Teroka
27 Januari 2022
Pasar Seni NFT
Swafoto Ghozali Everyday di platform non-fungible token (NFT) menyedot perhatian masyarakat. Ghozali, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, menjual serangkaian swafoto wajahnya yang sepanjang 2017-2021 di dunia digital dan laku keras. Kira-kira ia memperoleh penghasilan Rp 1 miliar.
Fenomena Ghozali membuka lagi pembahasan tentang karya seni di pasar NFT. Sebelum kehebohan Ghozali dengan swafotonya, non-fungible token art sudah menjadi perhatian kalangan seniman digital dan kolektor beberapa tahun belakangan. Di sejumlah pasar daring NFT, karya-karya seni itu bisa dijual dengan bayaran mata uang digital atau cryptocurrency yang disimpan di dompet digital. Untuk bisa bertransaksi di dunia NFT, beberapa platform NFT memberlakukan syarat bagi penggunanya. Misalnya seniman harus membayar biaya pendaftaran atau gas fee dulu.
Namun, dalam penjualannya, tak ada lagi biaya untuk pihak ketiga seperti yang lumrah diberikan kepada galeri bila seniman menjual karya fisiknya via galeri. Semua transaksi dalam NFT ini tercatat di metadata berupa blockchain. Bila karya terjual, uang digital yang didapatkan bisa ditukar dengan uang betulan.
Sebenarnya seberapa menguntungkan NFT bagi para seniman? Kami membahasnya dalam edisi pekan ini. Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SELINGAN
Cuan NFT untuk Seniman
Bagaimana seluk beluk pasar karya seni rupa digital yang marak belakangan ini? Betulkah fenomena NFT ini menguntungkan seniman?
Kolektor Karya Seni Digital
Para kolektor muda banyak yang membeli citra-citra digital karya seni di platform NFT. Apa keuntungan mengoleksi NFT?
Pajak Khusus NFT
Hingga kini, Indonesia belum memiliki skema perpajakan yang khusus mengatur transaksi non-fungible token atau NFT. Bagaimana pemerintah menarik pajak dari transaksi aset digital, termasuk NFT, yang terus bertumbuh?
SENI
Polemik Menjelang Pameran Revolusi
Pameran akbar tentang revolusi Indonesia di Rijksmuseum, Amsterdam, yang bakal digelar Februari nanti, mengundang debat publik yang sengit. Kurator tamu Bonnie Triyana dari Indonesia dan Rijksmuseum sampai dilaporkan ke polisi di Belanda. Ada apa?
Kontroversi Istilah Periode “Bersiap”
Istilah periode “Bersiap” sebagai periode kekerasan dalam masa perang kemerdekaan Indonesia menjadi kontroversi. Mengapa istilah periode “Bersiap” ini menjadi topik yang kontroversi di Belanda?
TEATER
Teater-Film Petang di Taman
Iwan Burnani Toni, eks anggota Bengkel Teater Rendra, menampilkan pertunjukan yang ia sebut teater-film. Adegan panggung disajikan layaknya tayangan bioskop. Seperti apa pentas teater-film yang merupakan tafsir baru naskah Iwan Simatupang, Petang di Taman, itu?