Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Platform media sosial kerap dituding menjadi sumber penyebaran hoaks. Dari media sosial mana biasanya Anda menjumpai hoaks, selain aplikasi perpesanan seperti WhatsApp?
Dalam dua tahun belakangan, TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi. Ada banyak akun yang membagikan informasi menyesatkan agar produk komersial tertentu diboikot. Padahal, generasi muda juga menggunakan TikTok untuk mencari informasi.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks
Selama bertahun-tahun, penelitian NewsGuard menyoroti TikTok sebagai penyebar informasi palsu. Misalnya dalam salah satu laporannya, para analis NewsGuard meniru cara pengguna TikTok berinteraksi dengan platform video tersebut dengan menganalisis ratusan hasil pencarian di sana.
Investigasi NewsGuard menemukan bahwa untuk sampel penelusuran mengenai topik berita yang penting, hampir 20 persen video yang disajikan sebagai hasil penelusuran berisi informasi yang salah. Dari 540 hasil TikTok, berdasarkan peninjauan 20 hasil teratas dari 27 pencarian topik berita. Dari hasil pencarian, NewsGuard menemukan bahwa 105 video–19,4 persen–berisi klaim palsu atau menyesatkan.
Istilah penelusuran ini mencakup frasa netral, seperti “pemilu 2022” dengan konteks pemilu di Amerika Serikat dan “vaksin mRNA”. Serta penelusuran yang mungkin digunakan untuk mempelajari lebih lanjut topik berita kontroversial, seperti “FBI 6 Januari” dan “Konspirasi Uvalde tx”. Banyak dari frasa bermuatan ini disarankan oleh bilah pencarian TikTok saat NewsGuard mengetik frasa netral.
Misalnya, ketika pengguna memasukkan istilah “perubahan iklim”, TikTok menyarankan penelusuran untuk “perubahan iklim dibantah” dan “perubahan iklim tidak ada”. Bagi pengguna yang menelusuri “vaksin covid”, TikTok menyarankan penelusuran untuk “cedera vaksin covid”, “kebenaran vaksin covid”, “vaksin covid terpapar”, “vaksin covid hiv”, dan “peringatan vaksin covid”. Penelusuran untuk “6 Januari” menghasilkan saran antara lain video yang menyatakan “rekaman 6 Januari diizinkan masuk” dan “antifa 6 Januari”.
Artinya, untuk penelusuran dengan berbagai topik, pengguna TikTok terus-menerus diberi klaim yang salah dan menyesatkan. Sebagai warganet cerdas, kita tentu tidak ingin terjebak bukan?
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Video Perayaan Kemenangan Pendukung Anies-Muhaimin Setelah Memperoleh 49 Persen Real Count?
Sebuah konten di Instagram memuat video kolase dari cuplikan tayangan CNN Indonesia TV dan perayaan dari pendukung Capres 01 Anies-Muhaimin. Tayangan CNN Indonesia TV dalam kolase video tersebut memperlihatkan hasil perhitungan manual Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang menempatkan pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 49,52 persen, disusul pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 32,87 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 17,61 persen. Video tersebut dibagikan dengan klaim kemenangan untuk paslon nomor urut 01 tersebut dalam Pemilu 2024.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video kemudian melakukan penelusuran dengan menggunakan layanan reverse image Google. Hasilnya, real count yang ditampilkan merupakan hasil suntingan. Sementara video perayaan kemenangan Anies tidak terkait dengan real count pada video pertama, melainkan yel-yel pendukung Anies-Muhaimin di Malaysia.
Waktunya Trivia!
Benarkah Klaim tentang Pemecatan terhadap Prabowo pada 1998?
Sebuah video beredar di Instagram yang disertai narasi bahwa sesungguhnya tidak ada pemecatan Prabowo Subianto dari TNI tahun 1998. Dikatakan bahwa kabar Prabowo saat itu dipecat adalah hoaks.
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial dengan berbagai isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Kapal Rumah Sakit Bantuan Indonesia Gagal Mencapai Gaza?
- Benarkah NASA Prediksi Kiamat Internet pada 2025?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: