TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja, pemimpin Khilafatul Muslimin, di dekat rumahnya di Kelurahan Kupang Teba, Lampung. Penangkapan petinggi kelompok ini dilakukan sepekan setelah konvoi Khilafatul Muslimin di sejumlah kawasan. Versi polisi, Hasan Baraja ditangkap bukan semata-mata karena konvoi Khilafatul Muslimin, tapi ada provokasi, ujaran kebencian, serta berita bohong dengan tujuan menjelekkan pemerintah. Dia menjadi tersangka lantaran diduga ingin mengganti ideologi Pancasila.
Nasional
Dewan Berencana Panggil BIN
Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat berencana memanggil Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meminta penjelasan ihwal laporan daftar belanja ribuan amunisi mortir M72 dari Serbia. Dewan semestinya mendapat penjelasan soal alasan BIN membeli ribuan amunisi tersebut, termasuk tudingan penggunaan mortir itu saat konflik di Kiwirok, Papua. Lembaga Bantuan Hukum Papua menilai BIN tidak memiliki tugas dalam penggunaan dan pembelian senjata api jenis apa pun.
Ekonomi dan Bisnis
Audit Perusahaan Sawit Segera Dimulai
Keinginan pemerintah menata ulang industri kelapa sawit memasuki babak baru. Kemarin, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meneken surat permintaan kepada BPKP untuk mengaudit perusahaan-perusahaan sawit. Apa target audit tersebut dan bagaimana suara petani?
MUSIK
Rangkaian Pesta Setelah Pandemi Mereda
Setelah mati suri akibat wabah Covid-19, konser dan festival musik mulai bergeliat. Diawali Big Bang dan Java Jazz pada April dan Mei lalu, serangkaian konser dan festival musik siap kembali menyambut penggemar pada tahun ini. Diantara perhelatan terdekat adalah Prambanan Jazz dan Jazz Gunung Bromo. Bagaimana panitia mempersiapkan konser setelah vakum dua tahun?