Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ali Sadikin's Legacy for Indonesia

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Happy 77th anniversary of Indonesian independence. After enjoying the sack races, chip-eating and climbing greasy poles, you can read the Tempo English Independence Day special edition with its fascinating coverage of Ali Sadikin. The governor of Jakarta from 1966 to 1977 was extremely popular because through his strong leadership, he transformed the formerly impoverished Jakarta into a shining city.

The Jakarta that he built is to be abandoned because the capital will be moved to East Kalimantan. The center of government and the economy will move there, according to the State Capital City Law. The failure of governors of Jakarta that came after him has left the city in a chaotic and disorganized state.

In June, Tempo established a team to reexamine the biography of Ali Sadikin. It was not easy writing the story of this popular figure. Information was scattered around various books and publications. But in tracing his story through meetings with sources—family members, friends, members of the public, journalists and those who had met him—we discovered previously unknown information and interesting facets about the legendary Ali Sadikin.

Ali Sadikin understood that Jakarta would face environmental problems in the future. Lying below sea level at the mouth of 13 rivers, the city he would build would be a metropolitan one. Therefore, he protected it by declaring that 37.5 percent of the total 66,000 hectares of Jakarta was to be set aside for open green spaces to prevent flooding and to stop pollution damaging people’s health. 

Ali wanted to develop Jakarta with a greenbelt, an area with trees that would function as a water catchment area. He also beautified its dilapidated kampung neighborhoods where the majority of Jakartans lived in the hope of narrowing the social divide between rich and poor. Ali even established public entertainment centers and places for artists together such as Taman Ismail Marzuki.

But there was not enough money. This was just after the political violence of 1965. Therefore, he turned his attention to gambling and nightlife. He legalized two things that supported the life of the city, then collected taxes to be used for development. Not everybody was happy. Ali was criticized for being amoral. He carried on. For Ali, prostitution and gambling were primitive activities that existed everywhere. He chose to regulate them so they would provide benefits rather than banning them and forcing them underground, which would lead to increased costs for law enforcement.

Today we need to take another look at Ali. He was a complete leader who was controversial. Ali was firm but not opposed to criticism. He embraced and sided with ordinary people, but he was unable to avoid evictions in order to develop Jakarta. Ali was a leader who trusted in democracy and humanity. He was a governor of Jakarta for the ages. Enjoy the magazine.

Stefanus Pramono

Managing Editor

 

Independence Day Special Edition

Ali’s Legacy for Jakarta

Why Ali Sadikin? He was a governor who transcended time, who became an anomaly among New Order officials.

A Hollywood-Style Marine Officer

When Ali was serving in the Navy, he fought in a number of battlefields. He was often described as fighting like Rambo.

A Legacy Destroyed

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

In Ali’s time, Jakarta was designed in order to avoid flooding. But this was ruined by his successors.

Sinful Governor and Helicopters for Ulemas

Ali Sadikin came up against the ulemas because he used taxes from gambling to develop Jakarta. He admitted that gambling was haram.

A Benefactor to the End

Ali Sadikin helped establish the Indonesian Legal Aid Foundation. He did not want poor people in Jakarta to be ignored by the law. He often found himself in court.

The Hero of Press Freedom

A supporter of the establishment of Tempo, Ali Sadikin was not afraid of the press. He asked the media to criticize his policies.

Opressed Petition

Ali Sadikin not only built Jakarta, but was also a democracy activist. He was not afraid of opposing the New Order government.

LAW

Gun Powder on Ferdy Sambo’s Gloves

New facts indicate that Ferdy Sambo ordered the murder of Brig. Yosua. He is allegedly involved in the execution.

ECONOMY

Coal Supply Crisis

The coal supply for steam power plants is depleting. Mining companies refuse to supply them at domestic prices.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

1 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

3 hari lalu

Lobi kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebelumnya Kementerian Kehutanan), Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Indonesia Akan Menyampaikan Second NDC Perjanjian Paris pada Agustus 2024

Sebagai bagian dari komitmen Perjanjian Paris, Indonesia akan menyampaikan second NDC pada Agustus 2024.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

8 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

10 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

10 hari lalu

Presiden Grup Bank Dunia David Malpass mengumumkan penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan dan Pembangunan Bank Dunia. Pengumuman itu dirilis secara resmi di www.worldbank.org pada Jumat, 10 Januari 2020. Dok. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

Ekonom Mari Elka Pangestu buka suara soal serangan Iran ke Israel yang nantinya bakal berdampak ke perekonomian dunia termasuk Indonesia. Hal itu akan berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.


Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

11 hari lalu

Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan tol Rangkasbitung-Panimbang seksi II di Lebak, Banten, Minggu, 26 Februari 2023. Proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,7 kilometer dengan nilai investasi Rp8,58 triliun ditargetkan dapat beroperasi tahun 2024 guna mendukung akses cepat menuju lokasi wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

Indonesia berada di peringkat ketiga dari 20 negara paling kompetitif dalam menarik investor di Asia berdasarkan riset yang dilakukan situs keuangan