Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #264 Tipu Daya Industri Rokok: Memproduksi Hoaks untuk Mengelabui Masyarakat

image-gnews
Seorang pria mencampur busa filter rokok yang telah dipisahkan dari puntung rokok di mesin penghancur industri di pabrik daur ulang puntung rokok di Noida, India 12 September 2022. Puntung-puntung rokok tersebut dikumpulkan dari jalan-jalan di Ibu Kota India. REUTERS/Anushree Fadnavis
Seorang pria mencampur busa filter rokok yang telah dipisahkan dari puntung rokok di mesin penghancur industri di pabrik daur ulang puntung rokok di Noida, India 12 September 2022. Puntung-puntung rokok tersebut dikumpulkan dari jalan-jalan di Ibu Kota India. REUTERS/Anushree Fadnavis
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Disinformasi tak hanya beredar dalam bentuk saling menjatuhkan antar lawan politik saat Pemilu atau penipuan berkedok artis bagi-bagi uang. Informasi palsu juga diembuskan oleh industri rokok untuk mengeruk untung dari ketidaktahuan masyarakat atas bahaya rokok yang sesungguhnya. Memperdaya dari sisi kesehatan maupun politik regulasinya.

Manipulasi informasi ini bagai senjata dengan beraneka racun; menjauhkan perokok aktif agar makin kuat keyakinannya dan tetap merokok, melemahkan keyakinan yang tidak merokok bahwa merokok membawa manfaat kesehatan, hingga mengelabui masyarakat dengan narasi industri rokok menolong ekonomi negara. Namun, motif apa yang sesungguhnya berada di balik itu? 

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Tipu Daya Industri Rokok: Memproduksi Hoaks untuk Mengelabui Masyarakat

Di era media sosial, disinformasi atau hoaks kini mengepung kita dari segala arah. Strategi inilah yang dimanfaatkan industri rokok untuk menebar jala disinformasi dengan berbagai narasi demi menutupi fakta bahwa rokok benar-benar berbahaya bagi kesehatan. Termasuk berpotensi mempengaruhi opini publik dan pengambil kebijakan demi melindungi industri rokok. 

Berdasarkan bank data disinformasi Komnas Pengendalian Tembakau bersama Masyarakat Anti fitnah Indonesia (Mafindo), terkumpul 100 disinformasi terkait produk tembakau dan industrinya yang tersebar di media sosial. Hoaks pendukung rokok ini kemudian dianalisis kelompok isu dan asal-usulnya. Dari situ terbukti ada upaya industri dan afiliasinya yang secara aktif memproduksi dan mendorong beredarnya disinformasi maupun misinformasi tentang produk tembakau.

Anggota Pengurus Komnas Pengendalian Tembakau, Tari Menayang mengatakan, selama ini masyarakat Indonesia dibohongi dengan rentetan narasi tentang industri tembakau sebagai pengusaha yang dermawan yang selama bertahun-tahun menopang ekonomi rakyat, berkontribusi luar biasa ke pembangunan lewat cukai dan pajak, banyak menyumbang kegiatan sosial, bahkan menjadi penjaga budaya Indonesia. 

“Narasi-narasi yang kemudian tersebar luas di media sosial ini harus diluruskan karena berdampak pada pandangan masyarakat terhadap produk zat adiktif dan industrinya, dan bahkan berpotensi menggiring opini para pejabat yang kemudian ragu-ragu membuat kebijakan pengaturannya,” ujarnya dalam diseminasi “Disinformasi Produk Tembakau di Media Sosial Berpotensi Menggiring Opini dan Mempengaruhi Kebijakan” secara daring, Rabu, 12 Juni 2024. 

Peneliti dari Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) UI, Risky Kusuma Hartono, Ph.D, menerangkan bahwa disinformasi mendorong orang untuk merokok, tetap merokok, dan menunda berhenti merokok. “Memang ada akun-akun sosmed penyebar misinformasi ini berasal dari perseorangan, yang mungkin bisa jadi mereka korban ketidaktahuan,” ujarnya.

Contoh narasi-narasi menyesatkan yang diproduksi para pendukung rokok dan industri rokok ini beragam. Dari aspek kesehatan, mereka menyebarkan hoaks seperti di antaranya: rokok tidak menyebabkan kecanduan bahkan membuat rileks (padahal efek rileks tersebut adalah tanda kecanduan) dan atau rokok elektrik tidak berbahaya (padahal berbahaya).

Hoaks juga menyasar aspek ekonomi. Narasi disinformasi yang paling kencang didengungkan adalah industri rokok menyumbang besar bagi pendapatan negara dan pengendalian tembakau justru memiskinkan petani. “Padahal konsumen sendiri yang membayar cukai, bukan industri. Dan yang memiskinkan negara adalah rokok. Setiap 1% kenaikan belanja rokok meningkatkan 6% kemiskinan,” ujar Risky.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Minum Air Dingin Sebelum Mandi Mengurangi Risiko Stroke?

Sebuah video beredar di Facebook berisi klaim bahwa minum air dingin sebelum mandi air dapat mengurangi risiko stroke. Konten tersebut menyebut bahwa kematian di dalam kamar mandi dipicu karena langsung mengguyur air dingin di kepala. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Dikutip dari pemeriksa fakta AAP, Juru bicara Royal Australian College of General Practitioners (RACGP) Dr Mark Morgan, narasi minum air dingin sebelum mandi bisa mengurangi risiko stroke adalah klaim keliru. RACGP adalah organisasi dokter umum perkotaan dan perdesaan di Australia.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Benarkah Lingkaran Merah pada Gas Elpiji sebagaio Penanda Ledakan??

Sebuah konten beredar di media sosial dengan klaim lingkaran merah pada tabung gas elpiji diklaim sebagai penanda bahwa tabung gas tersebut rawan meledak. Klaim tersebut beredar disertai sebuah foto yang memperlihatkan tabung gas dengan lingkaran merah, serta narasi: “Mungkin kita mengira lingkaran merah yang terdapat di tengah tabung lpg itu hanya variasi warna saja. jika dugaan seperti itu  salah besar.!!! lingkaran merah itu memiliki fungsi yang penting.. yaitu sebagai tanda untuk rambu2 menandakan gawat darurat (l3d4k4n),” bunyi klaim pada foto tersebut.

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial didominasi oleh klaim soal kesehatan dan pengobatan alternatif. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram 

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #265 Was-was Sindikat Perdagangan Orang di Balik Penipuan dan Judi Online

4 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
CekFakta #265 Was-was Sindikat Perdagangan Orang di Balik Penipuan dan Judi Online

Was-was Sindikat Perdagangan Orang di Balik Penipuan dan Judi Online


10 Juni Hari Media Sosial, Pencetusnya Sama dengan Penggagas Hari Pelanggan Nasional

16 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial (Medsos).
10 Juni Hari Media Sosial, Pencetusnya Sama dengan Penggagas Hari Pelanggan Nasional

10 Juni diperingati sebagai Hari Media Sosial. Di Indonesia, peringatan dilakukan sejak 10 Juni 2015. Siapa pencetusnya?


CekFakta #263 Waspada Operasi Disinformasi Menggunakan Kecerdasan Buatan

18 hari lalu

Ilustrasi OpenAI. REUTERS/Dado Ruvic
CekFakta #263 Waspada Operasi Disinformasi Menggunakan Kecerdasan Buatan

OpenAI, baru-baru ini mengungkapkan bahwa model kecerdasan buatan (AI) buatan mereka disalahgunakan untuk menyebar disinformasi.


CekFakta #262 Hati-hati, Hoaks Penipuan Berkedok Artis Bagi-bagi Duit Hasil Editan

25 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
CekFakta #262 Hati-hati, Hoaks Penipuan Berkedok Artis Bagi-bagi Duit Hasil Editan

Penipuan online yang mencatut atau memanipulasi tokoh-tokoh publik semakin banyak serta meresahkan.


Angkat Tema Cek Fakta, Politeknik Tempo Raih Juara 3 Parade Jurnalistik Epicentrum 2024

30 hari lalu

Mahasiswi Politeknik Tempo raih Juara 3 Parade Jurnalistik Epicentrum 2024
Angkat Tema Cek Fakta, Politeknik Tempo Raih Juara 3 Parade Jurnalistik Epicentrum 2024

Kemenangan tim APA menjadi awal dari perjuangan mahasiswa Produksi Media Politeknik Tempo untuk memperbaiki tingkat literasi di kalangan anak muda.


CekFakta #261 Hoaks Kesehatan Masih Beredar, Lebih dari Sekadar Minimnya Literasi

33 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
CekFakta #261 Hoaks Kesehatan Masih Beredar, Lebih dari Sekadar Minimnya Literasi

hoaks seputar kesehatan seolah tak ada habisnya.


CekFakta #260 Tantangan dan Upaya Pemeriksaan Fakta

39 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #260 Tantangan dan Upaya Pemeriksaan Fakta

Pemeriksaan fakta berkembang seiring dengan pertumbuhan infrastruktur digital dan media sosial. Sehingga ikut menemui beragam tantangan.


Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

41 hari lalu

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema
Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.


CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

46 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebar Hoaks


Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

49 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.