TEMPO.CO, Jakarta -
Sastra
Cara Penerbit Buku Indie Bertahan di Era Internet
Penerbit buku indie bertahan di tengah gelombang besar informasi digital. Berbeda dengan penerbit besar yang menempatkan rugi-laba sebagai faktor penentu produksi, penerbit indie lebih didorong oleh idealisme untuk menghadirkan produk bacaan yang mereka anggap penting. Setiap penerbit independen punya pasar tersendiri sesuai dengan tema buku yang biasa mereka produksi. Dari buku Islam, sejarah, filsafat, hingga sastra. Bagaimana mereka mengatur produksi dan menutupi kerugian? Mengapa pembajakan buku mereka anggap sebagai ancaman terbesar?
Kala Penerbit Buku Kembang-Kempis Digembosi Pembajakan
Buku bajakan terus menjamur dan mengancam keberlanjutan banyak penerbit indie. Di mana celah hukumnya?
Film
Resensi Film It Ends with Us
Film Hollywood berjudul It Ends with Us tayang dengan semangat bangkit dari kekerasan dalam rumah tangga. Sinema ini berangkat dari novel populer karya Colleen Hoover dengan judul yang sama. Dengan modal sekitar Rp 385 miliar, film ini menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 3 triliun.
Cari Angin
Raja Jawa
Jokowi acap mengenakan busana adat kerajaan tanpa memaknai pada saat apa busana itu dipakai.
Baca selengkapnya di Koran Tempo:
Cara Penerbit Buku Indie Bertahan di Era Internet