Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #233 Hindari 3 Bahaya Hoaks di Tengah Banjir Informasi Konflik Israel-Palestina

image-gnews
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Perang antara Hamas dan Israel sudah berlangsung lebih dari sebulan. Misinformasi dan disinformasi berupa video dan gambar terkait perang, juga masih membanjiri media sosial. 

Lalu, bagaimana sebaiknya kita menyikapi hoaks di masa perang? Bolehkah kita berpihak kepada korban dengan menyebarkan informasi yang tidak akurat asalkan dengan niat baik?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (48)
Hindari 3 Bahaya Hoaks di Tengah Banjir Informasi Konflik Israel-Palestina

Sejak perang antara Hamas dan Israel pecah, video, gambar, dan liputan tentang serangan dan serangan balasan telah membanjiri platform media sosial. Banjir unggahan itu memberikan gambaran tertentu kepada orang-orang di seluruh dunia tentang perang tersebut. 

Masalahnya, tidak semuanya benar. Sebab dalam bentuk dan dengan niat apapun, informasi yang buruk atau salah akan mengantarkan pada “pencemaran informasi”. Baik itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sedikit atau banyak.

Tim Cek Fakta Tempo telah membongkar puluhan disinformasi yang berkaitan dengan perang tersebut. Sebagian berupa pencemaran informasi dengan persentase sedikit dalam bentuk menyesatkan maupun sebagian benar. Contohnya, bencana yang melanda Israel akibat serangannya ke Palestina ini atau pengiriman alutsista Amerika Serikat ke Israel ini.

Namun tak sedikit yang benar-benar berupa informasi yang 100 persen salah. Seperti narasi balita Palestina ditawan oleh tentara Israel, atau Masjid Al Aqsa yang tetap tegak berdiri meski diserang tentara Israel ini, atau kabar bohong polisi Israel mencekik anak-anak Palestina ini.

Peneliti di Pusat Filsafat dan Sejarah Ilmu Pengetahuan Universitas Boston, Lee McIntyre menegaskan bahwa “pencemaran informasi” dapat menyulitkan kita untuk membedakan mana antara fakta dan fiksi. Ini adalah bahaya pertama disinformasi yang merusak.

Kedua, selain membuat kebohongan bercampur dengan kebenaran, disinformasi bisa mencemari tingkat kepercayaan kita. “Disinformasi tidak hanya membuat Anda percaya bahwa sesuatu yang salah itu benar, tapi juga membuat Anda percaya bahwa sesuatu yang benar itu salah. Itulah racun yang disebarkan oleh disinformasi,” kata McIntyre. Artinya, disinformasi mengikis basis pengetahuan kita.

Bahaya ketiga, disinformasi juga mengikis kepercayaan kita kepada orang lain untuk mengatakan yang sebenarnya. “Karena terkadang disinformasi hadir dalam kemasan kecil yang rapi seperti teori konspirasi," ujarnya.

Perlu diingat, ada perbedaan mendasar antara kata “disinformasi” dan “misinformasi”. Disinformasi adalah kebohongan alias hoaks yang sengaja dibuat dan disebarkan, sedangkan misinformasi adalah ketidaksengajaan.

Keduanya, kata McIntyre, sering kali menjadi biang kerok dalam peristiwa-peristiwa di tengah masyarakat yang penuh ketegangan, seperti pemilihan presiden, perang, atau konflik. 

Menurut McIntyre, bagian paling berbahaya dari disinformasi adalah bagaimana disinformasi dapat membuat kita sinis, karena hal ini bermain tepat di tangan para pemimpin otoriter. Aktor-aktor jahat memanfaatkan arus informasi yang membingungkan dan berbelit-belit ini untuk menggiring opini publik. 

“Para otoriter senang menggunakan disinformasi karena mereka dapat meyakinkan Anda [untuk mempercayai narasi mereka]. Bahkan jika mereka tidak dapat meyakinkan Anda, para aktor jahat dan otoriter dapat menurunkan semangat dan membuat Anda merasa tidak ada gunanya melawan,” paparnya.

Maka, inilah pentingnya mengatakan suatu fakta adalah 100 persen fakta tanpa sedikitpun ternodai oleh kebohongan atau teori konspirasi.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Video yang Diklaim Polisi Israel Mencekik Anak Palestina?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah video beredar di platform Amazonaws dan Facebook yang diklaim menampilkan polisi Israel menginjak dan membenturkan kepala seorang anak Palestina ke lantai sebuah bangunan. Video memperlihatkan seorang polisi memegangi anak yang duduk di kursi, sementara seorang lainnya mengunci bocah lainnya di lantai. Anak yang terbaring di lantai dan lehernya dicekik itu mengucap syahadat. Narasi yang disertakan menyatakan bahwa polisi tersebut ialah polisi Israel yang mencekik anak Palestina hingga meninggal dunia. Peristiwa itu dikatakan terjadi pada hari Sabtu, saat terjadi protes di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kota Yerusalem. 

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo memverifikasi klaim itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex. Ditemukan sejumlah keterangan terkait video yang memperlihatkan seorang pria berseragam mencekik seorang anak tersebut.

Video yang sama ditemukan di beberapa unggahan di internet, salah satunya di saluran YouTube media Swedia, SYDSVENSKAN, tertanggal 9 Februari 2015.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video Penembakan Misil dari Yaman Menuju Israel?

Sebuah video dibagikan melalui akun Facebook dengan klaim rudal Yaman ditembakkan ke udara untuk menyerang Israel. Di waktu yang bersamaan, seseorang dalam video berteriak dalam bahasa Arab. Pengunggah video menuliskan keterangan sebagai berikut: ‘Serangan Yaman kepada Isra’il’.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

4 hari lalu

Pembawa acara Kompas TV, Aiman Witjaksono, tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Aris Budiman pada Rabu, 11 Oktober 2017. Tempo/Adam Prireza
Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

Aiman Witjaksono akan diperiksa polisi pada lusa mendatang. Dia meminta bantuan dari tim hukum TPN Ganjar-Mahfud.


Ramai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel, Bos Apindo Sebut Dampaknya ke Penjualan hingga Risiko PHK

5 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani (tengah) bersama anggota Apindo lainnya dalam konferensi pers Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Ramai Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel, Bos Apindo Sebut Dampaknya ke Penjualan hingga Risiko PHK

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani buka suara mengenai ramai boikot produk Israel.


Bentrok Ormas di Bitung, Menkominfo Minta Masyarakat Lakukan Ini

6 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan kasus judi online di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2023. Menkominfo juga melaporkan langkah yang dilakukan perusahaan teknologi Meta dalam memberantas konten judi online. Meta ternyata merespons teguran tersebut dengan menghapus lebih dari 1,65 juta konten perjudian, serta lebih dari 450 ribu iklan perjudian yang menargetkan pengguna Indonesia serta melanggar kebijakan Meta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Bentrok Ormas di Bitung, Menkominfo Minta Masyarakat Lakukan Ini

Menkominfo Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrok antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung,


Bentrokan Massa di Bitung, Menteri Budi Arie: Mari Wujudkan Indonesia Damai

7 hari lalu

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo Budi Arie Setiadi saat ditemui di Rumah Indonesia Maju, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Bentrokan Massa di Bitung, Menteri Budi Arie: Mari Wujudkan Indonesia Damai

Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara.


Cara Mengenali Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

8 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Cara Mengenali Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan membagikan kiat-kiat bagi publik untuk mengenali hoaks jelang masa kampanye Pemilu 2024.


Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

9 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

hoaks akan menjelma dan menyesuaikan narasinya sesuai fase-fase dalam Pemilu


Menlu Retno Marsudi Berkali-kali Kecam Serangan Israel ke Gaza: Hentikan Pembunuhan

11 hari lalu

Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menlu Retno Marsudi Berkali-kali Kecam Serangan Israel ke Gaza: Hentikan Pembunuhan

Menlu Retno Marsudi beberapa kali merespons dengan keras serangan Israel ke Gaza, Palestina, termasuk bombardir ke Rumah Sakit Indonesia.


Video Viral Penculikan di Pakuhaji Tangerang, Begini Cerita dan Faktanya

11 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Video Viral Penculikan di Pakuhaji Tangerang, Begini Cerita dan Faktanya

Kapolres Metro Tangerang Kota ungkap kronologi peristiwa dugaan penculikan yang viral di media sosial.


Gerbang Pronas Rekomendasikan Produk Nasional dari Hisana, Kopi Tuku, hingga Le Minerale

12 hari lalu

Gerbang Pronas Rekomendasikan Produk Nasional dari Hisana, Kopi Tuku, hingga Le Minerale

Produk-produk nasional yang bisa menjadi pengganti produk asing yaitu di antaranya Warung Steak and Shake, Sari Roti, Le Minerale dan lain sebagainya


Diskusi Santripreneur: Momentum Gunakan Produk Nasional

12 hari lalu

Diskusi Santripreneur: Momentum Gunakan Produk Nasional

Fatwa MUI menghadirkan momentum bagi umat muslim Indonesia untuk mendukung produk-produk buatan dalam negeri