Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #201 Apa Bedanya Troll, Bot, dan Buzzer Politik?

Ilustrasi buzzer. Shutterstock
Ilustrasi buzzer. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Menjelang Tahun Politik 2024, media sosial mulai kembali dibanjiri unggahan seputar kandidat calon presiden. Walaupun kini baru memasuki pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih, hoaks seputar isu-isu politik maupun citra calon kandidat tertentu marak bermunculan. 

Berkaca dari Pemilu beberapa periode sebelumnya, kita perlu mewaspadai bagaimana kabar bohong digerakkan oleh para pendengung (buzzer) politik, termasuk akun-akun palsu, troll, dan bot. Lantas, apa bedanya?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (19):

Apa Bedanya Troll, Bot, dan Buzzer Politik?

Selama dua Pemilu terakhir, kata-kata seperti “bot” (termasuk “botnet”), “troll”, dan “buzzer” menjadi perbincangan penting ketika berbicara soal jejaring sosial dan dampaknya terhadap demokrasi. Dilansir dari Global Investigative Journalism Network (GIJN), Laboratorium Riset Forensik Digital Dewan Atlantik (@DFRLab) untuk mengidentifikasi, mengungkap, dan menjelaskan bagaimana istilah-istilah ini menyebabkan disinformasi secara online.

Bot adalah akun media sosial otomatis yang dijalankan oleh algoritma, bukan orang sungguhan. Artinya, bot dirancang untuk membuat postingan tanpa campur tangan manusia. @DFRLab menyebutkan ada tiga indikator utama sebuah akun ditengarai sebagai bot; anonim, punya tingkat aktivitas tinggi, dan mengamplifikasi pengguna, topik, atau tagar tertentu. 

Bot seringkali ditemukan di Twitter dan jejaring sosial lainnya yang memungkinkan pengguna membuat banyak akun. Akun-akun bot ini juga dapat berjejaring dan dikelola dengan grup yang sama, dinamakan botnet. Tujuan botnet adalah membuat tagar, akun, atau suatu kata kunci tampak lebih banyak diperbincangkan (secara positif atau negatif) atau populer daripada yang sebenarnya. 

Sedangkan troll adalah orang yang dengan sengaja memulai konflik online atau menyinggung pengguna lain. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian dan menyebarkan perpecahan dengan mengunggah postingan yang menghasut atau di luar topik, sehingga memprovokasi orang lain untuk menanggapi secara emosional dan membubarkan diskusi.

Troll berbeda dari bot, karena troll adalah pengguna nyata, sedangkan bot otomatis.

Lalu, bagaimana dengan buzzer alias pendengung?

Dilansir Tempo Tekno, istilah buzzer mengacu pada individu atau sekelompok orang yang diorganisir untuk menyuarakan isu tertentu dan mempengaruhi opini publik.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), buzzer telah hadir di Indonesia pada tahun 2009 bersamaan dengan penggunaan Twitter oleh masyarakat luas. Awalnya, buzzer berfungsi membantu perusahaan menjalankan strategi pemasaran. Namun pada pilkada DKI Jakarta tahun 2012, buzzer mulai merambah ke ranah politik. Kehadiran buzzer politik di Indonesia ini meniru penggunaan buzzer oleh Barack Obama dan Donald Trump pada pemilihan presiden di Amerika Serikat. 

Akun-akun buzzer bisa dikelola oleh robot maupun tenaga manusia untuk menyebarkan pesan dukungan atau menyerang suatu kandidat. Buzzer politik seringkali mengangkat isu identitas, seperti kepribadian para paslon dan pesan-pesan bertemakan agama. Mereka memiliki kemampuan untuk membangun persepsi publik terhadap kandidat tertentu.

Agar tak terhasut para pendengung pada Pemilu tahun depan, kita sebaiknya memahami bahaya akun-akun tersebut lantaran dapat memecah belah masyarakat melalui hoaks dan ujaran kebencian.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Ditangkap?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah video berdurasi 11 menit beredar di Facebook, berisi klaim tentang penangkapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Video tersebut juga memuat narasi bahwa Presiden Jokowi tegas menjawab kritikan terkait utang negara yang dilontarkan banyak kalangan termasuk partai Demokrat.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi penangkapan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, dari sumber kredibel. Video yang dibagikan merupakan kumpulan video dari peristiwa yang berbeda yang tidak terkait dengan peristiwa yang diklaim diatas. Gambar pada awal video bahkan diketahui merupakan hasil rekayasa digital. 

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Saddam Hussein Tersenyum Saat Divonis Mati Pengadilan?

Sebuah akun media sosial Facebook pada 4 Maret 2023 mengunggah video pendek memperlihatkan mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, tertawa lepas dalam suasana pengadilan. Video tersebut mempertontonkan ekspresi tiga orang yang diklaim sebagai reaksi atas hukuman mati yang dijatuhkan kepada mereka. Namun di antara ketiganya, Saddam Hussein memperlihatkan respon yang berbeda.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Program Bot saat War Tiket Coldplay Mudah Digunakan, Pakar Siber: Bisa Pakai Smartphone

8 hari lalu

Denah dan harga tiket konser Coldplay di Jakarta, Rabu, 15 November 2023. Foto: Instagram/@pkentertainment.id
Program Bot saat War Tiket Coldplay Mudah Digunakan, Pakar Siber: Bisa Pakai Smartphone

Kabar mengenai penggunaan bot saat war tiket Coldplay beredar di media sosial Twitter.


7 Fakta Penangkapan Tersangka Status WA Pakaian Bekas Sitaan Polisi untuk Lebaran

52 hari lalu

Konferensi pers penangkapan 3 pelaku soal kasus status WhatsApp yang menyebut barang sita berupa baju bekas dibawa pulang, Kamis, 6 April 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
7 Fakta Penangkapan Tersangka Status WA Pakaian Bekas Sitaan Polisi untuk Lebaran

7 fakta yang terungkap terkait penangkapan tersangka dengan status WhatsApp pakaian bekas sitaan polisi untuk lebaran


2 Tersangka Penyebar Konten Hoaks Pakaian Bekas Impor Sitaan Polisi, Polda Metro: Mereka Buzzer

53 hari lalu

Ilustrasi buzzer. Shutterstock
2 Tersangka Penyebar Konten Hoaks Pakaian Bekas Impor Sitaan Polisi, Polda Metro: Mereka Buzzer

Polda Metro Jaya menyebut dua tersangka penyebar konten hoaks soal pakaian bekas impor sitaan polisi bisa dibawa pulang adalah buzzer.


Pemilu 2024, Bawaslu Depok Pakai Cara Ini untuk Tindak Buzzer di Media Sosial

30 Januari 2023

Ilustrasi buzzer. Shutterstock
Pemilu 2024, Bawaslu Depok Pakai Cara Ini untuk Tindak Buzzer di Media Sosial

Bawaslu Kota Depok akan menangkal buzzer dan pelanggaran Pemilu 2024 lainnya yang menjamur di media sosial. Begini caranya.


Buzzer Mainkan Isu SARA Jelang Pemilu, Ini Sanksi Pidana untuk Mereka

30 Januari 2023

Ilustrasi buzzer. Shutterstock
Buzzer Mainkan Isu SARA Jelang Pemilu, Ini Sanksi Pidana untuk Mereka

Bawaslu akan menindak buzzer yang menggunakan isu identitas atau SARA di media sosial. Bila terbukti bersalah akan dikenakan pelanggaran UU ITE


Tips Mengelola Emosi Akibat Konten Adu Domba Buzzer

29 Januari 2023

Ilustrasi buzzer. Shutterstock
Tips Mengelola Emosi Akibat Konten Adu Domba Buzzer

Jelang tahun politik, psikolog UGM memberikan cara menghindari emosi akibat konten buzzer.


Pengamat Politik Unpad: Hati-hati Ancaman Disinformasi di Era Kampanye Digital

3 Januari 2023

Ilustrasi kotak suara/ logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada). TEMPO/Bram Selo Agung
Pengamat Politik Unpad: Hati-hati Ancaman Disinformasi di Era Kampanye Digital

Menjelang pemilu2024 , banyak kampanye yang dilakukan oleh partai dan para kandidat. Pengamat politik dari Unpad waspadai polarisasi.


Pengamat Politik Unpad: Tahun Politik, 3 Profesi Dibutuhkan Partai Politik Termasuk Buzzer

3 Januari 2023

Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos (tengah) memberikan bingkai nomor urut kepada Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (tengah) disaksikan pimpinan partai politik saat Rapat Pleno penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Halaman KPU, Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022. ANTARA/Galih Pradipta
Pengamat Politik Unpad: Tahun Politik, 3 Profesi Dibutuhkan Partai Politik Termasuk Buzzer

Pemilu 2024 makin dekat, pengamat politik Unpad beberkan 3 profesi yang dibutuhkan partai politik atau parpol, termasuk buzzer.


Elon Musk Miliki Twitter, Begini Prosesnya hingga Itu Terjadi

29 Oktober 2022

Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter pada Kamis, 27 Oktober 2022. Elon Musk memecat eksekutif puncak dan memberikan sedikit kejelasan tentang bagaimana dirinya akan mencapai ambisi tinggi untuk platform media sosial yang berpengaruh itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Elon Musk Miliki Twitter, Begini Prosesnya hingga Itu Terjadi

Setelah 6 bulan adu argumen alot bahkan sampai ke ranah hukum, semua pun berakhir: Elon Musk menjadi pemilik sah Twitter per 27 Oktober waktu Amerika.


Jakarta Selatan Libatkan Influencer untuk Kemang 12730 Oktober - November Ini

20 Oktober 2022

Ilustrasi influencer. Freepik.com
Jakarta Selatan Libatkan Influencer untuk Kemang 12730 Oktober - November Ini

Jakarta Selatan menghadirkan 150 influencer, duta wisata, dan mahasiswa pariwisata pada Kemang 12730 yang berlangsung Oktober hingga November ini.