Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis 1998 dan Reformasi yang Mengecewakan

Reporter

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Iklan

Demonstrasi mahasiswa dari berbagai kampus 25 tahun lalu mengakhiri 32 tahun kekuasaan Presiden Soeharto. Diiringi sejumlah kerusuhan di berbagai daerah, massa aksi mahasiswa dan aktivis yang dikenal sebagai gerakan Reformasi 1998 itu memaksa Soeharto, yang gagal mengatasi krisis ekonomi, lengser dari kursi presiden.

Setelah seperempat abad, para aktivis 1998 menyebar ke pelbagai segi. Ada yang menjadi politikus dengan bergabung di partai politik dan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat. Ada juga yang bergabung dengan pemerintah, menikmati kursi empuk menjadi komisaris BUMN, meski tak tak sedikit yang konsisten di jalur advokasi.

Apa sumbangan mereka terhadap cita-cita Reformasi setelah seperempat abad? Kami menemui sebagian dari mereka. Tak hanya mereka yang menduduki gedung DPR, juga aktivis yang mendekam di balik jeruji karena menentang Orde Baru.

Ada aktivis yang dulu getol mengampanyekan pelaku kejahatan hak asasi manusia berat diseret ke pengadilan. Tapi begitu bergabung dengan kekuasaan, sikapnya berubah dan ikut mendorong penyelesaian kejahatan HAM di luar pengadilan. Aktivis yang menjadi politikus tak lagi kritis terhadap kebijakan pemerintah. Mereka berubah menjadi para petugas partai yang bekerja untuk kepetingan partainya semata dan lebur dengan politisi lama yang tetap membawa watak Orde Baru.

Tak semua mantan aktivis memilih jalan tol seperti rekan-rekan mereka. Ada yang masih setia menjadi aktivis dan mengadvokasi kelompok marjinal. Sebagian lagi berkesenian atau kembali ke kampus.

Di balik gegap-gempita Reformasi 1998, yang kini masih jauh dari harapan, ada berbagai cerita perlawanan yang mengarukan. Para penentang Soeharto tak hanya berunjuk rasa, juga bergerak secara klandestin. Para aktivis perempuan berkamuflase agar tak ditahan rezim otoriter. Anda bisa membaca kiprah para aktivis dalam laporan khusus 25 tahun reformasi di majalah Tempo pekan ini. Selamat membaca.

Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana  

—-------
LAPORAN KHUSUS

Ke Mana Para Aktivis 1998 Setelah Reformasi?

Setelah Soeharto lengser, para akvitis 1998 mengambil jalan berbeda-beda. Estafet yang belum mencapai garis finis.

Apa yang Dilakukan Para Aktivis 1998 di Istana?

Sejumlah aktivis 1998 memilih berada di lingkaran kekuasaan. Menjalankan agenda pemerintah dan berbalik sikap.

Jika Para Aktivis 1998 Masuk Partai

Sejumlah aktivis 1998 memilih bergabung ke partai politik, termasuk Golkar yang dulunya menyokong Soeharto. Dekat dengan pimpinan partai.

Kursi Komisaris untuk Aktivis 1998

Sebagian aktivis 1998 menjadi komisaris perusahaan pelat merah. Imbalan karena mendukung Joko Widodo.

Para Aktivis 1998 di Luar Kekuasaan

Sejumlah aktivis memilih tak bergabung dengan partai dan penguasa. Ada yang mengadvokasi korban pelanggaran HAM maupun berkesenian.

Para Aktivis 1998: Dulu dan Kini

Aktivis 1998 di daerah banyak yang merapat ke pejabat lokal. Tak mampu menjalankan tuntutannya.

Bagaimana Para Aktivis 1998 Membuat Jaringan Bawah Tanah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reformasi 1998 ikut didukung oleh mereka yang bekerja secara klandestin. Membeli mesin cetak di tengah kejaran aparat.

Bermula dari Protes Kenaikan Harga Susu

Sejumlah aktivis perempuan berkamuflase untuk menentang Orde Baru. Menggunakan isu harga susu yang naik tinggi.

Galeri Foto: Gerakan Mahasiswa Dulu dan Kini

Setelah Reformasi 1998, gerakan mahasiswa berjalan lamban. Tetap berunjuk rasa menentang otoritarianisme.

KOLOM ARIEL HERYANTO

Mengapa Reformasi 1998 Mengecewakan?

Reformasi 1998 bernasib sama dengan gerakan di negara lain. Aktivis berjalan sendiri.

OPINI

Tak Tuntas Menjalankan Tuntutan Reformasi 1998

Reformasi 1998 meredup tanpa hasil signifikan. Aktivis tersuruk di kaki kekuasaan.

—-------
NASIONAL

Benarkah Jokowi Makin Condong Mendukung Prabowo Subianto?

Presiden Jokowi belakangan lebih sering memberi hormat. Ada perlawanan Istana terhadap PDI Perjuangan.

—-------
HUKUM

Jerat Gratifikasi Reserse Narkotik

Polisi tak kunjung menuntaskan kasus gratifikasi Achiruddin Hasibuan. KPK sempat turun tangan.

Mengapa Polri Tak Membongkar Jaringan Achiruddin Hasibuan?

Reformasi Polri tak kunjung berhasil karena lembaga itu selalu melindungi tindak pidana anggotanya. Kasus Achiruddin salah satunya.

Pemerkosaan Santri di Lombok Timur

Kasus pemerkosaan santri terjadi di Lombok Timur. Korban mencapai puluhan.

—-------
WAWANCARA

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman

Jenderal Dudung Abdurachman berbicara soal cara mengatasi konflik di Papua. Ia mengklaim mengembalikan Angkatan Darat pada trahnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalankan Program Prabowo, Bahlil Sebut ESDM Berencana Bangun Pipa Gas dari Aceh sampai Jawa

13 jam lalu

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia seusai rapat dengan komisi VII DPR, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Jalankan Program Prabowo, Bahlil Sebut ESDM Berencana Bangun Pipa Gas dari Aceh sampai Jawa

Menurut Bahlil, Kementerian ESDM akan membangun industri Liquefied Petroleum Gas untuk di dalam negeri dengan memanfaatkan tanaman C3 dan C4


Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

14 jam lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


Soal Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo, Pramono Anung Bilang Komunikasinya Baik

16 jam lalu

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Soal Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo, Pramono Anung Bilang Komunikasinya Baik

Muzani mengatakan pertemuan antara Megawati dan Prabowo bakal terlaksana sebelum Prabowo dilantik menjadi presiden.


Pengamat soal Prabowo Bakal Bentuk Kabinet Zaken: Abaikan Kader Partai?

18 jam lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pengamat soal Prabowo Bakal Bentuk Kabinet Zaken: Abaikan Kader Partai?

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo ingin sebuah pemerintah zaken di kabinetnya.


Pertemuan Megawati-Prabowo Dipastikan Bakal Terlaksana, Kapan dan Bahas Apa?

21 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Turut hadir Kepala BIN Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pertemuan Megawati-Prabowo Dipastikan Bakal Terlaksana, Kapan dan Bahas Apa?

Petinggi PDIP dan Gerindra memastikan agenda pertemuan antara Megawati dan Prabowo bakal terlaksana.


Mantan Timses Prabowo-Gibran Menjadi Wakil Dirut Bulog, Pengamat: Upaya Menguasai Posisi Strategis

1 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dan menetapkan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. ANTARA/HO-Bulog
Mantan Timses Prabowo-Gibran Menjadi Wakil Dirut Bulog, Pengamat: Upaya Menguasai Posisi Strategis

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Marga Taufiq, mantan Tim Sukses Prabowo-Gibran, sebagai Wakil Dirut Bulog. Upaya menguasai posisi strategis?


Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Berkantor di IKN, Gelar Rapat Paripurna Terakhir hingga Reshuffle Kabinet

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Mensesneg Pratikno sebelum dimulainya rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Berkantor di IKN, Gelar Rapat Paripurna Terakhir hingga Reshuffle Kabinet

Presiden Jokowi bakal berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di akhir masa jabatannya yang tinggal beberapa pekan lagi. Apa saja yang dikerjakan


Sederet Postingan Kaskus Fufufafa yang Dibantah Istana Milik Gibran

2 hari lalu

Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) mengepalkan tangan bersama pasangan bakal calon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Ahmad Luthfi (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (tengah) usai melakukan pendaftaran di Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Rabu 28 Agustus 2024. Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jawa Tengah 2024 di KPU Jateng dengan diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PKB Partai Nasdem, PAN, PPP, Partai Demokrat, PSI Partai Buruh, Partai Bulan Binyang, dan Partai Garuda. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sederet Postingan Kaskus Fufufafa yang Dibantah Istana Milik Gibran

Deretan postingan Kaskus Fufufafa yang dibantah Istana milik Gibran Rakabuming Raka.


Profil SMA Taruna Nusantara, 4 Lulusannya Disebut Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Penjagaan SMA Taruna Nusantara Magelang diperketat setelah peristiwa pemunuhan siswanya. TEMPO/Bethriq Kindy arrazy
Profil SMA Taruna Nusantara, 4 Lulusannya Disebut Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

SMA Taruna Nusantara diresmikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata yang saat itu dijabat oleh Jenderal Try Sutrisno.


Jokowi akan Berkantor di IKN hingga Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Persiapannya

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Mensesneg Pratikno. Jokowi akan kembali berkantor di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Kepala Negara akan bekerja di IKN selama 40 hari, terhitung mulai 10 September hingga 19 Oktober 2024. TEMPO/Subekti.
Jokowi akan Berkantor di IKN hingga Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Persiapannya

Presiden Jokowi akan kembali berkantor di IKN mulai 10 September hingga menjelang pelantikan Prabowo-Gibran. Bagaimana persiapannya?