Pukulan kedua bagi Partai NasDem datang sepekan terakhir. Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki dugaan suap yang melibatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Berstatus calon tersangka, Syahrul bisa jadi akan menyusul koleganya di NasDem, Johnny Plate, yang ditahan oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi pembangunan menara pemancar Internet, base transceiver station (BTS).
Sepanjang pekan lalu, wartawan Tempo menelusuri dugaan suap dan gratifikasi Menteri Syahrul. Sejumlah narasumber di Kementerian Pertanian membenarkan kerap dimintai saweran oleh beberapa orang dekat bekas Gubernur Sulawesi Selatan itu. Tak hanya mendapatkan keterangan dari para pejabat itu, kami juga mendapatkan dokumen berisi pengeluaran duit untuk Syahrul.
Orang-orang dekat Menteri Syahrul juga menawarkan jasa mutasi dan promosi jabatan bagi pegawai Kementerian Pertanian. Tentu saja mereka harus membayar dalam jumlah tertentu. Praktik ini diduga berjalan sejak Syahrul Yasin Limpo bertugas di Ragunan, kantor Kementerian Pertanian.
Namun demikian, sulit menghilangkan kesan bahwa penyelidikan terhadap Syahrul tak berbau politis. Seperti sudah pernah kami tulis sebelumnya, berbagai gangguan kerap menimpa NasDem, termasuk ketua umumnya, Surya Paloh, setelah mereka mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden—calon yang tak didukung Presiden Joko Widodo.
Para politikus dari partai pengusung Anies pun telah mendapat sinyal ini jauh sebelum Johnny Plate, bekas Menteri Komunikasi dan Informatika, masuk penjara. Begitu pula dengan Syahrul Yasin Limpo. Kasus korupsi tentu harus diusut. Tapi menggunakan lembaga penegak hukum sebagai alat politis juga tak boleh terjadi.
Anda bisa membaca berbagai dugaan modus Menteri Syahrul Yasin Limpo dan nasib koalisi Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 dalam laporan utama pekan ini. Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
—-------
LAPORAN UTAMA
Benarkah Syahrul Yasin Limpo Menarik Upeti
Orang-orang dekat Syahrusl Yasin Limpo menarik upeti dari puluhan pejabat Kementerian Pertanian. Kesaksian para pegawai yang ditemui Tempo.
Karier Syahrul Yasin Limpo: dari Camat hingga Menteri
Syahrul Yasin Limpo berasal dari keluarga birokrat. Meniti karier dari bawah.
Jumpalitan NasDem Menghadapi Penyelidikan Syahrul Yasin Limpo
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah mengetahui dua menterinya bakal terjerat kasus hukum. Menyusun strategi bersama menghadapi kriminalisasi.
Nasib Koalisi Anies Baswedan
Kasus hukum yang menjerat dua kader NasDem membetot perhatian koalisi pendukung Anies Baswedan.
OPINI
Di Balik Pengusutan Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo
Penyelidikan terhadap Syahrul Yasin Limpo boleh jadi merupakan serangan terhadap mereka yang melawan keinginan pemerintah. Kental dengan aroma politis.
Gugatan Pailit Kawan Filantropi
Bank Mayapada milik Dato Sri Tahir terseret sengketa kredit nasabahnya. Debitor mengaku memberikan upeti kepada anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Jawaban Tahir soal Kredit Bank Mayapada
Lewat pengacaranya, Yusril Ihza Mahendra, Dato Sri Tahir memberikan jawaban soal keterlibatannya dalam sengketa kredit. Membantah terlibat dalam operasional Bank Mayapada.
Penganiaya Wartawan Tempo Batal Masuk Penjara
Dua polisi yang menganiaya wartawan Tempo tak kunjung masuk bui. Mendapat perlakuan khusus?
WAWANCARA
Pro-Kontra Perpanjangan Jabatan KPK
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas soal perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK.
OPINI
Tak Berdaya Menghadapi Mayapada
Otoritas Jasa Keuangan abai mengawasi persoalan kredit di Bank Mayapada. Bisa berujung pada krisis keuangan?