Satu per satu menteri dari Partai NasDem dijerat kasus hukum. Sebelumnya, Kejaksaan Agung menjerat Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate dalam kasus dugaan korupsi pembangunan menara Internet atau base transceiver station (BTS). Kini giliran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan mengutip setoran dari anak buahnya.
Penelusuran Tempo menunjukkan ada indikasi pengumpulan upeti untuk menutup kebutuhan operasional dan keluarga Menteri Pertanian. Bagaimana modusnya kami sajikan dalam beberapa artikel di laporan utama pekan ini. Jika melihat apa yang ditimpakan kepadanya, tercium aroma politik di balik pengusutan ini.
Koalisi Perubahan yang beranggota NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera telah mengendus kasus yang menimpa Syahrul setahun lalu. Mereka menduga setoran upeti anak buah Syahrul dimainkan untuk membubarkan koalisi pendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Benarkah? Kami coba memetakan isu politik dibalik pengusutan KPK terhadap Menteri Syahrul.
Selain itu, kami juga menulis dugaan manipulasi laporan keuangan BUMN. Ada BUMN yang ditengarai mengutak-atik penerimaan sehingga seolah mereka untung dan menghasilkan laba perusahaan. Lainnya ada yang mencari celah lewat piutang. Mengapa dugaan manipulasi ini lolos audit?
Berita buruk juga datang dari dunia perbankan. Seorang debitur Bank Mayapada dilaporkan ke polisi karena mengemplang. Lalu ia buka-bukaan bahwa uang kredit itu juga disetorkan kepada pengurus bank. Bagaimana dugaan pengemplangan ini juga lolos dari pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan?
Di rubrik Selingan kami mengangkat jejak songket Minangkabau yang nyaris terlupakan. Selamat membaca. Selamat berakhir pekan.
Bagja Hidayat
Redaktur Eksekutif
Mendayung Limpo, NasDem Terlampaui
Tak Berdaya Menghadapi Mayapada