Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhir Hikayat Hutan Adat

image-gnews
Masyarakat adat di Tapanuli Utara dan Samosir di Provinsi Sumatera Utara ini sedang mempertahankan ruang hidup mereka sejak ratusan tahun lalu karena akan diambil oleh pemerintah untuk jadi hutan negara.
Masyarakat adat di Tapanuli Utara dan Samosir di Provinsi Sumatera Utara ini sedang mempertahankan ruang hidup mereka sejak ratusan tahun lalu karena akan diambil oleh pemerintah untuk jadi hutan negara.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat di Tapanuli Utara dan Samosir di Provinsi Sumatera Utara ini sedang mempertahankan hutan adat mereka sejak ratusan tahun lalu karena akan diambil oleh pemerintah untuk jadi hutan negara. Pengambilalihan tanah adat itu berlangsung diam-diam, tanpa pemberitahuan ataupun sosialisasi.

Petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memasang tonggak batas tanah mengatakan bahwa pancang dari beton yang ditanam sangat dekat dengan perkampungan pada akhir tahun lalu itu adalah patok api yang memiliki sensor untuk mencegah kebakaran hutan. Baru di awal tahun ini, masyarakat adat menyadari jika patok-patok tersebut sebagai batas kawasan hutan negara seperti tertulis di plang.

Patok-patok hutan negara itu tidak hanya dipasang di perkampungan, juga di persawahan, perkebunan, pemakaman desa, dan area sakral yang dipenuhi artefak peninggalan nenek moyang masyarakat adat. Seperti yang terjadi di Desa Holbung, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir. Menurut Panatua Masyarakat Adat Holbung, Cosmas Siringo-ringo, dari 1.480 hektare luas wilayah Masyarakat Adat Holbung, akan hilang karena terkena patok adalah seluas 1.200 hektare.

Adapun di Tapian Nauli II di Kabupaten Tapanuli Utara, dari luas desa yang 1.900 hektare itu, ada 500 hektare tanah adat yang diserobot negara. Menurut Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tano Batak, Roganda Simanjuntak, 2 juta hektare lahan masyarakat adat di sekeliling Danau Toba bakal diambil alih pemerintah untuk memenuhi target 3,06 juta hektare hutan negara sesuai keputusan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bernomor SK.579/Menhut-II/2014.

SK.579 itu merupakan pengganti SK.44/Menhut-II/2005 yang dibatalkan Mahkamah Agung pada 2011. Permohonan uji materi atas surat keputusan tersebut diajukan oleh Ketua Forum Peduli Bona Pasogit, Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing, dan Bupati Samosir Mangindar Simbolon kala itu. Menurut MA, surat keputusan yang dikeluarkan Menteri Kehutanan Malem Sabat Kaban itu melanggar Undang-Undang Kehutanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.

Bukankah pengambilalihan itu melanggar putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa hutan adat bukan hutan negara? Kami mengurai konflik agraria ini di edisi kali ini. Selamat membaca.

Dody Hidayat

Redaktur Pelaksana

Dusta Patok Hutan Negara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah masyarakat adat di Sumatera Utara memprotes penyerobotan lahan ulayat mereka untuk hutan negara. Tidak ada transparansi pemasangan patok batas.

Bertumpu pada Raja Bius

Selama ratusan tahun masyarakat adat Holbung Sitio-tio mengelola wilayah adat. Dilarang menebang pohon di hutan secara serampangan.

OPINI: Akhir Hayat Tanah Adat

Ada banyak aturan yang diterabas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ketika hendak mengambil alih tanah adat masyarakat Holbung Sitio-tio. Apa saja?

OLAHRAGA

Semangat Membara Tim Thomas India

Bagaimana Tim Thomas India bisa mengalahkan Indonesia untuk pertama kali? Ada peran pelatih asing di sana.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nikson Nababan Perjuangkan Hutan Adat di Tapanuli Utara

44 hari lalu

Nikson Nababan Perjuangkan Hutan Adat di Tapanuli Utara

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, sukses memperjuangkan hutan negara seluas 15.879 Hektare (Ha) menjadi hutan adat, di Kabupaten Tapanuli Utara.


Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

50 hari lalu

Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan


Apakah Itu Tanah Adat, Tanah Ulayat, Hutan Adat, dan Hutan Negara?

1 Februari 2024

Ilustrasi tanah adat. Shutterstock
Apakah Itu Tanah Adat, Tanah Ulayat, Hutan Adat, dan Hutan Negara?

Tanah adat, tanah ulayat, hutan adat, dan hutan negara adalah konsep-konsep yang mencerminkan hubungan kompleks antara manusia dan lingkungannya.


Suku Awyu Papua Gelar Aksi di Istana Negara, Tuntut Hak Hutan Adat

11 Mei 2023

Suku Awyu bersama koalisi Selamatkan Hutan Papua saat aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Mei 2023. Dok: Tempo/Nabiila Azzahra
Suku Awyu Papua Gelar Aksi di Istana Negara, Tuntut Hak Hutan Adat

Masyarakat adat suku Awyu Papua menggelar aksi damai di depan Istana Negara untuk menuntut hak atas tanah.


Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

10 Mei 2023

Masyarakat adat suku Awyu, Papua Selatan melakukan audiensi dengan Komnas HAM di Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023. dok: Nabiila Azzahra/Tempo
Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

Suku Awyu asal Papua melakukan audiensi dengan Komnas HAM terkait hutan adat yang terancam konsesi perusahaan sawit, Selasa, 9 Mei 2023.


Delima Silalahi, Penerima Nobel Hijau 2023: Perjuangan Belum Usai

30 April 2023

Delima Silalahi pemenang Goldman Environmental Prize. Dok. Pribadi
Delima Silalahi, Penerima Nobel Hijau 2023: Perjuangan Belum Usai

Delima Silalahi meraih Goldman Environmental Prize 2023 atas advokasinya untuk hak masyarakat adat Tano Batak. Simak wawancara panjang dengannya.


Bupati Ajukan 3 Ribu Hektare Lahan di Rejang Lebong Jadi Kawasan Hutan Adat

17 Maret 2023

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menggelar kirab budaya sebagai acara pembuka Rakernas ke-VII di Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat, 17 Maret 2023.  TEMPO/Rosseno Aji
Bupati Ajukan 3 Ribu Hektare Lahan di Rejang Lebong Jadi Kawasan Hutan Adat

Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi mengatakan tengah mengajukan 3 ribu hektare lahan di daerahnya menjadi kawasan hutan adat ke KLHK


COP15, Cina Didesak Pakai Pengaruhnya untuk Lindungi Hutan Tapanuli

5 Desember 2022

Seekor spesies orangutan, Pongo tapanuliensis, di hutan Batang Toru, Sumatera Utara, 2 November 2017. aliveforfootball.com
COP15, Cina Didesak Pakai Pengaruhnya untuk Lindungi Hutan Tapanuli

Cina dianggap bisa menggunakan pengaruhnya untuk melindungi Hutan Tapanuli dan satwa liar ikonisnya dalam momentum COP15.


Perempuan Adat Bicara tentang Hutan Saat Sarasehan di Dondai

28 Oktober 2022

Perempuan Adat Bicara tentang Hutan Saat Sarasehan di Dondai

Suara perempuan belum dipandang.


Bagi Ribuan Hektare SK Hutan Adat sampai Sosial, Jokowi: Segera Tanami

3 Februari 2022

Presiden Joko Widodo menghitung sertifikat saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Pengasih, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat 30 Januari 2020. Presiden menyerahkan 2.000 sertifikat tanah untuk masyarakat yang berasal dari seluruh DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Bagi Ribuan Hektare SK Hutan Adat sampai Sosial, Jokowi: Segera Tanami

"Segera manfaatkan lahan yang ada, jangan sudah diberikan kemudian tidak diapa-apain, segera tanami," kata Jokowi.