CekFakta #244 Mengenali Perbedaan Bahasa Fakta dan Opini

Jumat, 26 Januari 2024 19:14 WIB

Dalam membaca informasi yang Anda terima, sebaiknya libatkan nalar dan perhatikan kata khusus yang tertulis. Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi.Lalu apa saja sih ciri-ciri fakta, dan apa pula ciri-ciri opini?Mari kita cek faktanya!

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Bercampurnya opini dengan fakta, kerap membuat kita bingung. Sebagai warga negara, kita tentu ingin memperoleh informasi sesuai fakta selama masa kampanye Pemilu 2024. Namun tak dipungkiri, ada peserta Pemilu 2024 yang berupaya mempersuasi kita menggunakan bahasa opini tanpa menyuguhkan bukti dan informasi valid apapun.

Lalu, bagaimana kita membedakan bahasa fakta dan opini? Dan apa beda obyektif dan subyektif?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (56)
Mengenali Perbedaan Bahasa Fakta dan Opini

Salah satu cara membedakan fakta dan opini adalah dengan melihat bahasa yang digunakan. Bahasa membantu kita memutuskan apakah suatu pernyataan didukung dengan bukti dan diverifikasi dengan cara tertentu. Atau, menunjukkan adanya sudut pandang, penilaian, atau keyakinan seseorang dalam pernyataan itu.

Oleh sebab itu, menurut Ohio State University, bahasa fakta menggunakan informasi yang obyektif yang mencerminkan suatu temuan penelitian atau perspektif lain yang tidak bias. Misalnya: “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup aktif mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.” Atau “Studi dari Brown University Medical School menunjukkan bahwa orang berusia dua puluhan mengonsumsi 25 persen lebih banyak makanan cepat saji pada usia ini dibandingkan saat mereka remaja.”

Sedangkan opini menggunakan kalimat subyektif. Sebab informasi subyektif menyajikan perspektif atau interpretasi seseorang atau organisasi yang bisa bertujuan untuk mendistorsi.

Ada pula opini yang disertai dengan informasi obyektif. Contoh: “Pada usia tiga puluhan, wanita seharusnya menambah persediaan kalsium untuk memastikan tulang yang kuat dan padat serta mencegah osteoporosis di kemudian hari.” Kata “seharusnya” menjadikan kalimat ini menjadi subyektif, karena mengambil kesimpulan.

Versi obyektif dari pernyataan itu jika berbentuk: “Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mulai mengkonsumsi kalsium pada usia 30-an, memiliki kepadatan tulang yang lebih kuat dan dampak osteoporosis yang lebih sedikit dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kalsium sama sekali.” Kalimat ini menggambarkan kemungkinan ada data studi lain tentang efek samping konsumsi kalsium.

Dikutip dari BBC Skillwise, fakta dan opini bisa dimanipulasi. Opini juga bisa disajikan seolah-olah sebagai fakta dengan menggunakan bahasa fakta. Contohnya: “DPRD kota menyatakan bahwa sebagian besar warga tidak menginginkan pengembangan sistem jalan satu arah”.

Meskipun fakta diungkapkan menggunakan bahasa fakta seperti contoh di atas, kita mesti berhati-hati. Sebab, pernyataan dari DPRD itu hanya menunjukkan argumen yang lemah dan sepihak. DPRD mungkin secara faktual mengatakan peningkatan jumlah jalan satu arah, namun bukan berarti warga benar-benar disurvei dan tanggapan mereka dicatat.

Pada akhirnya, kita sebagai pembaca, sebaiknya jeli.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Rekaman Suara Surya Paloh Memarahi Anies Baswedan?

Beredar melalui pesan singkat, media sosial TikTok, akun Facebook ini dan ini, sebuah rekaman suara dengan klaim bahwa itu adalah saat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem memarahi Anies Baswedan terkait debat capres dan cawapres Pemilu 2024.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi rekaman audio tersebut dengan menggunakan tools dan pernyataan resmi Tim Kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Hasil pemeriksaan dengan pendeteksi suara AI menyimpulkan kemungkinan besar file audio dibuat dengan AI dengan probabilitas 60-70%. Keaslian Rekaman suara ini juga telah dibantah oleh partai Nasdem.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Mengenali Ciri-Ciri Hoaks lewat Pemainan Vaksin HOX

Menyaring informasi sebelum membagikannya kembali menjadi penting untuk menangkal sebaran hoaks. Permainan ini akan membiasakan Anda mengenali ciri-ciri hoaks agar tidak mudah terpapar di masa depan. HOX merupakan nama vaksin yang dipilih sebagai nama permainan. Sehingga bisa dibaca H.O.X atau HOX mengacu pada kata Hoaks/Hoax.

Main di sini!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial, dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Audit Etika Penyelenggara Negara

12 jam lalu

Audit Etika Penyelenggara Negara

Esensi berkuasa bukan lagi untuk berkhidmat kepada publik, namun sebagai upaya pelanggengan kekuasaan dan kepentingan sehingga etika dan moralitas publik menjadi hilang dan diabaikan.

Baca Selengkapnya

CekFakta #284 Ancaman Konten Dewasa di Platform X bagi Generasi

3 hari lalu

CekFakta #284 Ancaman Konten Dewasa di Platform X bagi Generasi

Sudahkah Anda mendengar bahwa X menerapkan peraturan baru yang mengizinkan konten dewasa di platform-nya, sebagai bagian dari kebebasan berekspresi?

Baca Selengkapnya

Catatan Ekonomi KADIN Indonesia

5 hari lalu

Catatan Ekonomi KADIN Indonesia

Para ekonom mengingatkan kemungkinan terbentuknya fenomena decoupling of economic activity atau keterpisahan antara dua tata aktifitas ekonomi.

Baca Selengkapnya

CekFakta #283 Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina

10 hari lalu

CekFakta #283 Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina

Dua Wajah Rusia, Berpura-pura Pro-Palestina

Baca Selengkapnya

CekFakta #282 Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake

17 hari lalu

CekFakta #282 Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake

Hati-Hati, Penipuan Online Modus "Penjagalan Babi" Menggunakan Deepfake

Baca Selengkapnya

CekFakta #281 Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal

24 hari lalu

CekFakta #281 Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal

Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal Seksisme dan Sensor Pemerintah Cina

Baca Selengkapnya

CekFakta #280 Kacamata Pintar, Inovasi Teknologi yang Rawan Langgar Privasi

31 hari lalu

CekFakta #280 Kacamata Pintar, Inovasi Teknologi yang Rawan Langgar Privasi

Kacamata Pintar, Inovasi Teknologi yang Rawan Langgar Privasi

Baca Selengkapnya

CekFakta #279 Mengenal "Halusinasi" AI Generatif

38 hari lalu

CekFakta #279 Mengenal "Halusinasi" AI Generatif

Mengenal "Halusinasi" AI Generatif, Ketika Kecerdasan Buatan 'Gagal Paham'

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bunga Peony yang Berharga Fantastis

40 hari lalu

5 Fakta Bunga Peony yang Berharga Fantastis

Bunga peony bukan hanya sekadar bunga, tetapi juga investasi dan lambang budaya.

Baca Selengkapnya

CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

44 hari lalu

CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya