Penggunaan AI untuk Layanan Publik

Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo merespon positif penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk layanan publik.


CekFakta #225 Bahaya Bias Konfirmasi, Ketika Hanya Mau Percaya Apa yang Sudah Diyakini

6 hari lalu

Ilustrasi berpikir/menimbang. Shutterstock.com
CekFakta #225 Bahaya Bias Konfirmasi, Ketika Hanya Mau Percaya Apa yang Sudah Diyakini

Bias konfirmasi terjadi karena adanya hasrat yang kuat terhadap suatu keyakinan.


Jokowi: Jangan Takut dengan Kecerdasan Buatan

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan orasi ilmiah di Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor di kawasan Dermaga, Bogor pada Jumat, 15 September 2023. TEMPO/DANIEL A. FAJRI
Jokowi: Jangan Takut dengan Kecerdasan Buatan

Jokowi menilai Indonesia perlu bersiap diri untuk perubahan yang begitu cepat.


Brian May Queen Sebut AI Punya Dampak Sangat Mengerikan untuk Industri Musik

9 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Brian May Queen Sebut AI Punya Dampak Sangat Mengerikan untuk Industri Musik

Gitaris Queen, Brian May menjadi musisi berikutnya yang menyatakan kekhawatirannya terhadap kemunculan AI dalam dunia musik.


Laman Dictionary Telah Menambahkan Istilah-istilah Baru Terkait AI, Apa Saja?

13 hari lalu

Ilustrasi teknologi AI di sektor keuangan. Foto : Smartclick
Laman Dictionary Telah Menambahkan Istilah-istilah Baru Terkait AI, Apa Saja?

Laman AI tersebut mengumumkan 566 entri baru dan 348 definisi baru untuk musim gugur 2023.


Lazada Berkomitmen Berikan Layanan Pelanggan Terbaik

13 hari lalu

Lazada Berkomitmen Berikan Layanan Pelanggan Terbaik

Pelanggan dibantu dengan berbagai saluran komunikasi, termasuk fitur live chat berbasisteknologi artificial intelligence (AI)


Lentari Van Lorainne, Selebgram AI Pertama dengan Personal Branding Gadis Sporty

13 hari lalu

Lentari van Lorainne (IG/@Lentari Pagi)
Lentari Van Lorainne, Selebgram AI Pertama dengan Personal Branding Gadis Sporty

Lentari van Lorainne merupakan selebgram pertama yang diciptakan berkat kecanggihan teknologi desain grafis dan kecerdasan buatan.


Jokowi Bertemu Bos WEF, Sri Mulyani: Bahas Pentingnya Intergrasi Teknologi AI

16 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Jokowi Bertemu Bos WEF, Sri Mulyani: Bahas Pentingnya Intergrasi Teknologi AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, yang dibahas adalah pentingnya integrasi isu kecerdasan buatan.