LAPORAN UTAMA
27 Desember 2022
Lima Tokoh Tempo 2022
Perlawanan terhadap kekerasan seksual sama tuanya dengan kejahatan ini. Tapi adat dan tradisi hingga tafsir agama membentuk budaya patriarki yang menjadi tembok perlindungan. Majalah ini memilih lima pendamping korban kekerasan seksual—satu tema yang makin marak belakangan ini—sebagai Tokoh Tempo 2022.
Mereka konsisten dan gigih meski tak ada kamera yang menyorot kiprah mereka. Para perempuan ini tahan dengan ancaman, perundungan, hingga persekusi secara fisik dan psikis. Mereka kukuh melangkah atas nama kemanusiaan dan keadilan.
Di lingkungan para perempuan ini, kejahatan seksual tak lagi tabu dibicarakan karena tak sesuai adat, tradisi, bahkan agama. Pelan-pelan advokasi mereka mengikis budaya patriarki yang melekat dalam ingatan tiap orang Indonesia.
Kini para korban berani bicara dan membawa kasus mereka ke ranah hukum. Disahkannya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual bukan akhir perjuangan, justru awal Indonesia selangkah lebih beradab.
Kami menyajikan kisah lima perempuan pemberani yang memilih jalan sunyi melawan kekerasan seksual ini dalam Laporan Khusus Tokoh Tempo 2022. Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
Lima Perempuan Pemberani
Lima Tokoh Tempo 2022 ini gigih dan konsisten mendobrak tembok kekerasan seksual meski kerap mendapat beragam ancaman dan tekanan. Simak kisah lima perempuan pemberani ini.
Ana Abdillah
- Ia mendampingi korban kekerasan seksual sejak menjadi mahasiswa. Kerap diancam di media sosial dan dunia nyata.
- Ana Abdillah berkampanye stop kekerasan seksual di pesantren. Menggali pengetahuan dari Al-Quran.
Saraiyah
- Ia mendampingi para perempuan dan anak korban kekerasan seksual di Lombok Utara. Berhadapan dengan tradisi suku Sasak yang sangat kuat.
- Saraiyah memberikan penyuluhan pencegahan kekerasan seksual dan pernikahan anak lewat radio komunitas. Membuka konsultasi lewat udara.
Joan Patricia Walu Sudjiati Riwu Kaho
- Ia bertransformasi dari penyintas kekerasan seksual menjadi advokat yang mengupayakan keadilan bagi para korban.
- Puput Riwu Kaho dan LBH Apik Kupang memberikan pelatihan paralegal bagi masyarakat akar rumput. Mendekatkan pelayanan bantuan hukum kepada masyarakat.
Fransiska Imakulata
- Suster ini menjadi nakhoda baru divisi Perempuan Relawan untuk Kemanusiaan Flores (Truk-F) yang gigih melawan kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Sempat menangani kasus kekerasan seksual yang melibatkan pastor.
- Fransiska Imakulata dan Tim Relawan untuk Kemanusiaan Flores (Truk-F) memberikan layanan pengaduan kekerasan seksual berbasis komunitas.
Tawaja Ramzia Djanoan
- Ona Djanoan mendampingi perempuan korban kekerasan seksual di pulau terluar Indonesia. Ia merintis LBH Perempuan dan Anak di Maluku Utara.
- Di Morotai, ada tradisi membayar denda bagi pelaku kekerasan seksual. Ona Djanoan berupaya membalikkannya.
KOLOM
- Akar Kekerasan Seksual
Mengapa kekerasan seksual jarang dibicarakan? - Ruang Pengap Budaya Patriarki
Mendobrak ruang pengap untuk peradaban.