Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelimpungan Mencegah Serangan Ransomware

Reporter

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Iklan

Halo pembaca,

Keamanan digital kita memang rapuh dan lapuk. Satu serangan virus ransomware membuat lumpuh banyak data negara. Ajaibnya, kerusakan itu tak bisa dipulihkan karena pemerintah tak punya salinan (back up) data-data tersebut. Ke mana anggaran besar perlindungan data pribadi?

Lebih konyol lagi adalah serangan itu sudah diperingatkan oleh instansi lain kepada pengampu Pusat Data Nasional Sementara. Karena menganggapnya sepele, peringatan itu dianggap angin lalu. Pengabaian yang mahal. Sebab, tak hanya pusat data yang dibobol tapi longsornya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang lalai melindungi data pribadi.

Di era Internet sekarang, pusat data adalah barang super berharga. Selain bisa diperjualbelikan, data-data pribadi bisa dimanfaatkan untuk memetakan pasar hingga dipakai untuk modus penipuan. Peretasan pusat data hari-hari ini menunjukkan pemerintah tak punya perspektif terhadap pentingnya data-data yang tersimpan di dunia maya itu.

Perspektif menganggap remeh data nasional ini muncul dari paradigma pejabat negara yang memandang data semata keamanan nasional. Maka alih-alih melindunginya, mereka merasa menguasai sehingga tak perlu menginformasikannya kepada masyarakat. Maka, setelah peretasan itu terungkap ke publik, tak satu pun pernyataan maaf dari pemerintah atau menyatakan pembobolan itu sebagai situasi genting.

Ada ratusan instansi yang terganggu pelayanannya akibat pembobolan itu. Namun, karena perspektif pejabat negara melihat data publik sebagai keamanan nasional, mereka tak kunjung menunjukkan strategi pencegahan atau pemulihan agar publik menjadi tenang. Sebagai penguasa data, pejabat pemerintah asyik saling lempar tanggung jawab soal siapa yang harus melindungi data pribadi.

Tak heran jika anggota DPR mempertanyakan bobolnya Pusat Data Nasional itu sebagai murni serangan peretas atau semata keteledoran dan kebodohan pengampunya. Masyarakat bahkan sempat bergunjing bahwa peretasan itu sebagai balas dendam para bandar judi online yang praktik bisnisnya sedang diawasi pemerintah.

Soalnya penanganan keamanan siber juga mirip dengan penanganan judi online. Alih-alih memburu para bandar, pemerintah dan aparatur negara sibuk memburu para pemainnya. Mereka tak melihat pemain judi sebagai korban para bandar. Sama dengan peretasan ini: pemerintah sibuk menyangkal dan tak memberikan penjelasan memadai tentang seberapa kuat serangan itu. Pemerintah kita selalu salah fokus menangani sebuah masalah.

Agaknya serangan mematikan kali ini pun tak akan membuat pemerintah kita insyaf tentang pentingnya menjaga keamanan digital data publik. Sebentar lagi mungkin akan ada kasus besar lain sehingga urusan peretasan segera dilupakan. Apa pun itu, selamat membaca liputan peretasan itu di edisi pekan ini.


Bagja Hidayat
Wakil Pemimpin Redaksi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

4 jam lalu

Ilustrasi Hacker. REUTERS
Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

Geng hacker ransomware Brain Cipher minta maaf kepada publik di Indonesia karena retas PDNS. Simak pesannya untuk Kominfo.


Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

7 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie Setiadi mencuat buntut terjadinya kasus peretasan PDNS 2


Anggaran Besar Pusat Data Nasional Minus Backup

7 jam lalu

Pusat Data Nasional tak dilengkapi fasilitas backup data bagi ratusan instansi penggunanya.
Anggaran Besar Pusat Data Nasional Minus Backup

Pusat Data Nasional tak dilengkapi fasilitas backup meskipun anggarannya mencapai Rp 1,1 triliun.


Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

9 jam lalu

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

Alasan Alfons memberikan donasi disebabkan pesan yang disebarkan peretas PDNS bahwa kelompok tersebut membutuhkan sumbangan.


Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

10 jam lalu

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

Brain Chiper berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk bisa menjadikan insiden serangan siber ransomware ke PDNS sebagai bagian dari pelajaran.


Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

14 jam lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024


Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

17 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024. Bahlil mengatakan bahwa Starlink sudah mengantongi izin investasi di Indonesia. Berdasarkan data pengurusan izin investasi Online Single Submission (OSS) yang dikantonginya, jumlah investasi yang ditanamkan Starlink di Indonesia hanya Rp30 miliar. Tak hanya itu, jumlah tenaga kerja yang terdaftar juga hanya 3 orang. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

Contact Center Kementerian Investasi tidak mencatat keluhan pelaku usaha terhadap proses perizinan tersebut.


Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

19 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

Sejumlah fakta terbaru terkait serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN).


Cara Klaim Ulang Akun KIP Kuliah yang Eror Usai PDN Diretas

21 jam lalu

Kartu Indonesia Pintar
Cara Klaim Ulang Akun KIP Kuliah yang Eror Usai PDN Diretas

Saat terjadi serangan ransomware pada PDNS 2, masih ada 16.316 mahasiswa yang belum diajukan pencairan KIP Kuliahnya oleh perguruan tinggi.


PDNS Diserang Ransomware, Spentera Bagikan 6 Tips Pencegahan Termasuk Backup Data

1 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
PDNS Diserang Ransomware, Spentera Bagikan 6 Tips Pencegahan Termasuk Backup Data

Serangan ransomware meningkat sebesar 55 persen dari 2022 ke 2023.