CekFakta #196 Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

Jumat, 17 Februari 2023 17:00 WIB

Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Ukraina 10 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Invasi Rusia ke Ukraina hampir menginjak satu tahun lamanya. Meski terpaut jarak ribuan kilometer, dampak peristiwa ini juga berpengaruh pada kondisi ekonomi negara kita. Begitu pula hoaks seputar invasi Rusia, yang terasa dekat menghiasi lini masa media sosial rakyat Indonesia.

Alih-alih berbicara soal keberpihakan pada korban, narasi informasi yang beredar di Indonesia lebih kental membela agresor. Lalu, mengapa hoaks pro Rusia mencuri perhatian masyarakat kita?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Advertising
Advertising

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (15)

Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 silam, mis/disinformasi beredar di internet dengan beragam narasi. Berdasarkan Tim Cek Fakta Tempo saja, setidaknya ada 7 jenis narasi hoaks dengan benang merah yang sama: pro Rusia.

Simpati terhadap Rusia ini juga tercermin dari komentar para akademisi dan analisis di media massa Indonesia. Terlebih lagi di Indonesia, akademisi dengan latar belakang keilmuan yang kuat tentang kawasan pecahan Uni Soviet tersebut tidak banyak.

Dus, simpati terhadap agresor perang ini akibat kurangnya pemahaman konteks politik, sejarah, dan budaya di luar Asia Tenggara. Sehingga, secara umum akademisi, analis, dan masyarakat Indonesia berangkat dari cara pandang ala Indonesia, yakni netralitas.

“Tulisan di media terkait invasi Rusia itu biasanya hanya bicara soal pentingnya netralitas, tanpa melihat konteks sejarah yang begitu panjang. Sehingga Ukraina diharapkan ‘belajar’ berjalan di antara Rusia dan Eropa, seperti Indonesia berada di antara 2 kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan Cina,” ujar Radityo Dharmaputra, pengajar Studi Eropa Timur dan Rusia di Universitas Airlangga dalam seminar yang diadakan oleh AJI Indonesia.

Penyebar hoaks juga menggunakan anekdot yang menggambarkan kedua negara secara tidak proporsional. Misalnya, menggambarkan perang Rusia-Ukraina ini sebagai konflik antara suami (Rusia) dan istri (Ukraina). Ada pula narasi Rusia dan Ukraina kan, masih bersaudara sehingga tak seharusnya saling serang.

Selain itu, pandangan masyarakat Indonesia terhadap invasi Rusia ke Ukraina berbanding terbalik jika disandingkan dengan perang di kawasan Timur Tengah. Masyarakat kita, kata Radityo, sangat kritis terhadap kejahatan perang yang dilakukan Amerika Serikat ke Iraq, Afghanistan, maupun Palestina.

Namun simpati kepada Palestina tidak otomatis muncul saat peristiwa invasi Rusia. Begitu Ukraina mendapat bantuan dari AS dan NATO, masyarakat lalu mempersepsikan sebagai konflik kepentingan antara Rusia dan Amerika Serikat.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengedepankan aspek kemanusiaan daripada terjebak pada narasi hoaks yang memanfaatkan ilusi kebencian terhadap Amerika Serikat. Kita tak boleh lupa bahwa ada begitu banyak nyawa rakyat sipil biasa yang menjadi korban kebiadaban perang.

Dalam situasi perang, aktor jahat akan memanfaatkan kekacauan informasi. “Semakin kita diam saja, itulah yang diinginkan Rusia. Kita perlu mendengarkan lebih banyak dari sudut pandang korban apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Radityo.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Klaim Dr Anthony Fauci Ucapkan Vaksin Covid-19 Terbaik adalah Infeksi Langsung?

Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan narasi Dr Anthony Fauci menyatakan orang yang terkena coronavirus disease 2019 (Covid-19) berarti tidak perlu mendapat vaksin Covid-19, apalagi mendapatkan vaksin booster. Pernyataan itu diklaim berasal dari Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dari tahun 1984 hingga 2022 tersebut.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Berdasarkan penelusuran Tempo, pernyataan Dr. Anthony Fauci tersebut terjadi pada 2004 dan tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Narasi tersebut juga tidak menyertakan konteks situasi saat itu.

Potongan video yang diunggah ke Instagram tersebut berasal dari video wawancara Steve Scully dari jaringan TV C Span dengan Dr Anthony Fauci pada tanggal 1 Oktober 2004 dalam program Washington Journal. Wawancara interaktif televisi ini terkait wabah flu pada bulan Februari dan Mei 2004 di Amerika Serikat.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Pijat Jempol Kaki selama 5 Menit bisa Mengatasi Sakit Gigi?

Sebuah akun di Facebook mengunggah video pendek berjudul “Tips Atasi Sakit Gigi dalam 5 Menit”. Video itu memuat narasi sebagai berikut:

Titik untuk menghilangkan sakit gigi dalam 5 menit. Pertama, di bawah kuku jempol kaki. Kedua, di sudut kuku kaki. Untuk penekanannya dikasi hand body lotion, lalu tekan menggunakan punggung pena (seperti pada video). Pena di rolling selama 3 menit. Kemudian titik di tepi kuku jempol, ditekan selama 2 menit. Jadi totalnya 5 menit. Jika gigi kiri yang sakit, maka pijatlah bagian jempol kanan. Begitu juga sebaliknya.

Hasil pemeriksaan tim Cek Fakta Tempo menemukan informasi yang berbeda.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Baca selengkapnya

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

2 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya