TEMPO.CO, Jakarta - Baru sehari masa kampanye resmi Pemilu 2024 dimulai, data daftar pemilih tetap atau DPT Komisi Pemilihan Umum atau KPU ditengarai bocor dan diperjualbelikan di forum daring. Akun anonim Jimbo mengunggah 252 juta data DPT yang diklaim berasal dari situs web KPU. Dugaan terjadinya kebocoran data di KPU bukanlah yang pertama kali. Pada September 2020 ditengarai ada 105 juta data DPT bocor di Internet. Kebocoran data bisa berdampak pada pemilu. Bagaimana mengantisipasinya?
Nasional
Pemeriksaan Polisi Versus Perlawanan Firli
Penyidik Polda Metro Jaya, dibantu Mabes Polri, menggeber pemeriksaan puluhan saksi setelah menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan, gratifikasi, dan penerimaan hadiah atau janji. Kemarin, polisi kembali meminta keterangan para saksi kunci dalam perkara ini, termasuk mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Pemberkasan dalam penyidikan kasus ini dibayangi upaya perlawanan Firli di praperadilan.
Ekbis
Meniru Jurus Cina Melindungi Pasar Domestik
Pemerintah kembali mempersempit ruang gerak e-commerce. Dalam rencana evaluasi aturan soal platform jual-beli elektronik itu, pemerintah berencana membatasi penjualan barang impor berharga murah. Selain itu, cara platform e-commerce berpromosi bakal dikekang. Apa plus-minusnya?
Budaya
Aneka Kisah Keris Diponegoro
Keris Kiai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro dipamerkan di Galeri Nasional bersama benda bersejarah lain yang baru dipulangkan dari Belanda. Upaya repatriasi keris Diponegoro ini berlangsung sejak 1984 karena kesulitan mengidentifikasi. Ada versi yang menyebutkan Pangeran Diponegoro menyerahkan keris tersebut sebagai tanda mata. Ada juga yang mengisahkan keris itu dirampas pasukan Belanda saat pertempuran.