Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi Memulihkan Bumi

Reporter

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Iklan

SATU BUMI
18 Maret 2022



Pandemi Memulihkan Bumi

Sejak seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat itu ditutup pada Desember 2019, kehidupan elang Jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi nyaman. Hal itu ditandai dengan berkembang-biaknya spesies langka ini di kawasan konservasi tersebut. Terakhir pada 11 Maret lalu, pasangan elang Jawa bernama Dhygta dan Rama menetaskan telur yang dierami secara bergantian selama 50 hari.

Satu setengah tahun lalu, Dhygta dan Rama juga menetaskan telur yang mereka erami selama 42 hari. Di masa pandemi juga, pasangan elang Jawa lainnya, Prabu dan Ratu yang menghuni Blok Cidahu, menetaskan telur yang dierami selama 47 hari di sarang berupa kumpulan ranting kering di ketinggian 965 meter dari permukaan laut. Kelahiran anak elang Jawa yang diberi nama Prawara itu merupakan kelahiran terbaru yang terpantau di alam liar.

Elang Jawa sensitif terhadap keberadaan manusia. Ketika matanya yang sangat tajam itu menangkap keberadaan petugas di daerahnya, sang penguasa langit itu langsung berpindah sarang. Saking sensitifnya, pada 2019 ada elang yang meninggalkan sarangnya begitu saja ketika tiba-tiba sebatang ranting pohon jatuh dan menyenggol cabang tempat mereka bersarang. Telur yang ada di sarang itu pun ditinggalkan saja.

Menurut Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir, selama penutupan, beberapa satwa liar jadi bebas bergerak tanpa takut berpapasan dengan manusia. Ia menyebutkan beberapa satwa itu seperti landak, macan tutul Jawa, owa Jawa, dan kodok merah. Sebelumnya satwa-satwa ini sangat sulit dijumpai di area-area tersebut karena adanya aktivitas manusia.

Pandemi juga memberikan berkah bagi Taman Nasional Gunung Ciremai ketika petugas menemukan tikus berbulu cokelat yang belum pernah diidentifikasi sebagai satwa liar yang menetap di sana. Taman Nasional Kerinci Seblat juga dikejutkan oleh penemuan kelinci Sumatera. Pada awal November 2020 lalu, petani yang tinggal di kaki Gunung Kerinci menemukan kelinci itu hanyut terseret banjir.

Riuhnya kemunculan satwa liar pada masa pandemi juga diamati oleh para peneliti di dunia. Menurut majalah Nature edisi 22 Juni 2020, penampakan hewan liar di perkotaan itu sebagai dampak dari “anthropause”, istilah untuk menjelaskan berkurangnya lalu-lalang manusia akibat Covid-19. Kabar baik mengenai pulihnya alam semesta berkat pandemi ini kami paparkan dalam artikel Lingkungan pekan ini. Selamat membaca.

Dody Hidayat
Redaktur Utama

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

LINGKUNGAN

Yang Bersemi Selama Pandemi
Pandemi membawa berkah bagi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Banyak hewan langka meluaskan penjelajahan tanpa malu-malu.

Kodok Merah Muncul Kembali
Setelah 13 tahun tak terlihat, kodok merah muncul kembali di Gunung Halimun. Krisis iklim mempengaruhi populasinya.

OPINI
Menjaga Satwa di Habitatnya
Pandemi segera berakhir, mudah-mudahan. Bagaimana menjaga hutan agar ia jadi habitat yang menyenangkan seperti ketika tak ada invasi manusia?

OLAHRAGA

Bertekad Jadi Juara di All England
Tim bulu tangkis Indonesia menargetkan gelar juara ganda putra dan ganda campuran di All England 2022. Trauma pelarangan bertanding tahun lalu telah hilang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

8 hari lalu

Penjual tengah merapikan tembakau untuk dijual di kawasan Cideng, Jakarta, Senin, 13 Mei 2024. Industri pengolahan tembakau masih menunjukkan laju pertumbuhan positif meski diadang berbagai sentimen negatif kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) hingga RPP Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

Wakil Ketua Umum Apindo, Franky Sibarani menyebut industri hasil tembakau akan merasakan dampak paling besar apabila PP Kesehatan diterapkan


Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

11 hari lalu

Seekor macan tutul tertangkap kamera sedang berjalan di antara rimbunnya hutan di Taman Nasional Halimun-Salak. Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil. CIFOR
Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

Selain khawatir atas hewan ternaknya, warga kampung di perbatasan hutan Gunung Salak juga cemas keselamatan anggota keluarganya.


Hari Olahraga Nasional: Rudy Hartanto, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Juara All England 8 Kali

11 hari lalu

Rudy Hartono saat tampil di Olimpiade 1972. (olympics.bwfbadminton.com)
Hari Olahraga Nasional: Rudy Hartanto, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Juara All England 8 Kali

Pada Hari Olahraga Nasional ini, patut mengenang perjuangan Rudy Hartono yang pecahkan rekor dengan juara All England 8 kali.


Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

14 hari lalu

Elin Kartika yang mendapatkan indek prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana 3,95 berpredikat Cumlaude. Dok.UNY
Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

Sebelum mendaftar dan diterima di UNY, dia sempat disarankan ayahnya untuk bekerja saja. Beban ekonomi bertambah karena pandemi.


Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

18 hari lalu

Ilustrasi suasana sebuah mall
Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

Data BPS menunjukkan penurunan sebanyak 9.48 juta penduduk kategori kelas menengah ke kategori rentan miskin, apa sebabnya?


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

19 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Terkini: Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN Capai 1.375 Meter, Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

20 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara peletakan baru pertama atau groundbreaking pembangunan Bandara VVIP IKN di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Nantinya pesawat terbesar yang akan dilayani bandara ini adalah Boeing 777-300ER dan Airbus A380. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN Capai 1.375 Meter, Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis Sumadilaga mengklaim pembangunan runaway atau landasan pacu Bandara IKN sudah mencapai 1.375 meter.


BPS: Sekitar Sepertiga Kelas Menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha

20 hari lalu

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
BPS: Sekitar Sepertiga Kelas Menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sekitar sepertiga dari penduduk kelas menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha.


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

23 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.


Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

25 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.