TEMPO.CO, Jakarta -
Konflik Internal Akibat Pembebasan Pilot Susi Air
Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, memantik konflik internal TPNPB-OPM. Markas pusat milisi Papua ini menuding Egianus Kogoya, Panglima Komando Daerah Pertahanan III Wilayah Ndugama-Derakma, menerima suap karena membebaskan Mehrtens di luar proposal mereka. Meski Egianus Kogoya membantah, pangkatnya tetap dicopot. Bagaimana cerita konflik internal para milisi tersebut?
Edison Gwijangge: Saya Panggil Anak ke Egianus Kogoya
Edison empat kali bertemu dengan Egianus Kogoya hingga mau membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Edison dan Egianus berkerabat.
Ekbis
Di Balik Berlanjutnya Ekspor Pasir Laut
Pemerintah meneruskan kebijakan pemanfaatan sedimentasi dan ekspor pasir laut, meskipun menuai banyak penolakan. Kementerian Kelautan dan Perikanan tak menanggapi penolakan sejumlah partai politik, termasuk Partai Gerindra yang didirikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Kementerian Kelautan saat ini menyaring 66 perusahaan yang akan menjadi pemegang izin pemanfaatan dan pengelolaan sedimentasi laut. Berdasarkan penelusuran Tempo, ada beberapa mantan menteri, grup usaha besar, dan politikus lokal di balik perusahaan-perusahaan itu. Siapa saja mereka?
Hukum
Imbas Perkara Cuti Bersama Ribuan Hakim
Ribuan hakim berencana melakukan cuti bersama. Gerakan ini dinilai akan berdampak pada penanganan perkara di pengadilan.
Profil
Menyuarakan Tragedi Kanjuruhan dengan Gowesan
Narendra Wicaksana, warga Klaten, Jawa Tengah, bersepeda hingga Mekah untuk menunaikan umrah. Perjalanannya melintasi delapan negara sekaligus menyuarakan ketidakadilan yang menimpa korban Tragedi Kanjuruhan. Indonesia mengenang Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang akibat gas air mata polisi pada 1 Oktober 2022.
Baca selengkapnya di Koran Tempo:
Konflik Internal OPM Akibat Pembebasan Pilot Susi Air
Di Balik Berlanjutnya Ekspor Pasir Laut