TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian Acqua Alta (air tinggi) terbaru di Venesia merupakan kejadian kedua terparah yang menimpa kota wisata itu. Dan terparah dalam 20 tahun terakhir. Perubahan iklim dituding sebagai biang banjir besar di Venesia ini. Apalagi Venesia yang berdiri di atas laguna, rentan tenggelam oleh luapan pasang yang tak wajar.
Menurut Pemerintah Italia dan Kota Venesia, dampak banjir sangat mengkhawatirkan. Lebih dari 80 persen kota dan sebuah situs warisan dunia UNESCO, berada di bawah air ketika gelombang pasang mencapai puncaknya, membuat Wali Kota Luigi Brugnaro mengumumkan keadaan darurat.
Sementara itu, Salvano Nastasi, Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan Italia, mengatakan situasinya sangat kompleks dan mengkhawatirkan, “Sebuah unit krisis telah dibentuk untuk menilai dampaknya,” ujar Nastasi. Berikut kerusakan yang terjadi pada objek wisata sebagaimana dinukil dari BBC.
Sejumlah wisatawan berjalan melintasi banjir di Venesia, Italia, Jumat (31/1). REUTERS/Manuel Silvestri
St Mark's Square
Dikenal sebagai "ruang tamu Eropa", St Mark's Square atau Lapangan Santo Markus adalah salah satu tempat wisata paling populer di Venesia dan alun-alun umum utama kota. Ini adalah rumah bagi beberapa landmark bersejarah, termasuk Basilika Santo Markus dan Istana Doge, kediaman para penguasa Venesia ketika Venesia menjadi republik merdeka.
Tetapi sebagai salah satu bagian terendah kota, Lapangan Santo Markus dilanda beberapa banjir terburuk dan terendam sedalam satu meter. Sementara Basilika itu dibanjiri untuk keenam kalinya dalam 1.200 tahun, menurut catatan gereja. Pompa dikerahkan untuk mengalirkan air dari gereja dan ruang bawah tanah abad ke-12. Ada kekhawatiran kerusakan struktural pada kolom-kolom Basilika.
Petugas berusaha mengevakuasi warga di sekitar Alun-alun Gereja Basilika Santo Markus yang digenangi banjir di Venesia, Italia 12 November 2019. Banjir tersebut merendam 85 persen wilayah kota kanal bersejarah itu. REUTERS/Manuel Silvestri
Teater La Fenice
La Fenice (The Phoenix) adalah salah satu gedung opera paling terkenal di dunia, yang berasal dari akhir abad ke-18. Tempat ini telah menyelenggarakan beberapa nama terbesar dalam dunia opera - dari Verdi dan Rossini - dan telah selamat dari tiga kebakaran. Meskipun sebagian besar interiornya terhindar dari banjir, air telah memasuki ruang kontrol, tempat sistem listrik dan pencegahan kebakaran.
Gritti Palace
Istana Gritti, berasal dari abad renaisans, berlokasi di sepanjang Grand Canal. Dibangun pada tahun 1475, bangunan ini dulunya adalah kediaman pribadi dan sekarang beroperasi sebagai hotel mewah. Profil tamu Hotel Gritti umumnya berprofil tinggis, semisal dari pengusaha, politisi, dan selebritas, dari Winston Churchill ke Ernest Hemingway.
Sejumlah wisatawan berjalan melintasi banjir di Venesia, Italia, Jumat (31/1). REUTERS/Manuel Silvestri
Galeri Seni Modern Ca 'Pesaro
Kerusakan akibat kebakaran juga telah dilaporkan di Ca 'Pesaro setelah korsleting listrik yang memicu kebakaran. Tingkat kerusakan belum diungkapkan. Galeri ini juga disebut Istana Marmer, dibangun pada abad ke-18, beroperasi sebagai galeri seni modern dengan banyak koleksi lukisan dan patung yang dipamerkan. Lantai atasnya juga menampung Oriental Art Museum, menampilkan lebih dari 30.000 objek dari Jepang, Cina, dan Indonesia.