Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Hoaks yang berserakan di grup-grup perpesanan, seringkali membuat kita kesal dan gusar. Sebab, gangguan informasi itu datang dari kerabat atau kolega yang kita kenal dengan baik.
Masalahnya, tak mudah mengingatkan orang-orang yang kita sayangi dan hormati, bahwa yang mereka bagikan adalah sesuatu yang keliru. Lalu, bagaimana cara menghentikan penyebaran hoaks tanpa terlalu menyakiti perasaannya?
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Prebunking Series (32)
Tips Menghadapi Si Suka Sebar Hoaks
Pada dasarnya, kita sebenarnya didorong oleh niat yang baik ketika membagikan suatu informasi. Misinformasi biasanya disebarkan oleh mereka yang tidak menyadari bahwa informasi tersebut keliru. Apalagi selama pandemi.
"Ketika kita mendengar ancaman di sekitar kita dengan segala ketidakpastian, sangat wajar jika orang mendapatkan informasi lalu membagikannya dengan orang lain karena kita peduli dan ingin agar semua orang selamat," ujar Profesor Biologi di Universitas Washington, Carl T. Bergstrom.
Untuk itu, ada beberapa tips dari psikolog klinis Joshua Coleman yang bisa Anda terapkan sebagai bentuk kepedulian terhadap orang sekitar, yang tanpa sadar menyebarkan misinformasi.
Hindari teguran permulaan yang keras
Suatu percakapan cenderung berakhir seperti permulaannya, maka hindari permulaan yang keras. Mengkomunikasikannya dengan cara asertif, akan memperbesar kemungkinan lawan bicara akan menurunkan sikap defensif dan tertarik dengan apa yang Anda katakan.
Tegaskan bahwa Anda mengingatkan dari sudut pandang cinta dan perhatian, bukan menganggapnya bodoh
Anda bisa bilang, “Saya tahu banyak orang berpikir informasi itu benar, dan saya tahu ada banyak sumber di luar sana membahas tentang itu. Saya tidak tahu berapa banyak bacaan yang sudah Anda telusuri, dan saya sebenarnya juga sudah meluangkan waktu meneliti topik ini. Boleh nggak, saya sharing hasil penelusuran saya?" Dengan ucapan senada ini, kita tidak terasa mengkonfrontasi pendapatnya secara langsung.
Carilah persamaan perspektif
Mencari perspektif dasar yang sama dengan penuh empati, lebih efektif dibandingkan sekadar menyodorkan daftar panjang fakta-fakta ke orang-orang yang masih sering berbagi narasi menyesatkan yang mereka sukai.
"Daripada menanggapi dengan daftar fakta, akan lebih baik jika kita melibatkan keyakinan atau perspektif mendasar yang membuat informasi ini menarik perhatiannya sejak awal,” kata Profesor Carl T. Bergstrom.
Santun saat menanggapi postingan secara umum
Menyatakan keliru atau benarnya suatu misinformasi, bisa dilakukan secara terbuka maupun "japri". Dengan langsung mengomentarinya secara publik, Anda dapat mengedukasi orang lain–anggota grup, misalnya–yang “rentan terhadap kesalahan informasi yang dilakukan oleh orang tersebut.
Namun ada kemungkinan orang yang memposting dapat berpikir Anda mempermalukan mereka di depan rekan-rekan lainnya.
Ingatkan melalui "japri" atau pesan jalur pribadi
Untuk mencegah seseorang sakit hati ditegur usai menyebarkan misinformasi secara terbuka, ada baiknya Anda mengirimkan juga pesan pribadi. Intinya, mengatakan bahwa Anda berharap mereka tidak keberatan Anda membagikan pemikiran dan penilaian terhadap hoaks yang dia bagikan secara publik.
Dengan begitu, si penyebar misinformasi tidak tersinggung.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Lagu Indonesia Raya Diganti Liriknya?
Sebuah akun di Facebook pada 22 Juni 2023 membagikan video yang diklaim lagu Indonesia Raya diganti liriknya. Konten video pendek tersebut menampilkan sekelompok orang dalam sebuah pertemuan. Mereka berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dipimpin oleh seorang dirigen. “Lagu Indonesia Raya diganti lirik lagunya kok diam-diam bae ya? Apakah boleh ya?” tulis pengunggah konten.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa lirik lagu yang dinyanyikan kelompok orang tersebut tidak mengubah lirik lagu "Indonesia Raya". Lirik yang dinyanyikan tesebut adalah lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza. Lirik yang dinyanyikan tersebut merupakan stanza ketiga seperti lirik yang terdapat dalam situs resmi Kemendikbud.
Waktunya Trivia!
Benarkah Klaim Vladimir Putin Memberikan Kemerdekaan Pada Palestina?
Keliru, Video Berisi Klaim Vladimir Putin Memberikan Kemerdekaan Pada Palestina
Sebuah akun TikTok membagikan video kerumunan orang pada malam hari. Foto Presiden Rusia, Vladimir Putin ditempel dalam video itu dengan klaim bahwa Putin memberikan kemerdekaan untuk Palestina sehingga rakyat Palestina menjalankan bulan suci Ramadhan dengan damai.
| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Kapolri tuntut hukum seumur hidup Panji Gumilang Al Zaytun?
- Benarkah gempa dan tsunami Palu karena kemaksiatan?
- Benarkah DNA monyet hijau HIV ditemukan pada vaksin Covid-19?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: