NASIONAL
23 Maret 2022
Perlawanan Menunda Pemilu 2024
Perlawanan terhadap gagasan penundaan Pemilu 2024 sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo kian meluas. Tak hanya dari kalangan organisasi masyarakat sipil, rencana yang mengkhianati amanat Reformasi 1998 itu juga ditentang oleh sejumlah partai pendukung Jokowi.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, misalnya, menyatakaan masa jabatan presiden cukup dua periode. Ia memerintahkan kadernya untuk taat pada konstitusi dan menolak gagasan ini. Instruksi itu diikuti dengan pencabutan dukungan amandemen konstitusi yang menjadi pintu masuk perpanjangan masa jabatan presiden.
Partai nonkoalisi pemerintah pun gencar menyuarakan penolakan terhadap penundaan pemilu. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berdiskusi dengan ayahnya yang juga mantan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, soal perpanjangan masa jabatan Jokowi. Partai Keadilan Sejahtera memerintahkan juru bicara partai dan anggota Dewannya untuk bersuara keras.
Perlawanan dari partai-partai ditunjukkan dengan membantah klaim Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bahwa pendukung PDIP, Gerindra, dan Demokrat mendukung penundaan pemilu. Mereka menuding data yang digunakan Luhut, ada 110 juta percakapan di media sosial mendukung penundaan pemilu, absurd alias tidak jelas.
Wacana penundaan pemilu jelas harus kita tolak bersama. Rencana itu jelas merusak sistem demokrasi di negara ini sekaligus mengembalikan pemerintahan yang otoriter seperti pada masa Orde Baru.
Pada edisi kali ini, kami juga menurunkan laporan soal kisruh yang terjadi di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung. Akar masalah dari konflik itu adalah pengelolaan keuangan kampus yang berdampak pada pencabutan status otonomi dan swakelola SBM ITB dengan kampus induknya. Ujungnya, mahasiswa dirugikan akibat konflik tersebut.
Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
Mengapa Megawati Menentang Jokowi
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerukan kadernya melawan gagasan menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden. Mengapa sikap Mega seperti itu?
Ontran-ontran Kampus Ganesha
Kisruh pengelolaan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB soal keuangan. Kuliah mahasiswa kalang kabut.