Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lumpur Nikel di Pulau Obi

Reporter

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Iklan

SATU BUMI
11 Februari 2022

Lumpur Nikel di Pulau Obi

Kerusakan lingkungan karena aktivitas tambang nikel tidak hanya terjadi di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara seperti yang dilaporkan Tempo dalam liputan investigasi dua pekan lalu. Lumpur dari penambangan bijih nikel dan operasional smelter atau pabrik pengolahan nikel, juga menimbulkan petaka bagi warga Desa Kawasi di Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Lumpur tersebut terbawa air hujan dan masuk ke anak-anak sungai yang mengalir sampai ke laut.

Di pesisir Kawasi, endapan lumpur menutupi terumbu karang yang menjadi rumah ikan-ikan karang. Padahal, perairan Kawasi menurut pengakuan nelayan di sana, juga merupakan wilayah tangkapan ikan pelagis—kelompok ikan yang hidup di dekat permukaan air laut seperti tuna, cakalang dan tenggiri. Selain ikan, nelayan Kawasi juga kerap memanen teripang atau timun laut. Namun, sejak adanya tambang nikel, ikan karang, ikan pelagis dan teripang menghilang entah ke mana.

Kekayaan alam berupa aneka jenis ikan itu membuat pemerintah provinsi Maluku Utara pada 2018 menerbitkan peraturan daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang menetapkan perairan Kepulauan Obi sebagai zona perikanan tangkap. Namun, setelah tangkapan ikan berkurang drastis membuat banyak nelayan terpaksa beralih profesi menjadi buruh kasar di perusahaan-perusahan tambang. Mereka tidak punya pilihan lain.

Kami datang ke Kawasi, desa yang berada di timur Pulau Obi—pulau terbesar dalam gugusan Kepulauan Obi—untuk melihat langsung kondisi lingkungan yang tercemar lumpur tambang nikel. Di Kawasi, desa seluas 13.379 hektare yang langsung menghadap Laut Maluku itu, bercokol tujuh perusahaan tambang nikel, tiga tambang di antaranya merupakan anak usaha Harita Group milik taipan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.

Kami menemukan pencemaran lumpur tambang tidak hanya terjadi di pesisir Kawasi, juga di kawasan mangrove, anak-anak sungai, dan juga sumber mata air di bawah air terjung yang terletak 500 meter di sebelah timur laur permukiman Kawasi. Pencemaran laut itu, telah pula memakan korban, yakni biota laut. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan Pusat Studi Akukultur Universitas Khairun, kerusakan itu akibat terpapar unsur logam berat yang konsentrasinya melampaui baku mutu.

Selamat membaca!

Dody Hidayat
Redaktur Utama

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasi Terjebak Lumpur Nikel

Bagaimana laut Obi menjadi keruh setelah datang ke sana perusahaan penambangan dan pemurnian bijih nikel.

Suap dan Permainan Izin Nikel
Politikus, pengusaha, pejabat, hingga mantan aktivis menafsirkan aturan soal izin penambangan nikel dari ketentuan yang lemah. Ada suap di tiap tahapnya.

Deforestasi Penambangan Nikel
Hutan Sulawesi hilang setengah juta hektare akibat penambangan nikel. Tak bisa kembali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Faisal Basri: Semasa Hidup Lantang Kritik Kebijakan Penghiliran Nikel Jokowi

3 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Mengenang Faisal Basri: Semasa Hidup Lantang Kritik Kebijakan Penghiliran Nikel Jokowi

Semasa hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai ekonom yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya soal hilirisasi nikel.


Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

3 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

Tak hanya aktif di X , Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Simak puisi terakhirnya berikut ini.


Tambang Nikel di Halmahera Dinilai Turunkan Daya Dukung Lingkungan

10 hari lalu

Foto udara permukiman warga yang terendam banjir di Desa Lukulamo, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu, 27 Juli 2024. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Maluku Utara meminta pemerintah daerah agar menetapkan status darurat bencana banjir di Kabupaten Halmahera Tengah. ANTARA/Andri Saputra
Tambang Nikel di Halmahera Dinilai Turunkan Daya Dukung Lingkungan

Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat menilai tambang nikel di Halmahera menjadi salah satu ancaman karea menurunkan daya dukung lingkungan.


AEER: Industri Nikel di Halmahera Tengah Mencemari Lingkungan

10 hari lalu

Ilustrasi PLTU. Antaranews.com
AEER: Industri Nikel di Halmahera Tengah Mencemari Lingkungan

Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) protes industri nikel di Halmahera Tengah yang masih menggunakan pembangkit PLTU. Mencemari lingkungan.


Pertambangan Nikel di Halmahera Dinilai Overproduksi dan Melampaui Daya Dukung Lingkungan

10 hari lalu

Pemandangan lokasi tambang nikel milik PT Vale di Sorowako, Provinsi Sulawesi Selatan, 29 Maret 2023. PT Vale telah memproduksi nikel secara komersial di Sorowako sejak 1978. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Pertambangan Nikel di Halmahera Dinilai Overproduksi dan Melampaui Daya Dukung Lingkungan

AEER mendesak pemerintah untuk melakukan moratorium dan evaluasi atas izin tambang nikel di wilayah Daerah Aliran Sungai Ake Kobe, Halmahera


AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah: Merusak Lingkungan, Pemicu Banjir

10 hari lalu

Sejumlah anak bermain menggunakan pelampung dari ban bekas saat banjir di Desa Lukulamo, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin, 22 Juli 2024. Banjir yang terjadi sejak Minggu (21/7) akibat hujan deras itu menyebabkan Sungai Kobe meluap sehingga sebanyak empat desa terendam yaitu Desa Lukulamo, Lelilef Woebulan, Woekob dan Desa Woejerana. ANTARAFOTO/Andri Saputra
AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah: Merusak Lingkungan, Pemicu Banjir

Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) protes industri nikel di Halmahera Tengah yang dianggap merusak lingkungan dan memicu banjir.


Penjelasan Lengkap Bos Vale soal Tuduhan Praktik Dirty Nickel di RI

12 hari lalu

Febriany Eddy. Instagram/PT Vale Indonesia
Penjelasan Lengkap Bos Vale soal Tuduhan Praktik Dirty Nickel di RI

Bos PT Vale Indonesia Tbk. buka suara ihwal isu praktik dirty nickel yang dituduhkan pada industri pengolahan nikel di Indonesia.


Menteri Basuki Sebut Hidup di IKN Tambah Umur 10 Tahun karena Alam Terjaga, Forest Watch: 22 Ribu Hutan Dibabat

18 hari lalu

Presiden Jokowi (ketiga kiri) berbincang dengan Menpora Dito Ariotedjo (kedua kiri) dan Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono saat meninjau lapangan pusat pelatihan nasional PSSI di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Selasa, 13 Agustus 2024. ANTARA/Sigid Kurniawan
Menteri Basuki Sebut Hidup di IKN Tambah Umur 10 Tahun karena Alam Terjaga, Forest Watch: 22 Ribu Hutan Dibabat

Menteri Basuki mengatakan hidup di IKN bisa nambah umur 10 tahun karena lingkungan terjaga, tapi Forest Watch mengungkap 22 ribu hutan dibabat


Pemerintah Bagi-bagi Izin Tambang, Ganjar Pranowo: Kalau Pengelolaannya Anti KKN, Indonesia Kaya Raya

19 hari lalu

Ketua Umum Keluarga Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo saat berbicara dalam peluncuran buku Menuju Indonesia Emas di UGM Yogyakarta, Senin 19 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pemerintah Bagi-bagi Izin Tambang, Ganjar Pranowo: Kalau Pengelolaannya Anti KKN, Indonesia Kaya Raya

Mantan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyoroti soal kebijakan Pemerintah yang belakangan gencar bagi-bagi izin tambang.


Peluncuran Buku Menuju Indonesia Emas, Ganjar Singgung Hilirisasi Nikel

19 hari lalu

Pembahasan Buku Menuju Indonesia Emas di UGM, Senin, 19 Agustus 2024. (UGM)
Peluncuran Buku Menuju Indonesia Emas, Ganjar Singgung Hilirisasi Nikel

Terbukanya hilirisasi penambangan nikel harus dibarengi dengan tata kelola yang lebih baik.