TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat urban modern makin punya kesadaran pelestarian alam dan lingkungan, termasuk dalam memilih produk perawatan dan kecantikan. Istilah “sustainability beauty” pun mulai tenar. Mereka melihat produk tersebut tak hanya ditujukan untuk menunjang penampilan, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan pada alam. Konsumen kita mulai menunjukkan kekuatan.
Sustainable beauty adalah gerakan produk ramah yang berfokus pada tiga hal pokok: kulit, lingkungan, dan sosial. Produk ini biasanya menghindari penggunaan bahan sintetis yang berasal dari olahan minyak bumi, seperti paraben dan fragrance. Tak ada pula penggunaan bahan minyak kelapa sawit konvensional yang pembukaan lahan dan penanamannya diduga melalui mekanisme pembabatan dan pembakaran hutan.
Brand perawatan ramah lingkungan juga berupaya melindungi alam dengan mengurangi jumlah sampah, terutama yang berbahan plastik. Sebagian produk menggunakan kemasan kertas, kayu, plastik biodegradable, logam, atau kaca. Jenama itu pun memberikan layanan penggunaan kemasan ulang saat produk habis.
Produk kecantikan berkelanjutan juga dituntut memastikan pembuatannya memenuhi kaidah etika. Termasuk memastikan pengupahan yang layak dan tak melibatkan pekerja rentan seperti anak-anak atau orang berisiko tinggi. Selain itu, produk harus cruelty-free atau tak menggunakan hewan sebagai bahan uji coba.
Rubrik Urban pekan ini memotret pergeseran tren ini. Sementara rubrik Seni menyajikan ulasan pertunjukan teater-film “Setelah Lewat Djam Malam”. Ini pertunjukan adaptasi film klasik “Lewat Djam Malam” karya Usmar Ismail yang mengawinkan cerita dalam panggung teater dan film. Ada pula artikel serangkaian acara menjelang peringatan seabad sastrawan asal Sumatera Barat, A.A. Navis. Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
URBAN
Tren Produk Perawatan Ramah Lingkungan
Produk perawatan ramah lingkungan atau sustainable beauty mulai banyak diminati perempuan muda. Mereka tak hanya ingin tampil cantik, tapi juga turut dalam gerakan menjaga alam.
SENI
Teater-Film Setelah Lewat Djam Malam
Pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam yang mengawinkan cerita dalam panggung teater dan layar film. Menghidupkan tokoh-tokoh dalam dua medium dengan sentuhan teknologi.
Seabad AA Navis
Yayasan A.A. Navis menggelar serangkaian acara, dari pembacaan esai, diskusi sastra, hingga pentas teater dari karya-karya sang sastrawan. Penulis “Robohnya Surau Kami” ini menjelang seabad.
BAHASA
Kata Asing pada Judul
CATATAN PINGGIR
KUHP