Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #244 Mengenali Perbedaan Bahasa Fakta dan Opini

image-gnews
Dalam membaca informasi yang Anda terima, sebaiknya libatkan nalar dan perhatikan kata khusus yang tertulis. Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi.Lalu apa saja sih ciri-ciri fakta, dan apa pula ciri-ciri opini?Mari kita cek faktanya!
Dalam membaca informasi yang Anda terima, sebaiknya libatkan nalar dan perhatikan kata khusus yang tertulis. Kalimat yang bersifat subjektif biasanya menggunakan kata-kata opini atau prediksi.Lalu apa saja sih ciri-ciri fakta, dan apa pula ciri-ciri opini?Mari kita cek faktanya!
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Bercampurnya opini dengan fakta, kerap membuat kita bingung. Sebagai warga negara, kita tentu ingin memperoleh informasi sesuai fakta selama masa kampanye Pemilu 2024. Namun tak dipungkiri, ada peserta Pemilu 2024 yang berupaya mempersuasi kita menggunakan bahasa opini tanpa menyuguhkan bukti dan informasi valid apapun. 

Lalu, bagaimana kita membedakan bahasa fakta dan opini? Dan apa beda obyektif dan subyektif?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (56)
Mengenali Perbedaan Bahasa Fakta dan Opini

Salah satu cara membedakan fakta dan opini adalah dengan melihat bahasa yang digunakan. Bahasa membantu kita memutuskan apakah suatu pernyataan didukung dengan bukti dan diverifikasi dengan cara tertentu. Atau, menunjukkan adanya sudut pandang, penilaian, atau keyakinan seseorang dalam pernyataan itu.

Oleh sebab itu, menurut Ohio State University, bahasa fakta menggunakan informasi yang obyektif yang mencerminkan suatu temuan penelitian atau perspektif lain yang tidak bias. Misalnya: “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup aktif mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.” Atau “Studi dari Brown University Medical School menunjukkan bahwa orang berusia dua puluhan mengonsumsi 25 persen lebih banyak makanan cepat saji pada usia ini dibandingkan saat mereka remaja.”

Sedangkan opini menggunakan kalimat subyektif. Sebab informasi subyektif menyajikan perspektif atau interpretasi seseorang atau organisasi yang bisa bertujuan untuk mendistorsi.

Ada pula opini yang disertai dengan informasi obyektif. Contoh: “Pada usia tiga puluhan, wanita seharusnya menambah persediaan kalsium untuk memastikan tulang yang kuat dan padat serta mencegah osteoporosis di kemudian hari.” Kata “seharusnya” menjadikan kalimat ini menjadi subyektif, karena mengambil kesimpulan.

Versi obyektif dari pernyataan itu jika berbentuk: “Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mulai mengkonsumsi kalsium pada usia 30-an, memiliki kepadatan tulang yang lebih kuat dan dampak osteoporosis yang lebih sedikit dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi kalsium sama sekali.” Kalimat ini menggambarkan kemungkinan ada data studi lain tentang efek samping konsumsi kalsium. 

Dikutip dari BBC Skillwise, fakta dan opini bisa dimanipulasi. Opini juga bisa disajikan seolah-olah sebagai fakta dengan menggunakan bahasa fakta. Contohnya: “DPRD kota menyatakan bahwa sebagian besar warga tidak menginginkan pengembangan sistem jalan satu arah”.

Meskipun fakta diungkapkan menggunakan bahasa fakta seperti contoh di atas, kita mesti berhati-hati. Sebab, pernyataan dari DPRD itu hanya menunjukkan argumen yang lemah dan sepihak. DPRD mungkin secara faktual mengatakan peningkatan jumlah jalan satu arah, namun bukan berarti warga benar-benar disurvei dan tanggapan mereka dicatat. 

Pada akhirnya, kita sebagai pembaca, sebaiknya jeli.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Rekaman Suara Surya Paloh Memarahi Anies Baswedan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beredar melalui pesan singkat, media sosial TikTok, akun Facebook ini dan ini, sebuah rekaman suara dengan klaim bahwa itu adalah saat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem memarahi Anies Baswedan terkait debat capres dan cawapres Pemilu 2024.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi rekaman audio tersebut dengan menggunakan tools dan pernyataan resmi Tim Kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Hasil pemeriksaan dengan pendeteksi suara AI  menyimpulkan kemungkinan besar file audio dibuat dengan AI dengan probabilitas 60-70%. Keaslian Rekaman suara ini juga telah dibantah oleh partai Nasdem.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Mengenali Ciri-Ciri Hoaks lewat Pemainan Vaksin HOX

Menyaring informasi sebelum membagikannya kembali menjadi penting untuk menangkal sebaran hoaks. Permainan ini akan membiasakan Anda mengenali ciri-ciri hoaks agar tidak mudah terpapar di masa depan. HOX merupakan nama vaksin yang dipilih sebagai nama permainan. Sehingga bisa dibaca H.O.X atau HOX mengacu pada kata Hoaks/Hoax.

Main di sini!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial, dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Catatan Ketua MPR RI: Urgensi Matra Siber dan Rapuhnya Insfrastruktur Keamanan Siber

2 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dok. MPR
Catatan Ketua MPR RI: Urgensi Matra Siber dan Rapuhnya Insfrastruktur Keamanan Siber

Era digitalisasi yang tumbuh pesat mendesak negara untuk serius memperhatikan aspek keamanan siber atau cyber security.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

6 hari lalu

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus (kiri) menyampaikan pesan saat mengunjungi Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di Menteng, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus itu dalam rangka menemui para penerima manfaat organisasi amal termasuk penyandang disabilitas dan kaum tidak mampu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

Paus Fransiskus tak hanya sebagai pemimpin spiritual pemeluk Katolik di dunia, tapi juga pionir yang membawa reformasi bagi Vatikan.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

12 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

19 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter


CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

26 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

beragam siasat dilakukan para pelaku online scam alias penipuan daring dalam mencari mangsa. Ada yang bernama "investasi", "kemitraan", "undian".


9 Fakta tentang Hiu yang Mungkin Belum Anda Ketahui

27 hari lalu

Ilustrasi konservasi Hiu Paus.
9 Fakta tentang Hiu yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Meski dianggap sebagai penguasa laut yang paling ditakuti, ada banyak fakta menarik dan unik tentang hiu.


13 Agustus Diperingati Hari Kidal Sedunia, Ini 6 Fakta Orang Kidal

29 hari lalu

Sejumlah anak-anak memindahkan bola dengan tangan kirinya saat peringatan Hari Kidal Internasional di provinsi Hefei, Anhui. chinadaily.com.cn
13 Agustus Diperingati Hari Kidal Sedunia, Ini 6 Fakta Orang Kidal

Berikut fakta-fakta tentang orang kidal yang yang tidak banyak orang ketahui.


8 Fakta Unik Kucing yang Harus Anda Ketahui

29 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
8 Fakta Unik Kucing yang Harus Anda Ketahui

Berikut delapan fakta menarik tentang kucing yang akan membuat Anda semakin kagum dengan hewan berbulu ini.


CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

33 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

Disinformasi punya kemampuan yang berbahaya: menebar kebencian dan memecah belah masyarakat.