TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatan sebagai presiden, kegiatan Joko Widodo atau Presiden Jokowi malah makin sibuk. Setelah berhasil memberikan kemenangan telak bagi Prabowo Subianto dan anaknya dalam pemilihan presiden, kini ia bersiap mengantarkan sejumlah orang dukungannya menjadi kepala daerah di pilkada 2024.
Sejumlah nama ia sokong maju dalam pemilihan gubernur, bupati, hingga wali kota. Tentu saja, mereka bukan politisi. Mereka adalah menantu, orang dekat, hingga ajudan ibu negara. Mereka maju dalam pemilihan dengan sokongan seorang presiden adalah kemewahan tiada tara.
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi tidak khas Indonesia. Setelah 2000, sejumlah negara punya pemimpin yang cawe-cawe menodai sistem demokrasi. Menurut Francis Fukuyama, dalam Liberalism and It Discontents, demokrasi rontok karena pilar-pilarnya longsor: hukum yang imparsial, birokrasi yang netral, media yang independen, dan kekuasaan eksekutif yang terbatas untuk memudahkan check and balances.
Hungaria, Polandia, Turki, Amerika Serikat di bawah Donald Trump adalah contoh-contoh negara dengan kekuasaan presiden berlebih yang meruntuhkan demokrasi. Indonesia belum masuk karena buku itu terbit pada 2022, setahun sebelum adik ipar Presiden Jokowi menandai sejarah baru Mahkamah Konstitusi dengan membuat putusan yang menguntungkan keponakannya.
Dua calon presiden coba menggugat cawe-cawe Presiden Jokowi dalam politik yang menimbulkan kecurangan dalam pemilu: aparatur negara yang berpihak, pemakaian instrumen anggaran negara untuk kampanye, hingga wasit Pemilu yang tak berkutik dengan semua pelanggaran itu. Namun, lagi-lagi, Mahkamah Konstitusi menilai semuanya bukan pelanggaran hukum.
Bisa jadi, putusan itu akan memberikan impunitas kepada Presiden Jokowi bahwa apa yang ia lakukan benar. Toh, sudah tak dianggap sebagai pelanggaran oleh lembaga hukum tertinggi. Maka, Jokowi tak sungkan menyorongkan nama-nama orang dekatnya agar menguasai sejumlah kursi kepala daerah di pilkaad 2024.
Buat Jokowi, kepala daerah menjadi kunci lain untuk tetap relevan dalam kekuasaan setelah tak lagi menjadi presiden. Sebagai politikus tanpa partai, ia butuh dukungan para pemegang kantong-kantong suara agar bisa menjadi daya tawar bagi partai politik. Dengan begitu, ia tetap dianggap tokoh penting karena memainkan arah dukungan politik.
Apakah, dalam pemilihan kepala daerah kali ini, Presiden Jokowi kembali menang? Setidaknya ia punya waktu dua bulan untuk cawe-cawe. Proses pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 dimulai pada Agustus hingga September. Meski usahanya mempercepat coblosan ke September gagal, ia punya waktu ikut menentukan siapa berkuasa di daerah mana—dengan merujuk pada usahanya yang getol memenangkan anaknya.
Selamat membaca, Indonesia.
Bagja Hidayat
Wakil Pemimpin Redaksi
Bagaimana Jokowi Membuka Jalan bagi Orang Dekatnya Berlaga dalam Pilkada 2024?
Orang-orang dekat Presiden Jokowi berancang-ancang berlaga dalam pilkada 2024. Istana membantu membukakan jalan.
Manuver Bobby Nasution Menjadi Calon Gubernur Sumatera Utara
Partai Golkar melirik Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Ada persaingan di lingkup internal partai beringin.
Mimpi Koalisi Permanen Partai Pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilkada 2024
Partai pendukung Prabowo-Gibran berencana membentuk koalisi permanen dalam pilkada 2024. Memperkuat kekuasaan hingga ke daerah.
Ekonomi
Cerita di Balik Impor Sapi untuk Makan Siang dan Susu Gratis
Pemerintah meminta pengusaha menyediakan sapi perah untuk program minum susu dan makan siang gratis.
Hukum
Perkara di Balik Isu Pengacara Surabaya Traktir Hakim Agung
Laporan pelanggaran etik hakim di KY mengungkap sosok pengacara asal Surabaya. Namanya muncul di kasus korupsi hakim agung.
Lingkungan
Bagaimana Sampah Plastik Cisadane Sampai ke Laut Afrika?
Pelacak berbasis satelit membuktikan sampah plastik asal Cisadane hanyut sampai ke Afrika. Polusi laut lintas samudra.
Wawancara
Muhaimin Iskandar Soal Oposisi dan Peluang Koalisi dengan Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menjelaskan peluang partainya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto.
Layar
Joko Pinurbo: Calon Pastor yang Memilih Puisi sebagai Jalan Hidup
Penyair Joko Pinurbo berpulang pada usia 61 tahun. Ia memilih puisi sebagai jalan hidup hingga akhir hayatnya.
Baca selengkapnya di Majalah Tempo:
Bagaimana Jokowi Membuka Jalan bagi Orang Dekatnya Berlaga dalam Pilkada 2024?
Manuver Bobby Nasution Menjadi Calon Gubernur Sumatera Utara
Mimpi Koalisi Permanen Partai Pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilkada 2024
Cerita di Balik Impor Sapi untuk Makan Siang dan Susu Gratis
Perkara di Balik Isu Pengacara Surabaya Traktir Hakim Agung
Bagaimana Sampah Plastik Cisadane Sampai ke Laut Afrika?
Muhaimin Iskandar Soal Oposisi dan Peluang Koalisi dengan Prabowo Subianto
Joko Pinurbo: Calon Pastor yang Memilih Puisi sebagai Jalan Hidup