Para Bohir Ekspor Pasir Laut

Reporter

Nur Haryanto

Editor

Nur Haryanto

Senin, 30 September 2024 05:35 WIB

Pembaca,

Bagi para politikus, Indonesia adalah sebuah proyek besar. Bukan untuk nilai-nilai kebangsaan, melainkan dikeruk sampai habis. Setelah ruang udara, perut bumi, perairan, kini dasar laut pun akan dikeruk untuk diperdagangkan. Presiden Joko Widodo menyebut pengerukan dalam aturan yang ia tandatangani itu bukan pasir laut, melainkan sedimen.

Pernyataan itu manipulatif dan berbau pembohongan publik. Pasir laut adalah sedimen, meski bercampur lumpur. Jika ia dikeruk laut akan rusak, biota akan tumpas, ekosistem perairan akan merana. Ujung-ujungnya, laut yang rusak akan menyebabkan bencana. Sebab, laut menyerap 25 persen emisi karbon yang diproduksi di daratan. Emisi karbon adalah sumber utama pemanasan global ketika berubah menjadi gas rumah kaca yang tak terserap ekosistem bumi.

Akibat dampak yang tak terperikan itu, kebijakan mengeruk sedimentasi laut sejak 1970-an itu dikurangi di era Presiden Megawati Soekarnoputri lalu dihentikan secara total di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di era Jokowi, setelah ulang-alik dibahas selama dua tahun, pengerukan dan ekspor pasir laut kembali dibuka.

Tak jelas apa tujuannya. Namun, sejumlah analisis menyebutkan, pembukaan ekspor pasir laut itu sebagai “tukar-guling” dengan keinginan Singapura yang terus mereklamasi pantainya untuk meluaskan daratan. Negara pulau ini butuh ruang lebih luas untuk menampung investasi jasa yang datang ke sana. Perkantoran butuh daratan yang kian penuh akibat populasi manusia yang bertambah.

Presiden Jokowi berhasrat segera mewujudkan mimpinya membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur. Sangat sedikit investor yang berminat menanamkan uangnya di sana karena tak jelas pembangunan dan masa depannya. Selain jumlah penduduk yang sedikit—sehingga tak ekonomis secara bisnis—Penajam-Paser juga bukan sentra industri yang menjanjikan perniagaan.

Maka, ekspor pasir laut dibuka agar Singapura mau mengucurkan uangnya ke sana. Dari hukum ekonomi, mungkin cara ini masuk akal. Masalahnya, ketika aturan ekspor pasir laut ini dibuka, para politikus di sekitar kekuasaan segera melahapnya.

Liputan kami pekan ini mengungkap siapa saja politikus-cum-pengusaha yang bersiap menangguk untung ekspor pasir laut. Mereka adalah politisi di sekitar kekuasaan, baik parlemen maupun eksekutif. Mereka mendirikan perusahaan yang siap masuk bisnis penambangan pasir dan mengekspornya.

Orkes ekspor pasir laut juga dijalankan dengan mulus oleh dua menteri Jokowi yang berperan menggodok aturan penambangan pasir laut ini. Mereka berdalih akan mengutamakan kepentingan dalam negeri sebelum menjualnya ke luar negeri. Tapi siapa yang butuh pasir laut di dalam negeri?

Akal-akalan ini makin terasa memualkan. Ketika ekonomi gagal, ketika pengangguran bertambah, ketika peta jalan pembangunan malah merusak lingkungan, para politisi tak henti-henti berbuat lancung memperkaya diri dan kroninya. Selamat membaca.

Bagja Hidayat
Wakil Pemimpin Redaksi

Para Bohir Ekspor Pasir Laut Indonesia

Sebaran Lokasi Sedimentasi Pasir Laut Indonesia

Persaingan Dua Menteri Jokowi Pembukaan Ekspor Pasir Laut

Hitung-hitungan Singapura Membeli Pasir Laut Indonesia

Untung-Rugi Ekspor Pasir Laut bagi Indonesia

Saling Dongkel Pucuk Nahdliyin Akibat Konflik PKB dengan PBNU

Indonesia Masuk Perangkap Negara Berpendapatan Menengah. Kenapa?

Kapal Pinisi yang Hampir Punah

Berita terkait

PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

6 jam lalu

PBNU Sarankan GP Ansor Urungkan Niat Laporkan Suswono ke Polisi

Menurut Ketua PBNU, permintaan maaf dari Suswono cukup menyelesaikan permasalahan atas pernyataan janda kaya yang dinilai merendahkan agama Islam.

Baca Selengkapnya

Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

1 hari lalu

Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

Pemegang paspor Singapura menikmati akses bebas visa ke 195 dari 227 tujuan, menurut indeks yang dirilis pada bulan Oktober oleh Henley & Partners.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

Top 3 dunia adalah perusahaan Singapura kena sanksi AS, Israel naikkan anggaran perang hingga Mossad terlibat skandal di Italia.

Baca Selengkapnya

Negara Alami Kerugian Rp 925,2 Miliar Akibat Pencurian Pasir Laut

2 hari lalu

Negara Alami Kerugian Rp 925,2 Miliar Akibat Pencurian Pasir Laut

Celios memaparkan data terbaru tentang kerugian yang dialami negara akibat pencurian pasir laut di perairan Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Studi Celios: Kegiatan Tambang Pasir Laut Memicu Penurunan Produksi Ikan Tangkap

3 hari lalu

Studi Celios: Kegiatan Tambang Pasir Laut Memicu Penurunan Produksi Ikan Tangkap

Riset Celios menyatakan kegiatan penambangan pasir laut mengakibatkan penurunan produksi perikanan tangkap

Baca Selengkapnya

Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

3 hari lalu

Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

Untuk pemegang Permanent Resident Singapura, wilayah Kepri yang dapat dikunjungi mencakup Batam, Bintan, dan Karimun

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

3 hari lalu

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia

Baca Selengkapnya

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

4 hari lalu

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

Hubungan Gus Ipul dan Cak Imin sempat memanas imbas 'perseteruan' PBNU dan PKB.

Baca Selengkapnya

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

4 hari lalu

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

Cak Imin dan Gus Ipulsiap bekerja sama dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

BPOM Singapura Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi

4 hari lalu

BPOM Singapura Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi

Anggur Shine Muscat di Singapura aman untuk dikonsumsi berdasarkan hasil pengujian lembaga konsumen negara tersebut.

Baca Selengkapnya