EKONOMI
3 Maret 2022
Sekoci Barang Konsumsi
Pandemi covid-19 memaksa perusahaan mereposisi arah bisnis. Industri berbasis barang konsumsi mengembangkan lini usaha di segmen kesehatan. Pada tahun pertama masa pandemi, PT Unilever Indonesia Tbk. gesit menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. UNVR —kode emiten Unilever di Bursa Efek Indobesia—meluncurkan sekitar 60 produk inovasi baru di kategori kesehatan, kebersihan, serta barang pendukung gaya hidup baru seperti produk hand sanitizer seperti Molto Spray dan Sahaja Spray.
Strategi serupa ditempuh PT Mustika Ratu Tbk, produsen kosmetik dan produk perawatan kecantikan, dengan meluncurkan produk Zaitun Hand Gel didaftarkan ke BPOM. Sejak saat itu hingga akhir pekan lalu, situs BPOM mencatat Mustika Ratu telah mendaftarkan sekitar 367 produk baru, termasuk Herbamuno Plus.
Begitu pula PT Martina Berto Tbk. yang mencoba mengambil peluang dengan mengeluarkan produk hand sanitizer bermerek Quick ‘N Fresh Hand Gel. Sebelumnya, unit bisnis Martha Tilaar Group memproduksi Bright Clean Hand Sanitizer.
Lini produk kesehatan telah menyelamatkan kinerja MRAT—kode saham Mustika Ratu di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang 2020, ketika banyak bisnis terjungkal dihantam pandemi, Mustika Ratu meraup penjualan Rp 318,4 miliar, tumbuh 4,32 persen dibanding pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, produk kosmetik Mustika Ratu ambles.
Berkah pandemi covid-19 pun menyebar ke berbagai pelosok Tanah Air. Tiga kecamatan di Kabupaten Garut, yakni Kecamatan Samarang, Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Cilawu misalnya mendadak terkenal sebagai sentra penghasil minyak atsiri. Kami mereportasekannya di edisi ini. Selamat membaca.
Retno Sulistyowati
Redaktur
Cuan Industri di Masa Pandemi
Tak semua industri kolaps dihajar pandemi. Sebaliknya, ada yang meraup untung berlimpah-limpah. Sektor apa saja?
Ketenaran Minyak Atsiri
Pandemi melambungkan minyak atsiri. Kebutuhan pembersih tangan dan kebutuhan lain penangkal virus membuat industri bahan baku ini melambung.
Gurih Bisnis Penginapan
Naiknya infeksi virus dan kewajiban karantina membuat bisnis penginapan menangguk untung. Bagaimana model bisnisnya?