TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat malam, 3 Maret lalu, kobaran api meluluhlantakkan ratusan rumah Tanah Merah, padat penduduk, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara. Sedikitnya 20 penduduk tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Seratusan penduduk mengungsi setelah tempat tinggalnya berubah menjadi puing dan abu.
Api berasal dari Depo Pertamina Plumpang, instalasi penyimpanan bahan bakar minyak belasan meter dari kampung itu. Api diduga berasal dari pipa penyalur bahan bakar yang bocor. Hingga sepekan setelah kebakaran, penyelidikan masih berlangsung. Belum ada keterangan resmi soal asal muasal api yang berujung pada petaka di Tanah Merah.
Pemerintah menyiapkan sederet rencana untuk mencegah kejadian serupa berulang. Sebab, kebakaran serupa pernah menimpa depo ini pada 2009. Alih-alih ada keputusan bulat, pemerintah terbelah. Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berencana memindahkan Depo Plumpang. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyatakan penduduk yang seharusnya pindah.
Di tengah polemik ini, ada rencana untuk membuat depo baru. Letaknya di lahan reklamasi Kalibaru, Jakarta Utara, yang disiapkan untuk pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Tapi Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan ada indikasi pemakaian lahan ini merugikan negara.
Kami mendapatkan informasi eksklusif mengenai detik-detik menjelang kebakaran. Ada dugaan ini bukan kebakaran biasa. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ikut menelisik kejadian ini. Bagaimana cerita lengkapnya? Siapa yang diuntungkan dengan rencana pemerintah memindahkan depo Plumpang? Selamat membaca.
Fery Firmansyah
Redaktur Pelaksana
Jalan Panjang Menggeser Depo Plumpang
Pemerintah bersilang pendapat soal rencana relokasi Depo Plumpang. Mengapa ada opsi pemindahan ke lahan reklamasi yang bermasalah?
Uap di Shelter, Api di Kampung
Detik-detik menjelang kebakaran hebat di Kampung Tanah Merah. Benarkah ada dugaan kelalaian?
Kisah Muram Tanah Merah
Cerita suram warga Tanah Merah. Tinggal di lahan berbahaya, sewaktu-waktu bisa tergusur.
OPINI
Populisme yang Membakar Depo Plumpang
Bagaimana seharusnya menangani depo Plumpang. Siapa harus pindah?
SINYAL PASAR
Waspada Utang BUMN Karya