Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #249 Situs-situs Abal-abal Buatan AI Menyebar Hoaks dalam Berbagai Bahasa

image-gnews
Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com
Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Anda mungkin biasanya mendapati kabar palsu di media sosial dalam bentuk teks dengan gambar sebagai penguat narasi. Atau video dengan kalimat-kalimat yang memancing emosi.

Namun, ada modus lain yang digunakan aktor jahat untuk menyebarkan hoaks: lewat situs-situs web yang diternakkan oleh artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan. Situs-situs abal-abal ini pun dibuat dalam berbagai bahasa, yang semua isinya palsu. Mulai berita palsu, gambar palsu, bahkan iklan palsu.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Situs-situs Abal-abal Buatan AI Menyebar Hoaks dalam Berbagai Bahasa

Dilansir NewsGuard, AI Tracking Center atau Pusat Pelacakan AI NewsGuard mengidentifikasi 725 situs web berita dan informasi yang tidak dapat dipercaya yang dikelola oleh kecerdasan buatan. Situs-situs tersebut tersebar dalam 15 bahasa yang berbeda seperti dalam 15 bahasa: Arab, Cina, Ceko, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Korea, Portugis, Spanyol, Tagalog, Thailand, dan Turki, termasuk Bahasa Indonesia.

Situs-situs web ini sering kali bersembunyi di balik nama-nama yang tampaknya kredibel. Sehingga dapat membuat kita sulit untuk membedakan informasi yang dapat dipercaya dan mana yang tidak. Mereka mencari pendapatan dengan menempelkan iklan-iklan programmatic dari merek-merek ternama yang disediakan oleh industri teknologi, tanpa melihat kredibilitas situs berita abal-abal tersebut. Akibatnya, pembaca merasa yakin dengan tampilannya.

Situs-situs abal-abal ini biasanya memiliki nama-nama umum. Misalnya, iBusiness Day, Ireland Top News, dan Daily Time Update, yang bagi pembaca tampak seperti situs berita yang sudah mapan. Padahal, mereka mempublikasikan artikel yang sebagian besar atau seluruhnya ditulis oleh bot.

Tak hanya memanipulasi melalui programmatic ads, beberapa situs itu juga memanfaatkan AI untuk membuat klaim palsu secara otomatis. Misalnya, ada situs yang menyebarkan klaim palsu bahwa AS mengoperasikan laboratorium senjata biologis di Kazakhstan, lalu menginfeksi unta untuk membahayakan orang-orang di Cina.

Menurut Hunt Allcott dan Matthew Gentzkow, sedikitnya ada 3 alasan utama mengapa kita sering terkecoh oleh situs-situs yang tidak kredibel.

Pertama, situs-situs abal-abal itu sering menggunakan strategi pemasaran yang canggih agar terlihat profesional dan kredibel. Mereka kerap mengadopsi nama domain yang terdengar resmi, merancang tata letak yang menyerupai situs berita terpercaya, dan menggunakan logo serta format yang mirip dengan outlet berita terkemuka. Hal ini membuat pembaca kurang curiga terhadap keaslian informasi yang mereka konsumsi.

Kedua, algoritma pencarian dan platform media sosial seringkali tidak mampu membedakan antara situs-situs berita yang dapat dipercaya dan yang tidak. Ini dapat mengakibatkan situs-situs berita palsu muncul di hasil pencarian atau di feed media sosial kita.

Ketiga, situs-situs tersebut juga memanfaatkan topik-topik yang menarik perhatian pembaca, seperti politik kontroversial, gosip selebriti, atau berita sensasional. Tujuannya untuk menarik lalu lintas (traffic) ke situs mereka. Mereka menggunakan judul yang menarik dan klaim yang dramatis untuk menarik perhatian pembaca tanpa mempedulikan kebenaran atau akurasi informasi yang disampaikan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Muhaimin Iskandar Bergabung ke Prabowo-Gibran pada 22 Februari 2024?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah video beredar dengan narasi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpidato menyatakan bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Video itu diunggah pengguna di YouTube, Instagram [arsip], serta Facebook akun ini dan ini, pada 22 Februari 2024. Video itu memuat teks: “Mengejutkan!! Pernyataan Gus Muhaimin bergabung Prabowo-Gibran demi rakyat Indonesia”. Video pendek tersebut memperlihatkan pria yang kerap disapa Cak Imin itu, sedang berpidato di sebuah podium, mengenakan baju putih dan kopiah hitam. Dalam pidatonya, Cak Imin mengatakan Prabowo yang juga hadir dalam acara itu, merupakan orang yang layak menjadi presiden. Ia mengatakan bahwa Prabowo adalah orang baik dan ikhlas dalam menghadapi berbagai masalah.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo memverifikasi unggahan itu menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci potongan isi pidato Muhaimin dalam unggahan itu. Ditemukan video asli dari konten yang beredar tersebut dengan durasi lebih panjang.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Rohingya Demo dan Ricuh di Makassar Pada 23 Desember 2023?

Sebuah akun Facebook membagikan video reels berjudul “Demo Rohingya di Makassar ricuh!”, pada 23 Desember 2023. Dalam unjuk rasa itu, ratusan massa berdesak-desakan dengan petugas Kepolisian, sebelum diangkut menggunakan mobil dalmas untuk dibawa ke Polrestabes Makassar..

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial didominasi dengan isu pemilu dan laporan dugaan kecurangan pemilu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

1 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.


Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

3 hari lalu

Anna (kanan), seorang pendukung mantan calon presiden Anies Baswedan, mendatangi rumah Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad, 5 Mei 2024. Anna datang dari Sukabumi untuk memenuhi undangan halalbihalal yang ternyata hoaks. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks


Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

5 hari lalu

Komunitas Pers Politeknik Tempo (KORSTE) berfoto bersama Pembina KORSTE Rachma Tri Widuri, Direktur Politeknik Tempo Shalfi Andri, serta tim Cek Fakta Tempo Inge Klarasafitri dan Aditya Sista pada Jumat, 3 Mei 2024. Anggota KORSTE telah resmi menyelesaikan pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo yang telah berlangsung selama dua bulan ini. Dok. Rachma Tri Widuri.
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.


CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

6 hari lalu

Baliho sosialisasi visi dan misi tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 yang terpasang di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, Selasa, 9 Januari 2024. Baliho sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui visi dan misi ketiga paslon capres-cawapres 2024 serta mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024


AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

7 hari lalu

Ketua AJI Sasmito Madrim berbicara dalam acara di @America, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023, untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei. ANTARA/Katriana
AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

12 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

20 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

26 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima


Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

33 hari lalu

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Troy Pantouw di Hotel Shangri-La Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Annisa Febiola
Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.


CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

33 hari lalu

Logo Google. REUTERS
CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google