CekFakta #234 Tahan Klik Agar Selamat dari Banjir Informasi di Mesin Pencari

Jumat, 17 November 2023 21:32 WIB

Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Apakah Anda pernah merasa kewalahan saat menghadapi hasil pencarian yang meluber di internet? Tentu rasanya menyesakkan ketika kita sudah menghabiskan lebih dari beberapa menit di internet, namun belum tentu menemukan jawaban yang valid karena terperangkap mengeklik banyak link di mesin pencari.

Padahal, kita sedang mencari tahu apakah suatu informasi itu fakta atau hoaks. Berikut langkah-langkah mudah menerapkan tips “menahan klik” agar selamat dari banjir informasi di jagad maya.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (49)
'Tahan Klik' Agar Selamat dari Banjir Informasi di Mesin Pencari

Stanford History Education Group membagikan tips “menahan klik” untuk meningkatkan literasi kita di tengah banjir kabar kibul. “Menahan klik” atau click restraint adalah tindakan menunggu beberapa detik sebelum Anda mengklik hal pertama yang dilihat di halaman hasil pencarian.

Alasannya sederhana: tidak semua informasi faktual dan dapat diandalkan. Apalagi banyak situs web yang mengasah penerapan jurus Search Engine Optimization (SEO) agar menduduki puncak teratas laman pencarian. Maka dari itu, kita perlu membatasi alias menahan klik sampai benar-benar menemukan yang tepat. Bagaimana caranya?

Perhatikan contoh iklan obat yang mengklaim bisa menyembuhkan gagal ginjal tanpa operasi berikut ini. Tim Cek Fakta Tempo pernah membongkar kebohongannya di sini.

“Menyembuhkan penyakit ginjal di rumah tidak memerlukan antibiotik atau pergi ke rumah sakit.
Sangat cepat dan hemat biaya!
Dengan teknologi tercanggih dari Amerika Serikat, membantu menyembuhkan gagal ginjal secara tuntas hanya dalam 7 hari pemakaian. (tautan produk obat)
100 pengguna sembuh dari 99 penyakit tanpa kekambuhan.”

Jika kita mulai menelusuri dengan kata kunci “menyembuhkan gagal ginjal tanpa operasi” di mesin pencari, kemungkinan kita akan disuguhkan hasil yang beragam. Bisa video, pertanyaan umum, atau postingan iklan. Hmm, bukan itu yang kita cari, kan?

Nah, dalam contoh ini kita melihat situs web yang tidak begitu terkenal, Halosehat.com, berada di urutan teratas. Namun jika Anda scroll lagi ke bawah, Anda baru akan melihat tautan dari media terpercaya seperti Kompas.com, Tempo, Detik Health, maupun layanan telemedicine yang terkemuka.

Membatasi untuk tidak mengeklik situs-situs di urutan teratas, adalah trik agar tidak mudah terjebak informasi yang menyesatkan. Apalagi banyak situs tak terpercaya memiliki nama yang mirip dengan situs layanan telemedicine asli.

Kita patut curiga pada situs semacam Halosehat.com walau logo dan namanya terdengar seperti layanan telemedicine pada umumnya. Sebab, situs ini tidak menyebutkan sumber rujukan terpercaya seperti jurnal kesehatan, pendapat dokter atau spesialis yang memang berkompeten menjelaskan soal penyembuhan gagal ginjal.

Tanda centang verifikasi juga tidak bisa dikonfirmasi, lantaran tidak disebutkan siapa nama penulisnya dan apa kompetensinya, termasuk siapa pihak yang memverifikasi. Pembaca jadi tak bisa mengkroscek apakah tulisannya bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penjelasan soal “About Us” (Tentang Kami), penanggung jawab media, susunan redaksi, meski mencantumkan nomor kontak dan alamat perusahaan. Artinya, kredibilitas situs ini dipertanyakan.

Dari sini kita memahami, bahwa tidak ada cara praktis dan ajaib hanya dengan mengkonsumsi satu obat untuk menyembuhkan gagal ginjal tanpa operasi.

Selamat mempraktikkan. Sekali lagi, jangan dulu mengeklik!

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Konten dengan Klaim bahwa Anggota KPPS Pemilu 2019 Meninggal Karena Diracun PKI?

Video berdurasi 1 menit 26 detik beredar di Tiktok [arsip], dengan narasi bahwa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 meninggal dunia karena diracun oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Video itu mencuplik pemberitaan stasiun televisi nasional yang menyebut bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membahas penyebab kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tersebut karena diracun.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo menelusuri video pemberitaan seperti yang dibagikan dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex Image.

Hasilnya, cuplikan pemberitaan itu diambil dari video Kompas TV yang tayang pada 13 Mei 2019 berjudul “469 Petugas KPPS Meninggal, Penyebabnya Ternyata Bukan Kelelahan tapi…”.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video yang Diklaim Memperlihatkan Pembantaian Orang-orang dalam Lubang oleh Militer Israel?

Sebuah video beredar di WhatsApp yang diklaim berisi tentang militer Israel yang sedang membantai musuhnya. Video itu memperlihatkan sejumlah pria digelandang secara bergantian dengan mata tertutup dan tangan terikat. Dia kemudian didorong ke sebuah lubang, yang berisi ban dan tubuh pria-pria lain yang bergelimpangan. Setelah jatuh ke lubang, pria tersebut ditembak.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

1 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

3 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

6 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

6 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

8 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

13 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

20 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

27 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

33 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

34 hari lalu

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Baca Selengkapnya