Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Tempo.co bersama The Conversation Indonesia (TCID) dan Kompas.com, meluncurkan kolaborasi Panel Ahli Cek Fakta dengan dukungan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, pada Selasa lalu. Kolaborasi ini adalah bagian dari upaya penguatan redaksi untuk menghadapi Pemilihan Umum tahun depan, dengan melakukan pemeriksaan fakta terhadap pernyataan para kandidat Pemilu 2024.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Kolaborasi Tempo dengan Para Peneliti dan Akademisi Mengecek Pernyataan Capres-Cawapres 2024
Dalam kolaborasi relawan Panel Ahli The Conversation Indonesia (TCID) dari berbagai bidang ini, Tim Cek Fakta Tempo melakukan pemeriksaan fakta atas pernyataan para calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024.Tak hanya pernyataan mereka saat live fact-checking debat capres dan cawapres, namun juga tim sukses atau perwakilan partai politik pendukungnya selama kampanye.
Panel ini terdiri dari relawan, termasuk akademisi dan peneliti dari berbagai bidang, yang bekerja sama dengan editor TCID untuk melakukan pengecekan fakta. Saat ini, lebih dari 70 relawan terlibat yang terdiri dari akademisi. Serta peneliti dari lebih dari 40 lembaga akademik di Indonesia dan luar negeri, termasuk lebih dari 7 lembaga riset.
Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan koordinator Tim Cek Fakta Tempo, Ika Ningtyas, menekankan pentingnya kolaborasi dengan para peneliti dalam merespons kompleksitas Pemilu 2024. Sebab saat pemilu, banyak sekali pernyataan-pernyataan politik dari kandidat, para politisi di masing-masing partai politik pendukung maupun tim suksesnya.
Pernyataan-pernyataan itu tak semuanya benar, tapi selalu mengandung potensi ketidakakuratan atau bahkan menyesatkan. “Padahal, pernyataan-pernyataan politik yang disampaikan oleh para kandidat, baik secara luring maupun daring, pasti akan mempengaruhi opini publik atau keputusan orang untuk memilih,” ujar Ika.
Upaya verifikasi bersama menjadi sangat penting. Untuk menjawab semua tantangan yang ada di Indonesia saat pemilu ini, perlu upaya untuk memverifikasi bersama-sama antara para pemeriksa fakta dari media dan ahli yang sesuai bidangnya. “Ini untuk menguji setiap klaim, mengukur akurasi, dan kredibilitas dari setiap pernyataan yang disampaikan oleh para kandidat maupun oleh para politisi.”
Ika Ningtyas juga menyoroti pentingnya pengalaman dari penanganan informasi selama pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) sebagai dasar untuk menghadapi tantangan serupa selama Pemilu. “Sebenarnya kita sudah punya praktik baik saat Covid-19 sebagaimana media pemeriksa fakta utamanya bisa cukup kuat memverifikasi semua pernyataan-pernyataan yang datang dari para pembuat kebijakan, pernyataan-pernyataan misleading ataupun tidak akurat itu dapat secara langsung membahayakan kesehatan masyarakat.”
CEO Tempo, Wahyu Dhyatmika, menilai Pemilu 2024 sebagai sebuah periode yang unik mengingat sudah saatnya pemeriksaan fakta menyentuh pernyataan-pernyataan para politisi. Memeriksa fakta bersama para pakar dan para akademisi menjadi inovasi kolaborasi gerakan cek fakta selama ini. “Saya kira, kita memberi elemen baru dalam gerakan cek fakta. Sambil menyosialisasikan pentingnya percakapan itu berbasis sains dan berbasis data,” pungkasnya.
Artikel-artikel cek fakta hasil kolaborasi ini bisa dibaca di kanal Cek Fakta Tempo.co, TCID, Kompas.com, serta media sosial.
| Seberapa penting kita mengetahui fakta di balik pernyataan maupun klaim-klaim para capres dan cawapres itu?
Baca selengkapnya.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Kemenkes Wajibkan Masyarakat Memakai Masker Mulai 15 Desember 2023?
Sebuah konten beredar di WhatsApp dan Facebook berisi klaim bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan masyarakat mengenakan masker mulai 15 Desember 2023. Klaim itu merujuk Surat Edaran (SE) Kemenkes bernomor HK.02.01/MENKES/1042/2023 tertanggal 6 Desember 2023, terkait pemakaian masker. Kewajiban memakai masker berlaku di tempat-tempat umum yang bersifat tertutup seperti transportasi umum, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas umum lainnya yang dapat menimbulkan kerumunan orang.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Tempo mencermati tangkapan layar surat yang disertakan dalam konten yang beredar tersebut. Tangkapan layar tersebut sesungguhnya adalah Surat Edaran Kemenkes nomor IM.02.04C/4864/2023 tertanggal 15 Desember 2023, tentang imbauan agar masyarakat melengkapi vaksin Covid-19. Nomor SE itu berbeda dengan yang tertera dalam narasi yang disertakan, yakni HK.02.01/MENKES/1042/2023. Hal ini menunjukkan gambar yang disertakan tidak sesuai dengan klaim dalam narasi tersebut.
Waktunya Trivia!
Benarkah Klaim bahwa Etnis Rohingya Tinggalkan Kamp Pengungsian Mewah di Bangladesh karena Malas Bekerja?
Sejumlah foto beredar di TikTok dan Facebook [arsip] yang diklaim sebagai kamp pengungsian mewah yang dibangun pemerintah Bangladesh untuk pengungsi etnis Rohingya. Namun bangunan-bangunan tersebut ditinggalkan pengungsi etnis Rohingya karena lebih memilih pergi ke Indonesia karena mereka malas bekerja. Narasi yang disertakan juga mengatakan bahwa alasan warga Rohingya melintasi laut untuk datang ke Aceh, Indonesia, karena mereka akan menerima makanan tiga kali sehari secara gratis. Sementara di Bangladesh mereka harus bekerja.
| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah pengungsi Rohingya berpotensi tambah pemilih pada Pemilu 2024?
- Benarkah Pengungsi Rohingya di Indonesia Dapat Jaminan Uang Sejutaan Tanpa Bekerja?
- Benarkah Anies menggelar kebaktian di rumahnya?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: