TEMPO.CO, Jakarta -Mayat penduduk sipil bergelimpangan di jalanan kota Bucha, Ukraina, setelah ditinggalkan pasukan Rusia. Wartawan Tempo, Raymundus Rikang, menyusuri kota itu dan menyaksikan pemakaman massal di wilayah yang porak-poranda. Rakyat Ukraina berbondong-bondong masuk milisi, bergabung dengan tentara, untuk bersama menghadapi pasukan Rusia. Dinas militer bahkan harus menolak penduduk sipil yang ingin angkat senjata karena kehabisan alat berperang. Benarkah ada genosida dan kejahatan perang di kota paling horor di Ukraina itu?
Nasional
Lobi-lobi Pemekaran Papua
Di tengah moratorium pemekaran wilayah, pemerintah malah hendak memekarkan Papua menjadi beberapa provinsi dengan alasan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan. Mengapa masyarakat Papua menolak?
Kriminalitas
Yogyakarta Darurat Klitih
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menerbitkan surat edaran guna menanggulangi maraknya kasus kekerasan kelompok remaja di jalanan. Mengapa Yogya menjadi horor begini?
Ekonomi
Terjeblos Klaim Pedagang Batu Bara
BUMN PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo harus menanggung klaim bernilai jumbo sampai Rp 190 miliar gara-gara pedagang batu bara asal India gagal mengirim barang ke pembelinya di Gujarat. Tapi ada banyak keganjilan dari penerbitan polisnya.