TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang menggeruduk dan mengangkut paksa pengungsi Rohingya dari tempat penampungan sementara di Gedung BMA, Banda Aceh, Rabu lalu. Tindakan tak berperikemanusiaan ini meletup di tengah meluasnya narasi kebencian dan kabar menyesatkan di media sosial dan pemberitaan tentang kelompok etnis Rohingya. Gerakan menolak pengungsi Rohingya ini ditengarai diorganisasi secara masif dan sistematis serta diduga melibatkan aparatur keamanan, tokoh publik, dan massa bayaran. Bagaimana modusnya?
Nasional
Menyoroti Kebakaran Berulang di Smelter Nikel
Hasil investigasi dan audit atas sejumlah insiden yang terjadi di smelter nikel harus disampaikan secara transparan kepada publik. Transparansi ini menjadi penting untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi para pekerja. Kecelakaan kerja akan menjadi siklus tahunan bila perusahaan terus mengesampingkan standar keselamatan.
Ekonomi dan Bisnis
Produksi Berlanjut dalam Pengawasan
Kementerian Perhubungan mengizinkan Daihatsu melanjutkan produksinya di Indonesia. Izin diberikan setelah pabrikan yang sedang terkena skandal manipulasi data pengujian itu menjamin pemenuhan standar keselamatan. Namun pengamat otomotif dari ITB menuding pemerintah jarang menyelidiki secara serius persoalan spesifikasi produk otomotif.
Keluarga
Karena Media Sosial Bukan untuk Anak-anak
Riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan ada 30 juta anak-anak pengguna Internet. Di ranah digital, anak merupakan kelompok paling rentan, termasuk di media sosial. Media sosial kerap menjadi tempat pelaku dan korban kejahatan berkenalan.