CekFakta #182 Industri Hoaks Mengintai Centang Biru Berbayar Twitter

Senin, 14 November 2022 10:41 WIB

Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Pekan lalu, bos baru Twitter, Elon Musk, mengumumkan layanan langganan. Hanya dengan membayar USD 8 per bulan, para pengguna Twitter mendapatkan tanda centang biru verifikasi yang hampir sama dengan milik selebriti, tokoh publik, maupun jurnalis.

Skema bisnis baru ini memberi celah keuntungan bagi industri berita palsu.

Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap berbagai klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini, aneka klaim yang beredar memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Advertising
Advertising

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Industri Hoaks Mengintai Centang Biru Berbayar Twitter

Kabar fitur centang verifikasi biru bagi pelanggan yang membayar, mengejutkan warganet.

Awalnya, centang biru bisa diperoleh pengguna setelah melalui proses verifikasi. Kini, asalkan berlangganan Twitter Blue sebesar USD 8 per bulan, pengguna berbayar bisa mendapatkan lencana verifikasi yang persis sama dengan akun-akun terpercaya. Perbedaan bagaimana akun-akun itu memperoleh centangnya, baru terlihat jika kita mengklik tanda centang tersebut.

Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter

Tak lama, sejumlah akun mengunggah berita palsu, terutama yang berkaitan dunia olahraga dan pop culture. Sejauh ini, hoaks palsu sebagian besar baru berputar pada cerita olahraga atau budaya pop.

Dikutip dari Mashable, orang-orang menyaru menjadi LeBron James yang menuntut ditukar dari tim Lakers, Adam Schefter yang seolah-olah mengutip ESPN yang memberitakan pelatih Las Vegas Raiders dipecat. Ada juga akun yang berpura-pura menjadi Nintendo yang memposting gambar Mario sedang membalik burung.

Para pakar media sosial memperingatkan bahwa pemberian centang biru bagi siapapun yang mau membayar, berisiko membiakkan lebih banyak penipuan dan disinformasi di Twitter.

Dilansir Insider, fitur baru ini rentan disalahgunakan oleh pengguna berbayar untuk membual di balik centang birunya. Kit Chapman dari Falmouth University's School of Communication di Inggris mengatakan, centang verifikasi berkaitan dengan kredibilitas, bukan kemampuan seseorang membayar.

“Ini dapat berdampak buruk dalam mengenali sumber yang dapat dipercaya dan bereputasi. Dengan memperluas centang verifikasi ke semua orang, akun palsu dapat dibuat: siapa pun dapat mengubah foto dan nama mereka menjadi, katakanlah, Elon Musk - bayangkan itu terjadi dengan stiker terverifikasi di sebelahnya. Harus ekstra hati-hati agar tidak tertipu oleh yang palsu,” tegasnya.

Alhasil, kini kita mulai perlu berhati-hati terhadap cuitan akun-akun centang biru. Belum tentu mereka kredibel.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Bjorka kembali muncul. Kali ini dengan peretasan yang dilakukannya, membobol serta memperjual belikan lebih dari 44 juta data milik pengguna aplikasi MyPertamina. Bjorka seperti membuktikan ancaman yang pernah dilontarkan sebelumnya. Data terdiri dari, antara lain, nama lengkap, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, juga besar penghasilan. Jumlah data terkompresi sebesar 6 GB, atau 30 GB jika tak dikompresi.

Akun Bjorka membobol data aplikasi MyPertamina. Foto: MyPertamina

Twitter sedang berjuang keras melawan misinformasi politik dan posting berbahaya lainnya di yang terunggah di platformnya. Hal ini terjadi setelah Elon Musk memecat sekitar setengah dari tenaga kerjanya hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu AS.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

3 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

3 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

10 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

14 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

17 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

24 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

24 hari lalu

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Baca Selengkapnya

CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

31 hari lalu

CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

36 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya