Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #230 Jeli Mendeteksi Hoaks Video Berupa Deepfake

image-gnews
Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Baru-baru ini, kemunculan konten manipulasi berbentuk deepfake makin marak. Deepfake ialah hoaks berupa video, gambar, atau suara yang diciptakan dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Tak hanya menimpa selebritas internasional, figur publik di Indonesia juga tak luput dijadikan sasaran obyek deepfake.

Di era digital yang serba cepat ini, kita perlu waspada agar tak terperdaya oleh peternak hoaks jahat yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Cukup bermodal kejelian dan sedikit pengetahuan tentang tools, mari deteksi hoaks video deepfake ini.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (47)
Yuk, Jeli Mendeteksi Hoaks Video Berupa Deepfake!

Era teknologi AI mengakselerasi produksi disinformasi. Deepfake bisa diciptakan dengan cara memalsukan audio, gambar, atau video sesuai keinginan melalui pembelajaran mesin (machine learning) dan jaringan saraf buatan (artificial neural network, sebuah bagian dari AI). Model AI melatih data audio otentik selama berjam-jam dari orang yang menjadi target untuk mempelajari pola bicara, fitur wajah, dan animasi wajah mereka. Dari situ, aktor jahat meramunya dengan narasi palsu, misalnya menggambarkan orang mengatakan atau melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan. 

Massachusetts Institute of Technology (MIT) Lab mengembangkan DetectFakes, sebuah eksperimen untuk mempelajari lebih lanjut tentang DeepFakes dan melatih kemampuan kita dalam membedakan mana figur yang asli dan yang palsu. 

Deepfake berkualitas tinggi tidak mudah dibedakan, tetapi melalui latihan, kita dapat membangun intuisi untuk mengidentifikasi mana yang palsu dan mana yang asli. MIT Lab menyusun 8 pertanyaan panduan mendeteksi deepfake berikut ini:

  1. Perhatikan wajahnya. Manipulasi deepfake hampir selalu berupa transformasi wajah.
  2. Perhatikan bagian pipi dan dahi. Apakah kulit tampak terlalu halus atau terlalu keriput? Apakah usia kulit mirip dengan usia rambut dan mata?
  3. Perhatikan mata dan alis. Apakah bayangan muncul di tempat yang Anda harapkan? Deepfake biasanya gagal menggambarkan kondisi fisik alami dari sebuah suasana.
  4. Perhatikan kacamatanya. Apakah ada cahaya kesilauan? Apakah ada terlalu banyak kesilauan? Apakah sudut kesilauan berubah ketika orang tersebut bergerak?
  5. Perhatikan rambut wajah, baik ada maupun tidak ada. Apakah rambut wajah ini terlihat nyata? Deepfake dapat menambah atau mengurangi kumis, cambang, atau jenggot. Tetapi, deepfake biasanya gagal membuat transformasi rambut wajah sepenuhnya alami.
  6. Perhatikan tahi lalat wajah. Apakah tahi lalat terlihat nyata?
  7. Perhatikan kedipan mata. Apakah orang tersebut berkedip cukup atau terlalu banyak?
  8. Perhatikan gerakan bibir. Beberapa deepfake didasarkan pada sinkronisasi bibir. Apakah gerakan bibir terlihat alami?

Berikut contohnya:

Untuk memudahkan kita, alat pendeteksi deepfake sudah banyak diciptakan meski teknologi AI berkembang sangat pesat. Anda bisa mencoba mendeteksi deepfake bermodalkan tools gratisan, salah satunya bernama Deepware.ai

Pemeriksa fakta Tempo menggunakan alat tersebut saat membongkar hoaks deepfake berupa video yang meng-impersonasi Dokter Terawan. Namanya dicatut untuk mempromosikan obat diabetes abal-abal yang tidak terdaftar di BPOM. Modus deepfake semacam ini kerap digunakan aktor jahat untuk mencari keuntungan.

Nah, selamat berlatih membongkar hoaks deepfake!

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun Asal Cina Beredar di Bukittinggi?

Sebuah video beredar lewat WhatsApp dan Facebook [arsip] berisi klaim tentang satu juta ton beras sintetis beracun asal Cina yang sudah masuk ke Indonesia dan beredar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Unggahan itu memperlihatkan pembongkaran barang kapal menggunakan alat berat crane. Diperlihatkan juga potongan video berita tentang ditemukannya beras yang diduga sintetis di Kota Bukittinggi. Video pengolahan bahan makanan di lahan pertanian maupun pasca panen, juga ditampilkan.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Video yang beredar sesungguhnya terkait beras Bulog asal Vietnam dan hal lain. Video tidak menunjukkan adanya beras beracun asal Cina. Selain itu, Indonesia telah memiliki sejumlah regulasi untuk mencegah masuk makanan yang tidak aman.  

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video Pertemuan Putin dan Mahmoud Abbas yang Diklaim Terjadi pada Oktober 2023?

Sebuah akun di Facebook [arsip] mengunggah video dengan narasi pertemuan Putin dan Mahmoud Abbas pada Oktober 2023. Unggahan tersebut diberi judul “Semangat Para Pejuang Muslim ?????????????????”. Pada video tersebut juga disematkan tanda pagar FreePalestine#SavePalestina.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

1 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

3 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

4 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital


Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

5 hari lalu

Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

8 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

14 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima


Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

21 hari lalu

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Troy Pantouw di Hotel Shangri-La Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Annisa Febiola
Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.


CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

21 hari lalu

Logo Google. REUTERS
CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google


CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

29 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup