Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Terbuka Jokowi dan Megawati, dari Kasus Hukum hingga Pilkada 2024

image-gnews
Konflik elite PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi makin terbuka. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kejengkelannya atas perilaku penguasa.
Konflik elite PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi makin terbuka. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kejengkelannya atas perilaku penguasa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Halo pembaca,

Arena politik makin panas saja, terutama karena konflik elite PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi yang makin terbuka. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato rapat kerja Partai Perindo terang-terangan mengungkapkan kejengkelannya atas perilaku penguasa. Ia tak terima elite-elite partai diusut pelbagai perkara hukum hingga calon-calon kepala daerah dihambat.

Sebetulnya, konflik ini bagus. PDIP sudah saatnya berpikir untuk mengambil langkah tegas beroposisi kepada pemerintahan. Masih ada dua bulan pemerintahan Jokowi. Jika Megawati benar-benar marah, ia seharusnya memerintahkan menteri dari partainya untuk mundur. Dengan begitu, PDIP serius menyelamatkan demokrasi yang makin masuk jurang.

Dalam demokrasi penting ada oposisi, yang berperan mengontrol pemerintah. Koalisi besar yang dibangun Jokowi di DPR terbukti membuat kuasa pemerintah makin eksesif. Fungsi check and balances DPR menghilang. DPR hanya sekumpulan orang partai yang jadi tukang stempel keinginan pemerintah.

Mereka tak berkutik meski pemerintahan Jokowi ugal-ugalan menjalankan kekuasaan, menabrak norma dan etika, bahkan mengakali hukum demi melanggengkan kekuasaan. Anggota DPR tak hanya membebek, tapi melayani apa pun yang diinginkan Jokowi asal bisa mengecap kue kekuasaan.

Prinsip demokrasi adalah menahan diri memakai kekuasaan, betapa pun sah secara hukum. Seorang presiden berhak mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen jika ia merasa buntu dengan negosiasi politik. Tapi, sekali hak itu dipakai, ia terjerumus pada otokrasi. Di era Jokowi, jangankan menahan diri, ia menghancurkan sistem hukum yang menopang demokrasi itu untuk mendukung hasratnya berkuasa.

Anggota DPR pasti tahu soal prinsip itu. Tapi, sewaktu masih mesra dengan Jokowi, PDIP juga punya andil melemahkan institusi-institusi demokrasi. Mereka turut melemahkan KPK, setuju mengesahkan UU Cipta Kerja, bahkan tanpa kritik mendukung proyek Ibu Kota Nusantara.

Kini setelah bersimpang jalan dengan Jokowi, PDIP marah. Terutama karena aparatur hukum agresif memeriksa elite-elite PDIP dalam kasus korupsi. Itu bagus. Hukum harus ditegakkan. Namun, ketika konflik memuncak, apa yang dilakukan KPK, jaksa, polisi itu menunjukkan kekuasaan benar-benar memakai alat negara untuk kepentingan politik.

Jadi, ada bagusnya konflik PDIP-Jokowi ini. Publik kini mendapat saluran kritik melalui orang politik, yang absen selama 10 tahun terakhir. Elite-elite PDIP kini lantang mengkritik kekuasaan Jokowi. Seyogianya, sikap itu harus terus dilakukan PDIP di era Presiden Prabowo Subianto yang didukung Jokowi. Biar telat asal tobat.

Salam,

Bagja Hidayat

Wakil Pemimpin Redaksi

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Perbedaan jalan politik membuat konflik Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri memuncak. Kasus hukum hingga kepala daerah.

Resep Khusus Melawan Jagoan Jokowi di Pilkada Serentak

Pertarungan dalam pemilihan presiden berpotensi terjadi lagi dalam pemilihan kepala daerah. PDIP bertekad melawan jagoan Jokowi.

Hukum

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka yang Terlibat Korupsi APD di Masa Pandemi Covid-19

KPK menetapkan tiga tersangka korupsi APD. Ada peran pejabat tinggi lain.

Ekonomi

Cerita Tarik Ulur Muhammadiyah Menerima Jatah Tambang

Sikap kader dan pengurus Muhammadiyah terbelah soal jatah konsesi tambang. Ada bisikan pemerintah dan pengusaha.

Lingkungan

Penyebab Kematian Beruntun Pesut Mahakam

Lima pesut mahakam mati dalam enam bulan terakhir. Tiga bangkai ditemukan di dalam kawasan konservasi.

Selingan

Catatan Perang dan Pengasingan Imam Bonjol

Naskah Imam Bonjol dan putranya diakui UNESCO sebagai Memory of the World.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo:

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Resep Khusus Melawan Jagoan Jokowi di Pilkada Serentak

Mereka yang Terlibat Korupsi APD di Masa Pandemi Covid-19

Cerita Tarik Ulur Muhammadiyah Menerima Jatah Tambang

Penyebab Kematian Beruntun Pesut Mahakam

Catatan Perang dan Pengasingan Imam Bonjol

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

18 menit lalu

Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.
Komparasi Gaya SBY dan Jokowi Mengulas Film Ramai Disorot Netizen

Perbandingan gaya ulasan Jokowi dan SBY usai menonton film mengundang sorotan netizen.


Jumlah DPT Pilbup Tangerang 2024 Sebanyak 2,3 Juta, Terbanyak Ketiga di Indonesia

8 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Jumlah DPT Pilbup Tangerang 2024 Sebanyak 2,3 Juta, Terbanyak Ketiga di Indonesia

Jumlah DPT di Pilkada Kabupaten Tangerang menempati posisi terbanyak ketiga se-Indonesia.


Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

9 jam lalu

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyebut beberapa nama yang pantas maju mencalonkan diri sebagai ketua umum partai menggantikan Airlangga. Salah satunya yaitu Bambang Soesatyo yang kini berstatus sebagai wakil ketua umum partai Golkar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Waketum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, merespons rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.


Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

9 jam lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.


Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

11 jam lalu

Gerbang Tol Banyudono. Foto: Jasamarga
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.


Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

11 jam lalu

Poster film Sang Pengadil. Facebook
Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.


Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

11 jam lalu

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi saat dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti.
Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi turut soroti dugaan gratifikasi dari Kaesang sambil menyinggung Megawati dan Mahfud Md. Kenapa?


Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

13 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

Berikut ini dua ekspresi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di medsos atas kebijakan Jokowi buka keran ekspor pasir laut.


Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

14 jam lalu

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi saat dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti.
Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi bela Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Kenapa ia bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md


Rano Karno Janji Perbanyak Ruang Hijau di Jakarta

14 jam lalu

Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno silaturahim ke Perguruan Silat Pusaka Djakarta di Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, 20 September 2024. Rano Karno mengaku akan berjuang untuk memprioritaskan pencak silat sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, bila terpilih menjadi pemimpin di Pilkada DKI Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Rano Karno Janji Perbanyak Ruang Hijau di Jakarta

Rano Karno menyatakan, perluasan ruang hijau adalah salah satu cara untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim.