Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #211 Mengenali Sumber yang Kredibel di Tengah Lautan Informasi

image-gnews
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Cara untuk memastikan apakah suatu informasi adalah benar atau hoaks, adalah dengan membacanya. Namun dengan membaca saja, tidak cukup. Sebab, kita bisa terperangkap ke dalam lautan informasi.

Bagaimana mengenali sumber informasi yang kredibel secara tepat dan cepat?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (28):
Mengenali Sumber yang Kredibel di Tengah Lautan Informasi

Era digital yang serba cepat seperti sekarang, menuntut perhatian kita yang terbatas. Apalagi di media sosial, menemukan sumber informasi yang kredibel amat menantang. Maka, terhadap apapun yang kita dengarkan atau baca hari ini, sebaiknya kita skeptis.

Dari mana sumbernya? Apakah bisa saya percaya? Apakah si penulis atau narator punya keilmuan atau berwenang berbicara soal hal tersebut? Kira-kira, untuk siapa audiens konten itu? Apakah ada fakta yang disembunyikan?

Dari pertanyaan-pertanyaan dalam benak, Anda sebagai pembaca mampu menentukan apakah ada bias dalam suatu informasi yang didapat. Apalagi jika konten informasi tersebut mengandung emosi negatif yang sengaja digunakan untuk memancing klik.

Langkah pertama untuk memeriksa dan menganalisis suatu informasi bias atau tidak, adalah dengan membandingkannya dengan sumber lain menggunakan teknik membaca lateral. Cek Fakta Tempo pernah mengulas soal teknik membaca lateral pada bagian pertama seri prebunking di sini.

Kemudian, Anda bisa memulai memilah mana sumber informasi yang memiliki reputasi baik. Dikutip dari Teach Hub, mencari sumber yang netral tentang suatu topik amatlah penting.

Pertama, periksa keabsahan kemampuan dan afiliasi si penulis atau pembuat konten. Cermati, apakah dia memang memiliki keahlian atau pengalaman untuk berbicara tentang topik tersebut. Termasuk apakah dia mengutip sumber pendukung dalam artikelnya, atau sekadar beropini.

Kedua, amati apakah informasi itu bersumber dari media massa cetak maupun daring terkemuka atau sekadar akun media sosial yang mirip pemberitaan. Lihat pula apakah sumber informasinya terbaru atau sudah lawas. Anda perlu memastikan relevansinya dengan perkembangan informasi terkini.

Terakhir, cermati apakah ada dukungan atau ulasan dari sumber aslinya. Sumber yang kredibel cenderung berasal atau didukung oleh hasil studi penelitian.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Swedia Nyatakan Seks Sebagai Olahraga Resmi?

Sebuah konten di Instagram memberikan informasi bahwa seks di Swedia telah dideklarasikan sebagai olahraga resmi dan tidak lagi menjadi ranah privasi. Bahkan Swedia mengadakan  perlombaan atau turnamen olahraga tersebut, yang detailnya masih belum diketahui. Informasi itu tidak hanya menyebar di selebgram dan media massa Indonesia, tapi juga disebarkan oleh salah satu media India. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait Swedia yang mendeklarasikan seks sebagai olahraga dari sumber kredibel. Hasilnya informasi yang dibagikan tersebut merupakan yang ramai beredar setelah setelah Swedish Federation of Sex mempromosikan Kejuaraan Seks Eropa pada 3 Juni 2023. 

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Penyanyi Agnez Mo Menjadi Korban Penembakan?

Sebuah unggahan video di YouTube beredar disertai klaim bahwa penyanyi asal Indonesia Agnes Monica alias Agnez Mo menjadi korban penembakan. Narasi dalam video itu mengatakan bahwa nyawa Agnez Mo hampir terenggut setelah kejadian penembakan itu. Namun video yang diunggah 30 Mei 2023 itu, tidak menyebutkan kapan dan di mana peristiwa penembakan terjadi. 

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

2 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Rusia dituduh menyebarkan video hoaks tentang imigran Haiti yang ikut memilih di pemilu AS.


CekFakta #284 Ancaman Konten Dewasa di Platform X bagi Generasi

3 hari lalu

Logo X terlihat di bagian atas kantor pusat platform X, dahulu Twitter, di pusat kota San Francisco, California, AS. REUTERS/Carlos Barria
CekFakta #284 Ancaman Konten Dewasa di Platform X bagi Generasi

Sudahkah Anda mendengar bahwa X menerapkan peraturan baru yang mengizinkan konten dewasa di platform-nya, sebagai bagian dari kebebasan berekspresi?


CekFakta #283 Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina

10 hari lalu

Ilustrasi bendera Rusia - Amerika Serikat. Sumber: REUTERS/Maxim Shemetov
CekFakta #283 Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina

Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina


CekFakta #282 Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake

17 hari lalu

Deepfake AI. Foto: Canva
CekFakta #282 Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake

Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake


Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

18 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

Bawaslu menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pengawasan ujaran kebencian dan misinformasi pada Pilkada 2024.


Pakar Soroti Mudahnya Masyarakat Termakan Hoaks, Termasuk soal BPA

20 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Pakar Soroti Mudahnya Masyarakat Termakan Hoaks, Termasuk soal BPA

Pakar memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai BPA dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi agar orang tak mudah termakan hoaks.


Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

21 hari lalu

Foto ilustrasi sosial media. Dok. Freepik
Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

Penting bagi pengguna untuk bijak menggunakan media sosial agar dapat terhindar dari dampak negatif yang timbul, seperti kecanduan, penyebaran hoaks.


CekFakta #281 Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal

24 hari lalu

Industri gim di Indonesia memiliki perkembangan signifikan setiap tahun nya. Ketahui informasi lebih lengkap tentang industri gim dan peluangnya. Foto: Canva
CekFakta #281 Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal

Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal Seksisme dan Sensor Pemerintah Cina


Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

25 hari lalu

Ilustrasi kampanye hitam
Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

Black campaign libatkan penyebaran informasi negatif disertai berita bohon atau fitnah untuk merugikan pesaing di pilkada. Apa ciri lainnya?


Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

25 hari lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

Banyak orang yang masih bingung dengan istilah black campaign dan kampanye negatif yang kerap ditemui saat masa pemilu dan pilkada. Ini beda keduanya.