Konflik Terbuka Jokowi dan Megawati, dari Kasus Hukum hingga Pilkada 2024

Senin, 5 Agustus 2024 12:35 WIB

Konflik elite PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi makin terbuka. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kejengkelannya atas perilaku penguasa.

TEMPO.CO, Jakarta -

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Halo pembaca,

Arena politik makin panas saja, terutama karena konflik elite PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi yang makin terbuka. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato rapat kerja Partai Perindo terang-terangan mengungkapkan kejengkelannya atas perilaku penguasa. Ia tak terima elite-elite partai diusut pelbagai perkara hukum hingga calon-calon kepala daerah dihambat.

Sebetulnya, konflik ini bagus. PDIP sudah saatnya berpikir untuk mengambil langkah tegas beroposisi kepada pemerintahan. Masih ada dua bulan pemerintahan Jokowi. Jika Megawati benar-benar marah, ia seharusnya memerintahkan menteri dari partainya untuk mundur. Dengan begitu, PDIP serius menyelamatkan demokrasi yang makin masuk jurang.

Advertising
Advertising

Dalam demokrasi penting ada oposisi, yang berperan mengontrol pemerintah. Koalisi besar yang dibangun Jokowi di DPR terbukti membuat kuasa pemerintah makin eksesif. Fungsi check and balances DPR menghilang. DPR hanya sekumpulan orang partai yang jadi tukang stempel keinginan pemerintah.

Mereka tak berkutik meski pemerintahan Jokowi ugal-ugalan menjalankan kekuasaan, menabrak norma dan etika, bahkan mengakali hukum demi melanggengkan kekuasaan. Anggota DPR tak hanya membebek, tapi melayani apa pun yang diinginkan Jokowi asal bisa mengecap kue kekuasaan.

Prinsip demokrasi adalah menahan diri memakai kekuasaan, betapa pun sah secara hukum. Seorang presiden berhak mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen jika ia merasa buntu dengan negosiasi politik. Tapi, sekali hak itu dipakai, ia terjerumus pada otokrasi. Di era Jokowi, jangankan menahan diri, ia menghancurkan sistem hukum yang menopang demokrasi itu untuk mendukung hasratnya berkuasa.

Anggota DPR pasti tahu soal prinsip itu. Tapi, sewaktu masih mesra dengan Jokowi, PDIP juga punya andil melemahkan institusi-institusi demokrasi. Mereka turut melemahkan KPK, setuju mengesahkan UU Cipta Kerja, bahkan tanpa kritik mendukung proyek Ibu Kota Nusantara.

Kini setelah bersimpang jalan dengan Jokowi, PDIP marah. Terutama karena aparatur hukum agresif memeriksa elite-elite PDIP dalam kasus korupsi. Itu bagus. Hukum harus ditegakkan. Namun, ketika konflik memuncak, apa yang dilakukan KPK, jaksa, polisi itu menunjukkan kekuasaan benar-benar memakai alat negara untuk kepentingan politik.

Jadi, ada bagusnya konflik PDIP-Jokowi ini. Publik kini mendapat saluran kritik melalui orang politik, yang absen selama 10 tahun terakhir. Elite-elite PDIP kini lantang mengkritik kekuasaan Jokowi. Seyogianya, sikap itu harus terus dilakukan PDIP di era Presiden Prabowo Subianto yang didukung Jokowi. Biar telat asal tobat.

Salam,

Bagja Hidayat

Wakil Pemimpin Redaksi

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Perbedaan jalan politik membuat konflik Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri memuncak. Kasus hukum hingga kepala daerah.

Resep Khusus Melawan Jagoan Jokowi di Pilkada Serentak

Pertarungan dalam pemilihan presiden berpotensi terjadi lagi dalam pemilihan kepala daerah. PDIP bertekad melawan jagoan Jokowi.

Hukum

Mereka yang Terlibat Korupsi APD di Masa Pandemi Covid-19

KPK menetapkan tiga tersangka korupsi APD. Ada peran pejabat tinggi lain.

Ekonomi

Cerita Tarik Ulur Muhammadiyah Menerima Jatah Tambang

Sikap kader dan pengurus Muhammadiyah terbelah soal jatah konsesi tambang. Ada bisikan pemerintah dan pengusaha.

Lingkungan

Penyebab Kematian Beruntun Pesut Mahakam

Lima pesut mahakam mati dalam enam bulan terakhir. Tiga bangkai ditemukan di dalam kawasan konservasi.

Selingan

Catatan Perang dan Pengasingan Imam Bonjol

Naskah Imam Bonjol dan putranya diakui UNESCO sebagai Memory of the World.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo:

Konflik Terbuka Jokowi-Mega

Resep Khusus Melawan Jagoan Jokowi di Pilkada Serentak

Mereka yang Terlibat Korupsi APD di Masa Pandemi Covid-19

Cerita Tarik Ulur Muhammadiyah Menerima Jatah Tambang

Penyebab Kematian Beruntun Pesut Mahakam

Catatan Perang dan Pengasingan Imam Bonjol

Berita terkait

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

1 jam lalu

Presiden Jokowi Sahkan Pemberlakuan Visa Bebas Kunjungan, Ini Daftar 13 Negaranya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi memberlakukan bebas visa ketika berkunjung ke Indonesia bagi 13 negara.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

2 jam lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bawaslu Awasi Penelitian Administrasi Dokumen di Daerah Calon Tunggal

11 jam lalu

Pilkada 2024: Bawaslu Awasi Penelitian Administrasi Dokumen di Daerah Calon Tunggal

Bawaslu juga mengawasi proses rekrutmen KPPS untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

11 jam lalu

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

PDIP menilai pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan wahana merawat moralitas publik.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

12 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

12 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

13 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

13 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

13 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya