CekFakta #212 Memantau Pemilu di Media Sosial

Jumat, 16 Juni 2023 22:21 WIB

Ilustrasi pemilu. REUTERS

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Di masa Pemilu, jagat maya pun menjadi ajang pertarungan antarkandidat. Apalagi menurut Digital News Report 2022 yang dirilis Reuters Institute, aplikasi perpesanan WhatsApp menempati urutan pertama aplikasi media sosial yang memiliki banyak pengguna, diikuti YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok.

Namun, jangan sampai Pemilu malah justru memanaskan situasi isi kepala kita. Agar waspada, seberapa penting memantau platform media sosial?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

CekFakta (29)

Memantau Pemilu di Media Sosial

Ciri khas gangguan informasi seputar Pemilihan Umum, adalah kabar kibul yang sengaja diciptakan untuk mempengaruhi keputusan warga negara dan hasil Pemilu dengan memperkeruh suasana. Motifnya pun beragam, salah satunya untuk mendulang keuntungan finansial alias cuan.

Menjelang Pemilu 2024 mendatang, pemantauan atau monitoring media sosial perlu dilakukan untuk menganalisis potensi sebaran gangguan informasi pada saat pemilihan umum. Dikutip dari buku “Gangguan Informasi, Pemilu, dan Demokrasi” oleh AJI Indonesia, topik hoaks yang dipantau bisa jadi berbeda berdasarkan fase Pemilu yang sedang berjalan.

Ada tiga fase dengan topik pantauan yang berbeda-beda, yaitu:

  1. Fase Kampanye: biasanya beredar narasi yang mendiskreditkan, bermuatan narasi ujaran kebencian, dan informasi yang dibuat bertujuan membingungkan pemilih.
  2. Fase Hari Pemungutan Suara: menekan suara kelompok tertentu melalui disinformasi atau ujaran kebencian; menyebarkan informasi menyesatkan soal teknis pemungutan suara (bagaimana cara memilih, kapan, dan dimana menggunakan hak suara).
  3. Fase Pasca-Pemungutan Suara: memunculkan keraguan terhadap integritas hasil pemungutan suara; menyebarkan informasi yang salah soal gugatan hasil pemilu, dan lain-lain.

Memang tak mudah untuk mengenali siapa saja di balik gangguan informasi yang perlu dipantau di media sosial. Selain aktor politik, media, dan influencer politik, orang-orang di balik hoaks ini bisa terdiri dari akun yang resmi, akun yang menunjukkan afiliasi tidak jelas, dan akun palsu alias fake account.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Haris Azhar Kritik Luhut karena Tidak Diberi Saham?

Sebuah akun Facebook membagikan narasi bahwa Haris Azhar mengkritik Luhut Binsar Pandjaitan lantaran tidak diberi saham Freeport. Akun tersebut mengunggah postingan sebuah tautan berita dan diberi keterangan: “Inilah kenapa saya susah percaya sama LSM, aktivis, dan Ormas. Semuanya UUD (ujung-ujungnya duit).” Akun ini juga menuliskan, “Si Azhar ini bukti bahwa aktivis itu kalau dikasih cuan, pasti diam, nggak dikasih ribut!”

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo melakukan verifikasi terhadap klaim tersebut dengan menggunakan pemberitaan media-media kredibel di Indonesia.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Jokowi Dapat Tawaran Jadi Sekjen PBB?

Video tentang Presiden Jokowi yang mendapatkan tawaran menjadi Sekjen Persatuan Bangsa-bangsa, beredar di media sosial Facebook. Video berdurasi 11 menit 70 detik itu menambahkan narasi “Langka Hanya Jokowi Presiden Indonesia Yang Ditawari Jadi Pemimpin Dunia”.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram



Berita terkait

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

1 hari lalu

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebar Hoaks

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

4 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

7 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

8 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

8 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

8 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

9 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

9 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

10 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

10 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya