Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #245 Menghadang Hoaks Politik Menuju Pemilu 2024

image-gnews
Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Indonesia dihadapkan pada ancaman serius berupa gelombang hoaks politik yang semakin merajalela. Mendekati hari-hari terakhir kampanye para calon presiden dan calon wakil presiden, hoaks politik menjadi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. 

Hoaks berupa video membanjiri hampir semua platform seperti YouTube, Facebook, dan TikTok, menciptakan tantangan baru dalam menjaga integritas informasi. Sudah siapkah kita membendung hoaks politik ini?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Menghadang Hoaks Politik Menuju Pemilu 2024

Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) baru-baru ini melaporkan temuan mereka terkait hoaks di Indonesia selama tahun 2023. Dari total 2.330 hoaks yang berhasil diidentifikasi, 55.5% merupakan hoaks politik, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan masa pandemi (2020-2022) yang mencatatkan hoaks politik di bawah 33%. Hoaks politik menjadi ancaman serius terhadap demokrasi, menyebabkan kekacauan informasi, dan berpotensi mempengaruhi hasil pemilu.

Salah satu temuan menarik adalah dominasi hoaks politik dalam bentuk video di platform YouTube, mencapai 44.6%. Hal ini menjadi tantangan besar bagi lembaga pemeriksa fakta karena konten video cenderung cepat viral dan memicu emosi. Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, menyoroti kekompleksan pemeriksaan fakta konten video, terutama ketika menggunakan kecerdasan buatan (AI), yang semakin populer menjelang Pemilu 2024.

Seluruh capres dan cawapres menjadi sasaran utama hoaks politik. Anies Baswedan mendominasi narasi hoaks dengan 206 narasi positif dan 116 narasi negatif. Meskipun tingkat polarisasi dengan isu SARA belum setinggi Pemilu 2019, perlu diwaspadai potensi peningkatan hoaks dan ujaran kebencian jika pilpres memasuki putaran kedua.

Topik hoaks yang paling sering ditemukan melibatkan dukungan/pengakuan kepada kandidat (33.1%), isu korupsi (12.8%), penolakan terhadap kandidat (10.7%), karakter atau gaya hidup negatif kandidat (7.3%), isu kecurangan pemilu (5%), dan isu SARA (3.9%).

Hasil survei dan penelitian sebelumnya juga sudah menunjukkan bahwa masalah misinformasi dan disinformasi terkait Pemilu 2024 atau Pilpres 2024 masih mengkhawatirkan. Survei opini publik oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan SAIL mengungkapkan bahwa lebih dari 42% orang Indonesia masih percaya pada informasi salah menyangkut Pemilu 2024. 

Bahkan, para responden masih mempercayai dua isu hoaks bertema Pemilu yang sudah beredar lama sejak 2014. Dua isu tersebut ialah Presiden Jokowi dianggap keturunan Tionghoa dan isu KTP elektronik untuk WNA Cina mencoblos dalam Pemilu.

Apakah ada di antara kerabat, tetangga, atau kolega Anda yang termakan hoaks serupa?

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Konten Berisi Klaim Cina akan Caplok Indonesia Lewat IKN?

Sebuah narasi beredar di WhatsApp dan Facebook oleh akun ini, ini, dan ini, yang menyatakan adanya sembilan tahapan yang dilakukan Cina untuk mencaplok atau menguasai Indonesia melalui Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantan Timur. Narasi tersebut menyatakan bahwa IKN nantinya akan membangun hunian khusus warga Cina oleh investor Agung Sedayu, Agung Podomoro, Ciputra Group, dan Lippo Group. Dikatakan juga penduduk IKN akan didominasi etnis Tionghoa, dan kebudayaan lokal dihilangkan. Pembangunan IKN yang menggunakan konsultan tata kota dari Shenzhen City, Cina,  disebut untuk melancarkan rencana Cina mencaplok Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa narasi yang beredar tersebut tergolong hoaks. Menurutnya kerja sama IKN dengan Shenzen City didasarkan pada keinginan membangun kota masa depan yang mengadaptasi teknologi canggih (smart city) bukan untuk mencaplok.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video Berisi Klaim Surat Suara di Makassar Datang Tanpa Pengawasan?

Salah satu akun Facebook [Arsip] membagikan video dengan klaim bahwa surat suara di Makassar tiba di pelabuhan tanpa pengawalan dan pengawasan. Dalam video terlihat sejumlah polisi dan tumpukan kardus di depan peti kemas. Kemudian terdengar suara seseorang sedang marah-marah yang mencari-cari petugas keamanan.

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial, dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram




Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat memimpin Kunjungan Kerja Reses, di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/4/2024). Foto: Wilga/vel
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

1 hari lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo beradu panco dengan anaknya Kaesang Pangarep. youtube.com
Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

8 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

8 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan CEO Apple Tim Cook (kanan) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Rabu, 17 April 2024. Sumber: ANTARA
Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.


Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

10 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.


CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

15 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima