CekFakta #229 Membedakan Antara Hoaks dan Fakta di tengah Banjir Informasi Perang Hamas-Israel

Jumat, 13 Oktober 2023 22:19 WIB

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sepekan ini, video dan gambar yang diklaim sebagai peristiwa terkait perang Hamas-Israel membanjiri media sosial. ‘Perang’ di Twitter (X), TikTok, Facebook, Instagram, dan WhatsApp tak terhindarkan. Pengunggah maupun yang berkomentar, saling merutuk dan mencoba meyakinkan satu sama lain bahwa konten tersebut benar-benar berasal dari Israel atau Gaza.

Namun, ingatkah Anda bahwa setiap konflik atau perang, selalu diiringi dengan penyebaran kabar bohong alias hoaks? Lalu, bagaimana kita sebaiknya menyikapi peristiwa krisis kemanusiaan in tanpa mengurangi rasa empati bagi para korban? Mari terapkan 3 langkah sederhana yang bisa kita lakukan agar emosi kita tidak mudah diperdaya aktor jahat.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (45)
Membedakan Antara Hoaks dan Fakta di tengah Banjir Informasi Perang Hamas-Israel

Di tengah situasi yang memanas antara Hamas Palestina dengan Israel, berbagai informasi yang salah bahkan memutarbalikkan fakta berserak di jagad maya. Selain menggunakan metode mendaur ulang gambar dan video yang sudah lama, para aktor jahat juga menggunakan “strategi cocoklogi”.

Salah satunya seperti yang tim Cek Fakta Tempo temukan pada hoaks dengan klaim anak-anak Israel yang dikerangkeng Hamas ini. Dari berbagai sumber kredibel dan jejaring cek fakta internasional, video tersebut dipastikan sudah beredar sebelum serangan tanggal 7 Oktober 2023. Mirisnya, video direkayasa dengan suara tambahan sehingga seakan-akan peristiwa terjadi dalam suasana perang Hamas-Israel.

Direktur MediaWise di Poynter Institute, Alex Mahadevan, menyarankan agar kita kembali pada teknik dasar cek fakta di tengah era banjir misinformasi, terutama saat konflik terjadi. Fungsinya sebagai pegangan kita dalam menavigasi informasi di dunia maya yang tak terbatas.

Teknik dasar ini dikembangkan oleh Stanford Education History Group, berupa tiga pertanyaan sederhana:

  1. Siapa di balik informasi tersebut?
  2. Apa buktinya?
  3. Apa kata sumber lain?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, gunakan strategi membaca secara lateral. Pada dasarnya, membaca secara lateral ialah mengevaluasi suatu sumber informasi melalui website lain yang terpercaya mengenai sumber tersebut. Bukan menghabiskan waktu menelusuri satu per satu informasi pada sumbernya secara langsung.

Jadi, jika Anda menemukan unggahan menguras emosi dari suatu akun atau media yang tampak meyakinkan, bukalah beberapa tab sekaligus. Lalu cari tahu lebih lanjut tentang akun atau nama media itu dari beberapa situs secara bersamaan sebagai perbandingan.

Kita mesti berhati-hati karena saat ini banyak orang yang memproklamirkan diri sebagai pakar geopolitik Timur Tengah di media sosial. Agar terhindar dari kebingungan, cari nama mereka, organisasi tempat mereka berafiliasi, universitas di halaman LinkedIn dan nama akun mereka. Kemudian, cermati betul apakah mereka benar-benar layak dipercaya sebagai ahli atau sesuai dengan bidang keahliannya. Jangan langsung percaya atau klik hasil pertama yang Anda lihat.

Selain itu, ingatlah modus hoaks yang muncul bersamaan dengan perang. Biasanya, produsen kabar bohong mendaur ulang video atau foto lama, atau visual dengan teks yang menyesatkan. Cobalah menggunakan fitur reverse image alias pencarian gambar terbalik di Google Images, Google Lens, atau TinEye.

Unduh fotonya, atau ambil tangkapan layar dari bagian penting video yang Anda lihat, dan letakkan di Google Lens atau TinEye untuk menemukan sumber aslinya. Jika kemudian Anda menemukan potongan video dan foto tersebut adalah hasil ramuan video/foto lama, masihkah layak dianggap sebagai fakta?

Konflik antara Palestina dan Israel memang sudah berlangsung lama. Namun, kabar bohong maupun potongan informasi yang tidak akurat tentang suatu peristiwa, hanya akan menguras emosi tanpa solusi.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Balita Israel Ditawan di Kandang Terkait Serangan oleh Militer Hamas Oktober 2023?

Sebuah video dengan narasi lima balita Israel dikerangkeng dalam kandang, beredar di media sosial X dan Facebook. Video itu diklaim terjadi pasca serangan senjata militer Hamas ke Israel sejak Sabtu, 7 Oktober 2023. Lima anak tampak tidak terluka ketika terkunci di dalam kerangkeng besi tersebut. Sebagian anak merengek, sebagian cemberut, dan lainnya tampak bersikap tenang. Sementara latar suara yang terdengar berupa tawa pria dewasa.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Berdasarkan verifikasi Tempo, video yang diunggah telah dimanipulasi seakan-akan berkaitan dengan pertempuran antara Hamas Palestina dengan Israel. Padahal video tersebut telah beredar sekitar empat hari sebelum terjadi pertempuran.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Konten tentang Rencana Penutupan Pesantren di Indonesia Setelah Jokowi Bertemu Xi Jinping?

Sebuah akun Facebook membagikan dua gambar tangkapan layar berisi foto Megawati dan jajaran pejabat PDIP serta foto Jokowi bersama Presiden Cina Xi Jinping dengan klaim pembahasan penutupan pesantren. Dalam tangkapan layar pertama, memuat teks bahwa PDIP usul kepada pemerintah agar pesantren ditutup seluruh Indonesia. Sedangkan pada foto kedua memuat teks tentang hasil pertemuan Jokowi dan Xi Jinping.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

1 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

1 jam lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

2 jam lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

3 jam lalu

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

3 jam lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Warga Israel Bakar Markas Besar UNRWA di Yerusalem Timur

4 jam lalu

Warga Israel Bakar Markas Besar UNRWA di Yerusalem Timur

UNRWA menutup markas besarnya di Yerusalem Timur setelah warga Israel membakar perimeter gedung tersebut.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

4 jam lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

5 jam lalu

Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Komandan Hamas yang bertugas di Gaza tewas dalam serangan Israel. Belum ada konfirmasi dari Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

Top 3 dunia adalah kapal perang AS melintasi Selat Taiwan, pengiriman bom JDAM ditangguhkan hingga rumah kosong di Jepang menjamur.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

13 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya