Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Sejak masa kampanye resmi dimulai, berbagai ungkapan dan ekspresi dari para kandidat Pilpres 2024 bertebaran. Di setiap pertemuan tatap muka, alat peraga, media massa, sampai media sosial, pernyataan mereka terekam.
Selain visi-misi dan janji-janji, tak jarang mereka melontarkan klaim-klaim yang menyangkut diri sendiri atau pihak lawan. Ada yang berlandaskan fakta, tapi banyak juga yang berbumbu opini. Lalu, bagaimana memastikan kebenarannya?
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Prebunking Series (53)
Mengecek Fakta di Balik Ucapan Para Capres dan Cawapres
Sejak masa kampanye dimulai pada 28 November 2023, Tim Cek Fakta Tempo melakukan pemeriksaan fakta atas pernyataan para calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024. Pemeriksaan fakta ini juga dilakukan saat live fact-checking debat capres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum Selasa, 12 Desember 2023. Cek Fakta Tempo bekerja bersama dengan belasan media lainnya, yang berada dalam koalisi Cekfakta.com.
Tidak semua pernyataan para kandidat dapat dicek kebenarannya. Pernyataan berupa opini dan janji-janji tidak bisa diverifikasi karena bukan fakta yang bisa diukur implementasinya.
Misalnya, saat Anies Baswedan mengatakan “Pelayanan pemerintah itu tidak ada yang baru, semua itu yang dilayani pemerintah itu berulang. Jadi kalau itu disebut masalah, itu pernah terjadi sebelumnya.” Atau Prabowo Subianto yang mengatakan, “Prabowo Gibran, perbaiki apa yang perlu diperbaiki, tegakkan apa yang perlu ditegakkan, kita akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.”
Sedangkan pernyataan maupun klaim yang berakar pada fakta, dapat kita verifikasi. Contohnya saat Ganjar Pranowo berujar, “Data ICW menyebutkan sekitar 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara terjadi. Ini setara dengan kira-kira membangun 27 ribu puskesmas.”
Walaupun ia menyebutkan angka-angka, klaim itu bisa ditelusuri dengan merujuk langsung pada data Indonesia Corruption Watch. Hasil pemeriksaan fakta Tempo, pernyataan Ganjar sebagian benar alias tidak akurat. Korupsi memang benar telah menimbulkan potensi kerugian negara dengan jumlah besar, tapi laporan yang diterbitkan Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan total kerugian negara akibat korupsi dalam 10 tahun terakhir (antara 2013 sampai 2022) mencapai Rp 209,32 triliun.
Contoh lain, pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam Rakerda Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jawa Barat (Jabar) 2023 di GOR C-Tra Arena Bandung, Kamis, 23 November 2023. “Kita akan jadi satu-satunya negara di dunia yang bisa menghasilkan BBM semuanya dari tanaman dan ini adalah sehat. Ini yang dianggap nanti adalah BBM hijau, energi hijau, energi yang tidak bikin rusak lingkungan hidup.”
Namun, pernyataan Prabowo itu keliru. Menurut data dari Statista, Indonesia bukanlah negara satu-satunya yang telah memproduksi bahan bakar minyak dari tanaman (biofuel). Terdapat 9 negara lain yang telah memproduksi biofuel yakni Amerika Serikat, Brazil, Cina, Jerman, Argentina, India, Belanda, Thailand, dan Perancis.
Untuk melengkapi pemeriksaan fakta, Tempo juga mendapatkan analisis dari peneliti dari ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy, Denny Gunawan. Menurutnya, belum ada negara yang beroperasi sepenuhnya dengan bahan bakar biomassa karena beberapa kendala seperti Keberlanjutan Sumber Biomassa, Logistik dan Kelayakan Ekonomi dan Kompatibilitas bahan bakar biomassa.
Debat capres berikutnya akan digelar pekan depan. Anda bisa telusuri jejak kebenaran datanya pada sumber-sumber kredibel. Jangan hanya terbuai pada janji dan opini pribadi para kandidat!
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Klaim tentang Ribuan WNA Cina Mendapat E-KTP untuk Pemilu 2024?
Sebuah video beredar di Twitter atau X, dan Facebook [arsip] yang disertai narasi bahwa seorang imam masjid di New York, Amerika Serikat, melihat ribuan warga negara asing (WNA) Cina mendapatkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Narator video tersebut membacakan artikel yang menyatakan e-KTP itu diberikan pada WNA Cina, untuk keperluan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Nama imam masjid yang dimaksud ialah Shamsi Ali.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Tempo menelusuri sumber-sumber yang dijadikan dasar narasi di media sosial tersebut. Unggahan di media sosial bersumber dari artikel Populis.id yang berjudul “Imam Masjid di New York Sampai Geleng-geleng Lihat Ribuan WNA Cina Diberi KTP Buat Pemilu 2024, Alamak!” Dalam artikel di Populis.id itu, mengutip twit Shamsi pada 5 Januari 2023 yang membagikan artikel dari Democrazy News dan Gelora News tentang WNA Cina Dibuatkan KTP untuk Pemilu 2024. Shamsi juga menyematkan ekspresi: “Ahha?Kacau!” Shamsi Ali merupakan imam sebuah masjid di rumah sakit Bellevue, New York, yang pernah muncul di beberapa berita, salah satunya VOA Indonesia.
Waktunya Trivia!
Benarkah Jokowi Usir Megawati dari Istana?
Video berjudul “Gawat, Megawati Telan Kenyataan Pahit, Jokowi Tak Segan Usir Ketum PDIP dari Istana” dibagikan melalui salah satu akun Facebook. Pada awal video, konten tersebut menampilkan potongan gambar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hingga artikel ini diturunkan, video berdurasi 8 menit 21 detik tersebut sudah dilihat 926 kali, disukai 8 pengguna Facebook dan terdapat 7 komentar. Namun, benarkah Joko Widodo usir Megawati Soekarnoputri dari Istana?
| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Syarat Pendidikan Capres Diturunkan dari S1 ke SMA?
- Benarkah Hasil Survei SMRC Periode 31 Oktober-3 November 2023 Prabowo-Gibran Memperoleh 45,3 PersLen?
- Benarkah Deklarasi Golkar Ganti Arah Dukungan ke Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: